4.22 Kategori Pengetahuan Responden terhadap Syok Anafilaktik akibat Anestesi Lokal
Hasil penelitian pengetahuan responden terhadap syok anafilaktik akibat anestesi lokal didapat persentase tertinggi pada kategori berpengetahuan cukup yaitu
58. Sedangkan sebanyak 34 responden termasuk kategori pengetahuan baik dan sebanyak 8 responden yang berpengetahuan kurang.
Tabel 23. Kategori Pengetahuan Responden terhadap Syok Anafilaktik akibat Anestesi Lokal
Kategori Jumlah
Persentase
Baik 17
34 Cukup
29 58
Kurang 4
8 Total
50 100
BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil penelitian di Klinik Bedah Mulut RSGMP FKG USU selama bulan Oktober 2014 diperoleh 50 responden yang mengisi kuesioner tentang pengetahuan
terhadap syok anaflaktik akibat anestesi lokal dan penatalaksanaannya. Dari 50 responden tersebut, sebanyak 98 berpendapat bahwa pertanyaan yang harus
ditanyakan pada saat anamnesa adalah data diri, riwayat penyakit, riwayat sakit gigi, riwayat alergi, sebanyak 2 yang berpendapat bahwa pertanyaan yang harus
ditanyakan pada saat anamnesa adalah data diri dan riwayat sakit gigi dan tidak ada yang berpendapat bahwa pertanyaan yang harus ditanyakan pada saat anamnesa
adalah hanya riwayat sakit gigi Tabel 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden sangat mengetahui definisi yang benar mengenai pertanyaan yang
seharusnya ditanyakan pada saat melakukan anamnesa. Dari Bahan Ajar Praktis Bedah Mulut 2012 menyatakan bahwa jalan terbaik
untuk mencegah terjadinya suatu alergi adalah menghindari obat yang sama dengan obat yang menimbulkan alergi pada dulunya.
17
Oleh karena itu, hal terpenting adalah mengetahui apa penyebab alergi seseorang. Pengetahuan responden terhadap apa
yang harus ditanyakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi adalah sebanyak 72 responden menjawab apa penyebab alergi tersebut, sebesar 28 gambaran
terperinci gejala alergi tersebut dan tidak ada yang menjawab keparahan alergi Tabel 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden terhadap
pertanyaan apa yang harus ditanyakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi adalah cukup.
Hasil penelitian Nahid Eskandari dkk di Iran 2014 menyatakan 67,4 dokter gigi merujuk pasien yang dicurigai memiliki alergi ke dokter spesialis untuk
dilakukan tes alergi, sebesar 5,6 langsung melakukan skin test, sebesar 2,8 tidak