76
Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
7,953 3,234
2,459 ,018
Penerapan Standar AKuntansi
Pemerintah ,252
,155 ,268
1,691 ,031
,347 2,884
Kualitas Aparatur Pemerintah
,511 ,156
,540 3,271
,002 ,347
2,880 Implementasi Aset
Tetap -,059
,097 -,060
-,611 ,545
,969 1,032
Sumber: Data primer diolah, 2017 Dari tabel 4.19 diatas maka persamaan regresi yang terbentuk dari
uji ini adalah : Y = 7,953+ 0,252 X1 + 0,511 X2 – 0,059X3 + e
Persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta
Nilai kostanta sebesar 7,953 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X
1
, X
2,
dan X
3
berupa Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, Kualitas
Aparatur Pemerintah
dan Implementasi Aset Tetap mampu memberikan kontribusi yang besar
dalam mempengaruhi pemahaman tentang Kualitas Laporan Keuangan variabel terikat sebesar kelipatan 7,953 atau 795,3.
b. Nilai Variabel X
1
Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah
Nilai Variabel X
1
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah sebesar 0,252 artinya variabel Penerapan Standar Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
77
Pemerintah memberikan kontribusi positif dalam mempengaruhi pemahaman tentang Kualitas Laporan Keuangan yaitu sebesar 0,252
atau 25,2. Hal ini berarti bila Standar Akuntansi Pemerintah meningkat sebesar kelipatan 1 x maka akan mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan dan ikut meningkat yaitu sebesar 25,2, demikian juga sebaliknya.
c. Nilai Variabel X
2
Kualitas Aparatur Pemerintah
Nilai Variabel X
2
Kualitas Aparatur Pemerintah sebesar 0,511 artinya variabel Kualitas Aparatur Pemerintah memberikan
kontribusi positif dalam mempengaruhi tingkat Kualitas Laporan Keuangan yaitu sebesar 0,511 atau 51,1. Hal ini berarti bila
Kualitas Aparatur Pemerintah sebesar kelipatan 1 x maka akan mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan dan ikut meningkat
yaitu sebesar 51,1, demikian juga sebaliknya.
d. Nilai Variabel X
3
Implementasi Aset Tetap
Nilai Variabel X
3
Implementasi Aset Tetap sebesar -0,059 artinya variabel Implementasi Aset Tetap memberikan
kontribusi negatif dalam mempengaruhi tingkat Kualitas Laporan Keuangan yaitu sebesar -0,059 atau -5,9. Hal ini berarti bila
Implementasi Aset Tetap menurun sebesar kelipatan 1 x maka akan mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan dan ikut menurun yaitu
sebesar -5,9 , demikian juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
78
4.6 Hasil Uji Hipotesis
4.6.1 Hasil Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing – masing
variabel independen yaitu Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kualitas Aparatur Pemerintah dan Implementasi Aset Tetap terhadap
variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel dengan tingkat
signifikasi 5. Kriteria pengujian yang digunakan adalah a.
jika t hitung t tabel n-k-1 , Jika p value 0,05 maka Ho ditolak b.
jika t hitung t tabel n-k-1,p value 0,05 maka Ho diterima. Nilai t tabel dengan df = n
– k – 1 = 48-3-1 = 44 maka nilai t tabel diperoleh sebesar 1,680.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa koefisien regresi, nilai t dan signifikansi secara parsial adalah sebagai berikut:
Tabel 4.24 Hasil Uji Parsial uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 7,953
3,234 2,459
,018 Penerapan Standar
AKuntansi Pemerintah ,252
,155 ,268
1,691 ,031
Kualitas Aparatur Pemerintah
,511 ,156
,540 3,271
,002 Implementasi Aset
Tetap -,059
,097 -,060
-,611 ,545
Sumber: data primer diolah, 2017
Universitas Sumatera Utara
79
Berdasarkan hasil pengujian parsial uji t dari tabel 4.20 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai t
hitung
variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah diperoleh sebesar 1,691 1,680 dengan tingkat signifikansi 0,031
0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Maka dari hasil penelitian diatas H
o
ditolak. 2.
Nilai t
hitung
variabel Kualitas Aparatur Pemerintah diperoleh sebesar 3,271 1,680 dengan tingkat signifikansi 0,002 0,05
sehingga dapat dinyatakan bahwa Kualitas Aparatur Pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Maka dari hasil penelitian diatas H
o
ditolak. 3.
Nilai t
hitung
variabel implementasi aset tetap diperoleh sebesar -0,611
1,680 dengan
tingkat signifikansi
sebesar 0, 545 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa implementasi aset
tetap tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Maka dari hasil penelitian diatas H
o
diterima.
4.6.2 Hasil Uji Simultan Uji F
Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama simultan variable-variabel independen bebas terhadap
variable dependen terikat.
Universitas Sumatera Utara
80
Kriteria pengujian yang digunakan adalah a.
Jika F hitung F tabel n-k-1 maka Ho ditolak maka secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel
independen berpengaruh terhadap nilai variabel Y. Dan Jika signifikansi 0,05 maka pengaruh variabel independen tidak
signifikan dan b.
Jika F hitung F tabel n-k-1 maka Ho diterima maka secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel
independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel Y. Dan jika signifikansi 0,05 maka pengaruh variabel independen signifikan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai F dan signifikansi secara simultan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.25 Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 290,355
3 96,785
20,583 ,000
b
Residual 206,895
44 4,702
Total 497,250
47
Sumber: data primer diolah, 2017
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 dan tingkat segnifikan 0,05,df 1= jumlah variable
– 1 = 4 -1= 3 dan df 2 n-k-1 atau 48-3-1 = 44 maka diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,82. Pada tabel 4.21 nilai F hitung F tabel 20,583 2,82 maka
Ho ditolak artinya Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kualitas
Universitas Sumatera Utara
81
Aparatur Pemeritah dan Implementasi Aset Tetap secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05.
4.6.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen yaitu Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kualitas
Aparatur Pemeritah dan Implementasi Aset Tetap dalam menjelaskan variabel- variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan. Koefisien
determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
1 ,764
a
,584 ,556
2,168
Sumber: data primer diolah, 2017
Tabel 4.22 Nilai Adjusted R Square sebesar 0.556 atau 55,6, ini menunjukkan bahwa variabel kualitas laporan keuangan yang dapat
dijelaskan oleh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kualitas Aparatur Pemeritah dan Implementasi Aset Tetap adalah sebesar 55,6 ,
sedangkan sisanya sebesar 0,44,4 atau 44,4 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
82
4.6.4 Hasil Uji Variabel Moderating
Ghozali 2013 menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel moderating, yaitu: 1 uji interaksi, 2 uji nilai selisih mutlak, dan
3 uji residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisih mutlak
mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam
regresi ordinary least square OLS Ghozali, 2013. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji
residual.
Tabel 4.27 Uji Signifikansi Pengendalian Internal dalam Memoderasi Hubungan antara Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Uji Residual
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
7,504 2,808
2,672 ,010
Kualitas Laporan Keuangan Y -,162
,093 -,250
-1,753 ,086
a. Dependent Variable: res_XZ1
Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi
variabel bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244.
Perhatikan bahwa koefisien regresi dari kualitas laporan keuangan bernilai
negatif, namun tidak signifikan Sig. 0,086 0,05, tidak signifikan. Hal
ini berarti variabel pengendalian internal tidak signifikan dalam
Universitas Sumatera Utara
83
memoderasi hubungan antara Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Tabel 4.28 Uji Signifikansi Pengendalian Internal dalam Memoderasi Hubungan antara Kualitas Aparatur Pemerintah terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Uji Residual
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4,556 2,903
1,569 ,123
Kualitas Laporan Keuangan Y -,066
,096 -,102
-,693 ,492
a. Dependent Variable: res_XZ2
Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi
variabel bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244.
Perhatikan bahwa koefisien regresi dari kualitas laporan keuangan bernilai
negatif, namun tidak signifikan Sig. 0,492 0,05, tidak signifikan. Hal
ini berarti variabel pengendalian internal tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara Kualiatas Aparataur Pemerintah terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.29 Uji Signifikansi Pengendalian Internal dalam Memoderasi Hubungan antara Implementasi Aset Tetap terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Uji Residual
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,326 2,682
,122 ,904
Kualitas Laporan Keuagan Y ,076
,089 ,125
,854 ,398
a. Dependent Variable: res_XZ3
Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi
variabel bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244.
Perhatikan bahwa koefisien regresi dari kualitas laporan keuangan bernilai
positif,dan tidak signifikan Sig. 0,398 0,05, tidak signifikan. Hal ini
berarti variabel pengendalian internal tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara Implementasi Aset Tetap terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian