Hasil Uji Asumsi Klasik

70 8. 1 responden 2,08 yang menyatakan sangat tidak setuju dan 4 responden 8,33 yang menyatakan tidak setuju, 21 responden 43,75 yang menyatakan netral , 17 responden 35,42 yang menyatakan setuju dan 5 responden 10,42 yang menyatakan sangat setuju.

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat dan variabel bebas terdistribusi secara normal. Jika data instrument penelitian terdistribusi secara normal maka telah memenuhi model regresi yang baik. Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan Normal Probability Plot yang membandingkan data distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Grafik Normal Probability Plot yang berdistribusi normal menunjukkan pola atau titik – titik menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti garis diagonal. Universitas Sumatera Utara 71 Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik – titik atau pola menyebar disekitar diagonal dan mengikuti diagonal tersebut sehingga data penelitian telah terdistribusi normal dan juga telah memenuhi model regresi yang baik. Hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada diagram histogram pada gambar 4.2 berikut ini: Gambar 4.2 Histogram Normal P-P Plot Universitas Sumatera Utara 72 Grafik histogram pada gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa distribusi data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan menggunakan normal p-plot regression. Hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada Uji Normalitas One Sample Kolmogorov- Smirnov pada tabel 4.17 Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation 2,1394573 Most Extreme Differences Absolute 0,134 Positive 0,097 Negative -0,134 Test Statistic 0,134 Asymp. Sig. 2-tailed ,317 c Sumber : Data diolah SPSS, 2017

4.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Suatu model regresi yang baik selain data terdistribusi secara normal juga tidak mengalami Multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflasing Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas Universitas Sumatera Utara 73 bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1. Tabel berikut menyajikan hasil uji multikolinearitas. Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7,953 3,234 Penerapan Standar AKuntansi Pemerintah ,252 ,155 ,268 ,347 2,884 Kualitas Aparatur Pemerintah ,511 ,156 ,540 ,347 2,880 Implementasi Aset Tetap -,059 ,097 -,060 ,969 1,032 Sumber: Data primer diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai VIF setiap variabel dibawah 10 dan nilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,1 sehingga tidak terdapat hubungan atau korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Dari tabel diatas dapat dinyatakan bahwa data penelitian tidak mengalami multikolinearitas sehingga model regresi yang ada layak dipakai dalam memprediksi kualitas laporan keuangan.

4.4.3 Hasil Uji Heterokesdatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali 2005. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut heterokesdatisitas Universitas Sumatera Utara 74 dan jika tetap disebut homokesdatisitas. Model regresi yang layak dalam memprediksi kualitas laporan keuangan adalah model regresi yang tidak mengalami heterokesdatisitas. Pengujian heterokesdatisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatter plot dengan melihat nilai prediksi dependen variabel ZPRED dengan residunya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas Ghozali, 2005. Gambar berikut menampilkan pola titik – titik untuk mengetahui heterokesdatisitas. Gambar 4.3 Scatter Plot Uji Heterokesdatisitas Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukkan pola titik – titik pada grafik scatter plot tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah titik nol 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti pada model regresi penelitian ini tidak terjadi Universitas Sumatera Utara 75 heterokesdatisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Laporan Keuangan.

4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat)

10 83 54

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

5 48 75

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

7 17 56

PENGARUH PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

5 39 73

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 7 15

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

0 1 11

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA SKPD BENER MERIAH)

0 0 7

Bagian I - Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 0 20