Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini wisata sudah menjadi suatu kebutuhan hidup, terutama bagi masyarakat kota. Rutinitas kerja di kota besar yang menyita waktu, ditambah dengan suasana lalu lintas yang padat, serta berpolusi membuat setiap orang berkeinginan untuk melepas segala kepenatan dan stress dalam rutinitas kesibukan setiap harinya. Berwisata adalah kegiatan yang bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata adalah yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme. Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 12, pariwisata merupakan kegiatan perjalanan seseorang atau serombongan orang dari tempat tinggal asalnya ke suatu tempat di kota lain atau di negara lain dalam jangka waktu tertentu. Setiap orang membutuhkan hiburan dan rekreasi untuk menghilangkan kepenatan, sehingga saat ini banyak bermunculan obyek wisata dengan beragam konsep yang ditawarkan. Dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam, akan lebih baik jika obyek-obyek wisata tersebut memperhatikan kebutuhan para wisatawan yang semakin beragam. Bagi sebagian masyarakat yang tinggal diperkotaan akan merindukan suasana tenang yang tidak dapat ditemui di kota besar. Suasana desa dengan udaranya yang sejuk dan segar bebas dari polusi. Salah satu obyek wisata yang menawarkan konsep tersebut adalah Griyo Kulo. Griyo Kulo merupakan salah satu tempat berlibur membuang penat yang terletak di Kalisamin, desa Nglebak, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Wisata xix yang di tawarkan berupa pemandangan desa yang indah, kesejukan udara khas pengunungan, serta bunyi-bunyian air sungai yang mengalir. Berada di lembah di antara dua dataran tinggi dan dialiri oleh sungai yang mengalir jernih. Deru air yang bertabrakan dengan batu kali membuat wisata di Griyo Kulo semakin eksotik. Kawasan seluas 30 hektar ini dikelola dengan baik untuk membangkitkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan melalui sebuah sekolah alam. Berperan sebagai media pendidikan masyarakat karena juga mempelajari tumbuhan, ternak dan unsur-unsur alam lainnya. Selain itu juga tersedia program sekolah alam, resto alam, serta homestay Griyo Kulo. Banyak saung beratap jerami di Griyo Kulo, juga pendopo rumah kayu khas pedesaan yang dijadikan sebagai tempat bermalam atau sekedar melepas lelah, dengan satu joglo besar sebagai aula. Para pengunjung juga dapat menikmati hidangan ala pedesaan yang unik di warung sehat Griyo Kulo. Bahan makanan berupa sayur-sayuran yang tersedia disini masih segar baru dipetik sebelum di masak. Konsep tempat wisata tradisional tidak menggunakan listrik, hanya memakai obor sebagai penerangan. Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri bagi Griyo Kulo yang tidak ditemui di tempat wisata yang lain. Griyo Kulo terletak di lereng gunung Lawu kabupaten Karanganyar. Selama ini Griyo Kulo belum banyak diketahui oleh masyarakat, terutama masyarakat kota besar di luar Solo. Hal ini disebabkan karena lemahnya visual branding Griyo Kulo. Image Griyo Kulo di benak masyarakat pun tidak sebaik dulu, kondisi lokasi yang tidak teratur kotor, serta persaingan pasar yang semakin kompetitif mengakibatkan menurunnya loyalitas konsumen. Melihat xx kondisi yang demikian, penulis mencoba merancang strategi kreatif re-branding Griyo Kulo sebagai upaya untuk mengikat pelanggan yang sudah ada serta memperkenalkan identitas visual visual identity yang baru dari Griyo Kulo yang dapat membedakannya dengan competitor . Penciptaan brand baru maupun re- branding perlu memahami bahwa yang menjadi konsumen pertama dari brand adalah pihak internal, dan baru kemudian adalah pihak eksternal. Menyadari bahwa cakupan dalam re-branding sangat luas, maka penulis membatasi masalah pada aspek internal dari strategi branding, berupa perancangan logo baru, perancangan identitas visual visual identity , perancangan signage , serta media komunikasi visual untuk mendukung kegiatan re-branding tersebut sesuai bidang akademik Desain Komunikasi Visual. xxi

B. Perumusan Masalah