cii
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
Dalam manajemen
brand
atau perumusan strategi
branding,
banyak orang yang memberikan penekanan pada aspek eksternal dari strategi
branding.
Akan tetapi, ada hal mendasar yang akan membentuk rasa percaya dan kesetiaan
konsumen terhadap suatu
brand
, yaitu jika pengalamn konsumen berinteraksi dan mengkonsumsi sebuah
brand
adalah pengalaman yang memuaskan. Oleh karena itu, ada dimensi internal dari
brand
yang perlu mendapatkan perhatian penuh dalam penciptaan
brand equity.
Penciptaan brand maupun
re-branding
perlu memahami bahwa yang menjadi konsumen pertama dari
brand
adalah pihak internal, dan baru kemudian adalah pihak eksternal.
Proses
internal branding
dapat dimulai dengan pembentukan
brand identity.
Kontruksi identitas brand harus kokoh secara internal terlebih dahulu sebelum bisa dikomunikasikan ke pihak eksternal. Dalam perancangan strategi
kreatif
re-branding
Griyo Kulo diperlukan adanya
visual identity
melalui media komunikasi visual.
Visual identity
pada konsep
re-branding
Griyo Kulo adalah tahap ketika
brand
dibuatkan semacam identitas khusus agar lebih dikenal oleh target market.
Visual identity
yang dibuat dapat diterapkan pada berbagai media komunikasi visual untuk memperkuat
brand
agar dapat membedakannya dengan
competitor
. Selain itu diperlukan perencanaan strategi kreatif untuk mengubah
image
menciptakan citra baru tentang Griyo Kulo yang lebih baik sehingga dapat menempati tempat khusus di benak konsumen dan akhirnya dapat mengikat
ciii
loyalitas
konsumen pelanggan yang sudah ada sekaligus “kerelaan” konsumen untuk membayar harga premium untuk
brand
tersebut. Strategi
re-branding
diawali dengan mencari
problem
komunikasi
problem
informasi
problem
keyakinan yang menjadi permasalahan Griyo Kulo, Setelah itu melakukan identifikasi pada pasar yang ingin kita bidik atau
dengan kata lain melakukan segmentasi pasar dan pembidikan pasar Griyo Kulo. Segmentasi pasar yang dipilih sangat menentukan gaya desain yang akan dibuat
serta media apa saja yang tepat karena segmentasi pasar adalah inti dari strategi
re-branding
. Dengan ini maka dapat merumuskan tahap untuk mengembangkan strategi yang paling efektif, desain dapat disajikan dalam gaya dan karakteristik
dari konsumen yang akan dituju. Setelah mengetahui segmentasi pasar yang dituju, hal yang harus
dilakukan adalah pengumpulan data selengkap mungkin baik dari Griyo Kulo maupun
competitor
. Setelah itu dilakukan pengambilan strategi
positioning
serta penentuan
Unique Selling Proposition
USP yang merupakan
brand essence
.
Brand essence
kemudian didekonstruksikan menjadi empat elemen pembentuk
brand essence
tersebut, yaitu fungsi manfaat, citra kepribadian, diferensiasi produk dalam persepsi konsumen, dan sumber otoritas kepercayaan konsumen
atas produk tersebut. Selanjutnya akan dibangun
brand association
yaitu suatu
brand
akan dibangun menjadi
experiential brand
. Asumsi bahwa diatas kebutuhan
needs
konsumen memiliki keinginan
wants
dan hasrat
desires
mendasari
experiential branding
. Sebuah
experiential branding
bisa meliputi produk fisik, tetapi lebih dibangun dengan unsur-unsur yang menyertai konsumsi yaitu pada
civ aspek lingkungan dan pelayanan sehingga menghasilkan pengalaman konsumsi
yang lebih bermakana. Langkah selanjutnya dilakukan perancangan visual sesuai dengan target
audiens serta
menentukan anggaran
yang harus
dikeluarkan. Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif, juga menggunakan seluruh
bentuk komunikasi dan seluruh “kontak” yang menghubungkan merek dengan target audience sebagai jalur penyampai pesan yang potensial. Istilah “kontak”
dipakai untuk menerangkan segala jenis media penyampai pesan yang dapat menyampaikan merek yang dikomunikasikan melalui cara yang mendukung.
Setelah rancangan disetujui, tahap berikutnya adalah proses produksi material yang digunakan untuk berkomunikasi dilanjutkan dengan eksekusi ke media
placement
yang telah dipilih. Hal terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi hasil dari
re-branding
yang dilakukan.
B. Konsep Kreatif