Sajian Data dalam Teks Berita II ’Pentingkah Punya Barang

83 kebanyakan kaum jet set Jakarta, dan kemudian Anda membuat kekagetan seperti satu teman wanita saya, yang hanya cuma bisa gaya dengan ikut-ikutan memesan escargot dengan pengetahuannya yang minim, seminim rok yang dipakainya malam itu. 2 ‖Kita sering kali keliru bahwa tinggi rendahnya gaya hidup ditentukan dengan banyak sedikitnya barang-barang mentereng yang kita pakai. Gaya hidup yang disebut sempurna adalah gaya hidup yang mampu menghadirkan paduan gemerlapnya barang mentereng di badan Anda dengan cemerlangnya isi kepala Anda.‖

b. Sajian Data dalam Teks Berita II ’Pentingkah Punya Barang

Bermerek?’, Kompas, Minggu, 07 Augustus 2005 1 Fungsi Representasi a Representasi dalam Kosakata Teks Berita II: Data kosakata yang mengandung representasi budaya populer meliputi data sebagai berikut: 1 Wah, bila bicara soal barang bermerek, saya paling suka. Saya sangat suka. 2 Saya selalu merasa bersyukur bisa bekerja di dunia mode, khususnya industri media, yang membuka pintu dan mata hati saya akan ciptaan-ciptaan memikat berkelas tinggi, dan mengantar saya melanglang buana melihat dari dekat bagaimana mereka tercipta. 84 3 Pengenalan pertama dengan barang bermerek dan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan berikutnya, berikutnya, dan berikutnya, membuat saya kemudian mulai mencicipinya sendiri alias mulai memutuskan untuk membelinya. 4 Saya berpikir saya juga ingin memiliki barang-barang berlabel tinggi itu sehingga saya bisa menyatu, mengasosiasikan diri saya, dengan semua itu. 5 Dan sejak masa membuang uang itu dimulai, saya tak menyadari pada akhirnya saya mendapat predikat baru sebagai korban barang bermerek. 6 Saya tak berdaya menangkal untuk tidak membeli barang- barang mahal itu. 7 Misalnya, hanya untuk pakaian dalam saja saya harus mencari celana dalam buatan desainer kondang. 8 Kadang saya hanya bisa membelinya di toko-toko tertentu di luar negeri. 9 Dan setiap kali ada kesempatan bercakap-cakap dengan para pencipta barang bermerek itu, saya seperti mendapat dukungan, bahwa bila saya membuang uang begitu banyaknya untuk barang-barang ini, selalu saja ada alasan yang masuk akal untuk disodorkan. 10 Saya selalu memandang rendah barang tak bermerek. 85 11 Saya merasa penting punya barang baru di setiap musim supaya saya tak merasa ketinggalan, apalagi dengan pekerjaan saya sebagai editor mode saat itu. 12 Selalu saja ada alasan,yang berdengung di gendang telinga, Masak editor mode ndak punya barang bermerek terbaru. Yang bener aja. 13 ‖Saya ingin dihargai karena memiliki barang-barang bermerek. 14 Saya ingin dihubungkan dengan sebuah gaya hidup tertentu. 15 Saya tak perlu memikat orang atau agar orang mau berteman dengan saya, saya sampai harus memesona mereka dengan benda-benda mahal itu, meski banyak orang yang mengatakan, It works very well .‖ 16 Saya tak perlu sampai harus bekerja keras atau seperti teman saya harus berutang, bahkan membeli secara mencicil, untuk punya barang-barang bermerek hanya karena takut dikatakan ketinggalan zaman, takut tingkat gaya hidupnya dinilai terlalu rendah, takut tidak dimasukkan ke dalam kelompok bermaintertentu. 17 Kalau seseorang membeli barang-barang mewah ini untuk mengasosiasikan dirinya dengan sebuah pribadi atau sebuah gaya hidup tertentu, Anda sebaiknya jangan pernah berpikir demikian. 86 18 Kalau Anda punya tas Birkin dari Hermes itu tak membuat Anda sama dengan Sarah Jessica Parker atau memiliki Boogie Bag Celine terus Anda mirip Madonna, dan tiba-tiba merasa punya gaya hidup sama. 19 Anda memang punya barang yang sama, tetapi Anda tetap Anda, dan bukan Sarah atau Madonna. 20 Sampai tulisan ini diturunkan saya tetap akan mencintai barang bermerek karena saya tahu alasannya. Tetapi, yang ingin saya katakan, barang-barang mahal itu tak bisa menggantikan Anda. 21 Memiliki barang bermerek itu tak terlalu penting-penting amat. Jangan disiksa olehnya, jangan bekerja keras untuknya. 22 Anda yang harus memesona luar dalam, dan bukan barang- barang mahal itu. 23 Kalau mau dilakukan sambil pakai sepatu Gucci, silakan saja. b Representasi Budaya Populer dalam Tata Bahasa pada Teks Berita II Data kombinasi tata bahasa yang mengandung representasi budaya populer misalnya adalah data sebagai berikut: 1 Saya berpikir saya juga ingin memiliki barang-barang berlabel tinggi itu sehingga saya bisa menyatu, mengasosiasikan diri saya, dengan semua itu. 87 2 Dan sejak masa membuang uang itu dimulai, saya tak menyadari pada akhirnya saya mendapat predikat baru sebagai korban barang bermerek. 3 Barang-barang mahal itu tak bisa menggantikan Anda. c Representasi Budaya Populer dalam Kombinasi Anak Kalimat pada Teks Berita II Data kombinasi anak kalimat yang mengandung representasi budaya populer terdapat dalam data sebagai berikut: 1 Saya selalu merasa bersyukur bisa bekerja di dunia mode, khususnya industri media, yang membuka pintu dan mata hati saya akan ciptaan-ciptaan memikat berkelas tinggi, dan mengantar saya melanglang buana melihat dari dekat bagaimana mereka tercipta. Jenis Koherensi: Penjelas, Perpanjangan tambahan 2 Pengenalan pertama dengan barang bermerek dan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan berikutnya, berikutnya, dan berikutnya, membuat saya kemudian mulai mencicipinya sendiri alias mulai memutuskan untuk membelinya. Jenis Koherensi: Perpanjangan tambahan 3 Tak afdal rasanya bila hanya wawancara melulu dengan para pencipta itu dan hanya bisa menuliskan pengalaman batin yang tak terlupakan. Jenis Koherensi: Perpanjangan tambahan, Penjelas 88 4 Saya berpikir saya juga ingin memiliki barang-barang berlabel tinggi itu sehingga saya bisa menyatu, mengasosiasikan diri saya, dengan semua itu. Jenis Koherensi: Penyebab 5 Dan sejak masa membuang uang itu dimulai, saya tak menyadari pada akhirnya saya mendapat predikat baru sebagai korban barang bermerek. Jenis Koherensi: Perpanjangan tambahan 6 Selalu saja ada alasan untuk mengatakan bahwa pakaian dalam itu enak jatuhnya, enak dipakainya, karetnya lembut, bahannya adem, dan sejuta alasan lainnya. Jenis Koherensi: Perpanjangan tambahan 7 Alasan yang sama saya terapkan juga untuk membeli barang- barang penunjang penampilan lainnya. Jenis Koherensi: Penjelas 8 Dan setiap kali ada kesempatan bercakap-cakap dengan para pencipta barang bermerek itu, saya seperti mendapat dukungan, bahwa bila saya membuang uang begitu banyaknya untuk barang- barang ini, selalu saja ada alasan yang masuk akal untuk disodorkan. Jenis Koherensi: Perpanjangan tambahan 9 Saya memang tak merasa berdosa, tetapi harus diakui saya kemudian berubah. Jenis Koherensi: Perpanjangan kontras 10 Saya ingin dihargai karena memiliki barang-barang bermerek. Jenis Koherensi: Penyebab 89 11 Penghargaan pertama yang seharusnya saya dapatkan adalah karena orang menilai saya apa adanya, bukan apa yang saya kenakan. Jenis Koherensi: Penjelas Penyebab 12 Saya tak perlu memikat orang atau agar orang mau berteman dengan saya, saya sampai harus memesona mereka dengan benda- benda mahal itu, meski banyak orang yang mengatakan, It works very well. Jenis Koherensi: Perpanjangan kontras 13 Saya tak perlu sampai harus bekerja keras atau seperti teman saya harus berutang, bahkan membeli secara mencicil, untuk punya barang-barang bermerek hanya karena takut dikatakan ketinggalan zaman, takut tingkat gaya hidupnya dinilai terlalu rendah, takut tidak dimasukkan ke dalam kelompok bermaintertentu. Jenis Koherensi: Penyebab 14 Kalau seseorang membeli barang-barang mewah ini untuk mengasosiasikan dirinya dengan sebuah pribadi atau sebuah gaya hidup tertentu, Anda sebaiknya jangan pernah berpikir demikian. Jenis Koherensi: Perpanjangan setara 15 Kalau Anda punya tas Birkin dari Hermes itu tak membuat Anda sama dengan Sarah Jessica Parker atau memiliki Boogie Bag Celine terus Anda mirip Madonna, dan tiba-tiba merasa punya gaya hidup sama. Jenis Koherensi: Perpanjangan setara, Perpanjangan tambahan 90 16 Anda memang punya barang yang sama, tetapi Anda tetap Anda, dan bukan Sarah atau Madonna. Jenis Koherensi: Perpanjangan kontras 17 Sampai tulisan ini diturunkan saya tetap akan mencintai barang bermerek karena saya tahu alasannya. Jenis Koherensi: Penyebab 18 Tetapi, yang ingin saya katakan, barang-barang mahal itu tak bisa menggantikan Anda. Jenis Koherensi: Perpanjangan kontras 19 Anda yang harus memesona luar dalam, dan bukan barang-barang mahal itu. Jenis Koherensi: Penjelas. d Representasi Budaya Populer dalam Kombinasi Antarkalimat pada Teks Berita II Data kombinasi antar kalimat yang mengandung representasi budaya populer terdapat dalam data sebagai berikut: 1 Selalu saja ada alasan,yang berdengung di gendang telinga, Masak editor mode ndak punya barang bermerek terbaru. Yang bener aja. Repotnya lagi, waktu itu saya bekerja di sebuah majalah wanita terkemuka yang selalu jadi panutan. Maka, saya berpikir saya harus juga jadi panutan dalam hal memiliki barang- barang ini. Saya ingin dihargai karena memiliki barang-barang bermerek. Saya ingin dihubungkan dengan sebuah gaya hidup tertentu. 91 2 Saya keliru besar. Saya tak perlu mempunyai barang-barang itu untuk dihargai. Penghargaan pertama yang seharusnya saya dapatkan adalah karena orang menilai saya apa adanya, bukan apa yang saya kenakan. Saya tak perlu memikat orang atau agar orang mau berteman dengan saya, saya sampai harus memesona mereka dengan benda-benda mahal itu, meski banyak orang yang mengatakan, It works very well. 2 Fungsi Relasional Data yang menjalankan fungsi relasional misalnya dalam teks sebagai berikut: 1 Kalau Anda punya tas Birkin dari Hermes itu tak membuat Anda sama dengan Sarah Jessica Parker atau memiliki Boogie Bag Celine terus Anda mirip Madonna, dan tiba-tiba merasa punya gaya hidup sama. Anda memang punya barang yang sama, tetapi Anda tetap Anda, dan bukan Sarah atau Madonna. 3 Fungsi IdeasionalIdentitas Data yang menjalankan fungsi ideasional misalnya dalam teks sebagai berikut: 1 Saya berpikir saya juga ingin memiliki barang-barang berlabel tinggi itu sehingga saya bisa menyatu, mengasosiasikan diri saya, dengan semua itu. Dan sejak masa membuang uang itu dimulai, saya tak 92 menyadari pada akhirnya saya mendapat predikat baru sebagai korban barang bermerek. 2 Kalau seseorang membeli barang-barang mewah ini untuk mengasosiasikan dirinya dengan sebuah pribadi atau sebuah gaya hidup tertentu, Anda sebaiknya jangan pernah berpikir demikian. Anda tak perlu mengasosiasikan diri Anda dengan siapa pun dan kepada apa pun. Anda adalah Anda.

c. Sajian Data dalam Teks Berita III ’Panggil Aku Diva Saja’,