commit to user
27 27
12. mucilage
cancer-preventive, hypocholesterolemic
13. oleanolic-acid
antiPGE2, antiinflamasi, antileukotriene, penghambat
siklooksigenase, immunomodulator, NF-kB-Inhibitor, penghambat
sintesis prostaglandin
14. oleic-acid
antiinflamasi, antileukotriene-D
4
15. tannin
penghambat siklooksigenase, penghambat lipooksigenase
16. ursolic-acid
antihistamin, antiinflamasi, penghambat siklooksigenase,
Immunomodulator, penghambat lipooksigenase
Duke, 2010
3. Eosinofil
Eosinofil adalah granulosit dengan nukleus berlobus dua dan granula reflaktil yang cukup besar yang berwarna merah tua dengan
pewarnaan asam eosin. Eosinofil mengandung beberapa enzim menginaktifkan mediator-mediator peradangan, juga mengandung
histaminase. Jumlah normal eosinofil adalah 0 sampai 700 sel permikroliter Sacher, 2004.
Eosinofil disimpan sebagai persediaan dalam sumsum tulang dan marginal dalam vaskuler. Eosinofil mempunyai komponen jaringan yang
prominen, terutama dalam jaringan ikat di bawah epitel seperti saluran nafas Baratawidjaja, 2000. Eosinofil secara khusus ditemukan ditempat
radang sekitar terjadinya infeksi parasit atau sebagai bagian reaksi imun yang diperantarai oleh IgE, yang berkaitan khusus dengan alergi
Mitchell dan Cotran, 2007.
commit to user
28 28
4. Hewan Coba Model Asma
Penelitian epidemiologi dan penyelidikan klinis sangat penting demi majunya pengetahuan dan manajemen penyakit. Namun, isu-isu
etik sering menjadi pembatas dalam melakukan studi klinis. Akibatnya, hewan model telah dikembangkan untuk mempelajari
patogenesis penyakit, termasuk faktor genetik, untuk menentukan jalur patogenesis penyakit dan menyarankan terapi yang tepat. Hewan
model dari asma telah banyak digunakan untuk menguji mekanisme penyakit, aktivitas berbagai gen dan jalur seluler, dan untuk
memprediksi keselamatan obat baru atau bahan kimia sebelum digunakan dalam studi klinis. Mencit model asma meniru banyak
kejadian yang terjadi pada manusia dengan asma, termasuk hiperreaktivitas jalan napas, dan radang saluran nafas Shin et al.,
2009; Nials and Uddin, 2008. Mencit model asma alergi menawarkan banyak keuntungan jika
dibandingkan dengan penggunaan hewan lainnya Nials and Uddin, 2008. Imunoglobulin E adalah antibodi alergi utama pada mencit,
membuat spesies ini cocok untuk penyelidikan mengenai peran faktor imunologi humoral dalam perkembangan penyakit asma alergi. Lebih
jauh, mencit model asma memberikan kesempatan untuk mengetahui mekanisme rinci dari reaksi alergi terhadap sitokin, growth factors,
dan cell surface markers. Kemudahan dalam pemuliaan dan periode
commit to user
29 29
kehamilan pendek juga menjadi keuntungan tambahan Shin et al., 2009.
Mencit model BalbC adalah jenis yang paling banyak digunakan karena kemampuannya dalam menunjukkan respon imunologi,
terutama respon akibat dominasi Th2, IgE, AHR dan eosinofilia saluran nafas Shin et al., 2009. Terdapat dua jenis model mencit
asma alergi, yaitu model asma akut dan asma kronis Nials and Uddin, 2008.
a. Model asma alergi akut
Mencit tidak spontan mengalami asma, sehingga untuk mengetahui proses yang mendasari penyakit ini, sebuah reaksi
buatan seperti asma harus diinduksi dalam saluran nafasnya. Mencit model alergi akut terhadap alergen inhalasi telah banyak
digunakan untuk menjelaskan mekanisme yang mendasari respon kekebalan dan peradangan yang terjadi pada penyakit asma. Sifat
mencit model inflamasi akut dapat dipengaruhi oleh pilihan strain mencit, alergen yang digunakan, dan proses sensitisasi.
Strain mencit yang banyak digunakan adalah mencit jenis BalbC, sedangkan alergen yang banyak digunakan adalah
ovalbumin OVA dengan alumunium hidroksida AlOH
3
sebagai adjuvannya Nials and Uddin, 2008. Model asma alergi disebut akut jika pemaparan terhadap alergen dilakukan kurang
dari 1 bulan.
commit to user
30 30
b. Model asma alergi kronis
Mencit model asma alergi kronis dibuat dengan cara memaparkan alergen saluran nafas dalam jumlah yang lebih
rendah dalam jangka waktu 12 minggu dan adjuvan tidak selalu diperlukan. Paparan alergen kronis pada mencit sekarang
tampaknya menjadi model pilihan untuk mempelajari peran jenis sel yang spesifik dan sitokin inflamasi, mediator yang terlibat
dalam proses peradangan kronis serta, beberapa perubahan struktural saluran nafas karena kasus asma yang banyak terjadi di
klinis adalah jenis asma kronis Nials and Uddin, 2008.
commit to user
31 31
B. Kerangka Pemikiran