Alat dan Bahan Penelitian Alur Kerja Penelitian Teknik Analisis Data

commit to user 40 40

J. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian a. Kandang hewan coba dengan ukuran 30x20x10 cm b. Sonde c. Spuit injeksi 1 ml d. Nebulizer e. Mortir f. Pengaduk larutan g. Tabung ukur dengan volume 10 ml dan 40 ml h. Timbangan elektrik Mettler Toledo i. Gelas objek j. Deck glass k. Mikroskop cahaya Olympus 2. Bahan penelitian a. Ovalbumin b. Ekstrak herba daun sendok c. Antihistamin III Telfast ® Fexofenadine dosis 120mg d. Rokok Lodjie e. Al OH 3 f. Aquades g. Pakan mencit BR 1 h. Darah tepi mencit yang diambil dari ekor i. Cat Wright dan Giemsa commit to user 41 41

K. Alur Kerja Penelitian

1. Kandang mencit disiapkan. Setiap satu kandang berisi 1 kelompok mencit. 2. Mencit diadaptasikan dengan lingkungan selama 7 hari. 3. Empat puluh ekor mencit dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 8 ekor mencit. 4. Setelah 24 jam pada akhir pemaparan, semua mencit dideterminasi untuk dilakukan pengambilan sampel darah dari ekor mencit. Darah dibuat apusan darah. Selanjutnya apusan darah dicat menggunakan Wright Giemsa, kemudian diamati di bawah mikroskop. Gambar 3.4. Alur Kerja Penelitian K 1 Kontrol 8 ekor K 3 Asma alergi + AH III 0,3mgmencithr 8 ekor K 2 Asma alergi 8 ekor K 4 Asma alergi + daun sendok 1mgmencithr 8 ekor K 5 Asma alergi + daun sendok 2 mgmencithr 8 ekor Terminasi Hari ke-25 Analisa Data Hitung Eosinofil Darah Tepi Mencit Balb C Adaptasi mencit 7 hari Sensitisasi Mencit commit to user 42 42

L. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan LSD Post Hoc Test menggunakan program SPSS. Uji ANOVA dipilih karena penulis ingin menguji perbedaan rata-rata pengaruh yang terjadi pada 5 kelompok perlakuan. Adapun syarat yang harus dipenuhi pada uji ANOVA adalah data merupakan data numerik, varians data homogen, sampel berupa kelompok independen, dan data terdistribusi normal. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka dilakukan uji alternatif non-parametrik yaitu uji Kruskal Wallis. commit to user 43 43 Gambar 4.1 . Eosinofil dengan perbesaran 400x pada K1 Gambar 4.2 . Eosinofil dengan perbesaran 400x pada K2 Gambar 4.4 . Eosinofil dengan perbesaran 1000x pada K3 Gambar 4.3 . Eosinofil dengan perbesaran 400x pada K3

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian