Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

33

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Menurut Erlina 2008 : 57, pengoperasian konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Ada lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1 Standar Akuntansi Pemerintahan, 2 Kualitas Aparatur Pemerintahan, 3 Implementasi Aset Tetap, 4 Kualitas Laporan Keuangan dan 5 Pengendalian Internal. Guna memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.4.1 Variabel Independen X

Variabel Independen, yaitu variabel yang bebas dan tidak terpengaruh oleh variabel lain. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan X1, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : Universitas Sumatera Utara 34 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju 2. Kualitas Aparatur Pemerintah Kualitas Aparatur Pemerintahan X2, dimana penerapan SAP Standar Akuntansi Pemerintahan membutuhkan kompetensi PNSD Pegawai Negri Sipil Daerah agar laporan keuangan yang disusun memenuhi kualifikasi informasi yang useful. Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju. 3. Implementasi Aset Tetap Implementasi Aset Tetap X3, merupakan aset yang nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas, sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju.

3.4.2 Variabel Dependen Y

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain variabel independen dengan kualitas laporan keuangan sebagai variabel indikatornya. Kualitas Laporan Keuangan Universitas Sumatera Utara 35 Y, merupakan ukuran normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki antara lain relevan, andal, dapat dipahami, dan dibandingkan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju.

3.4.3 Variabel Pemoderasi Z

Variabel Pemoderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Dengan Pengendalian Internal sebagai variabel indikatornya . Pengendalian Internal Z, merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Variabel Variabel Independen Standar Akuntansi Pemerintahan X1 Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju Variabel Independen Kualitas Aparatur Pemerintahan X2 penerapan SAP Standar Akuntansi Pemerintahan membutuhkan kompetensi PNSD Pegawai Negri Sipil Daerah agar laporan keuangan yang disusun memenuhi kualifikasi informasi yang useful Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju Variabel Independen Implementasi Aset Tetap X3 Aset Tetap dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju Variabel Dependen Kualitas Laporan Keuangan Y Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju Variabel Pemoderasi Pengendalian Internal Z Maka untuk dapat mewujudkan tata kelola penyenggaraan pemerintah yang baik tersebut pemerintah membentuk suatu sistem yang dapat mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu : 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= kurang setuju, 4= setuju, 5= sangat setuju Universitas Sumatera Utara 37

3.5 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat)

10 83 54

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

5 48 75

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

7 17 56

PENGARUH PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

5 39 73

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 7 15

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

0 1 11

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA SKPD BENER MERIAH)

0 0 7

Bagian I - Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 0 20