PCM. Gamping PRM. Gamping Kidul

meningkatkan produktifitasnya. Kemudian ada juga ibu Prihatin yang dibantu dalam permodalan di usaha jus dan sup buah.

d. PRM. Nitian Umbulharjo

Wawancara yang dilakukan peneliti bersama Bapak Yuris selaku Sekretaris LAZISMU. PRM Nitian bahwa Program zakat produktif yang diselenggarakan oleh ranting ini berupa pemberdayaan ibu-ibu yang tidak mampu atau kaum dhuafa dengan memberikan modal untuk menjalankan usaha jajanan pasar dan makanan snack. Program ini bekerjasama dengan Lembaga Aisyiyah Nitian dalam rangka pendampingan. Selain itu membuat sebuah komunitas becak yaitu Paguyuban Becak Nitian dimana program ini membantu para tukang becak untuk meningkatkan pendapatan usaha mereka. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti mengadakan kegiatan bersifat wisata yang membutuhkan jasa para tukang becak serta menjalin link dengan instansi pendidikan Muhammadiyah di wilayah nitian yang ingin menggunakan jasa tukang becak dalam melakukan aktifitasnya. Selain itu kerjasama dengan MPM dalam acara pengajian seluruh tukang becak binaan Muhammadiyah dan juga acara Launching Becak. Ada juga pemberian dalam bentuk barang seperti sembako dan perlengkapan sholat. Program selanjutnya memberikan modal usaha kepada pedagang di lingkungan masjid. Program ini merupakan kerjasama dengan beberapa masjid wakaf di wilayah Nitian yang merupakan Mitra Binaan LAZIS. Ada yang bersifat konsumtif kreatif yaitu menyalurkan dana zakat melalui beasiswa kepada 5 kader atau remaja masjid di tingkat universitas.

e. PRM. Nogotirto

Bapak Parijo menerangkan dalam wawancaranya bersama peneliti yang juga merupakan ketua dari PRM. dan pendamping bahwa modal yang diberikan untuk peningkatan usaha dalam bidang perikanan dan pertanian serta kelompok unggas. Kelompok merupakan organisasi bentuk swadaya masyarakat. Selain mendapatkan bantuan penghasilan atau pendapatan hasil usaha tersebut digunakan lagi untuk membangun produksi lainnya seperti industri olahan ikan, alat perikanan dan sarana perlengkapan budidaya perikanan dan kuliner. Untuk kelompok unggas diberikan bantuan modal dan juga dalam bentuk pembelian itik atau ayam. Sedangkan untuk kelompok perikanan dibantu dalam merintis usaha dengan pengadaan bibit dan benih sampai pada proses pemasaran. Kelompok budidaya perikanan ini menjadi salah satu usaha yang sudah berkembang melalui dana zakat dan menjadi konsen lebih LAZISMU dalam mengembangkan usaha tersebut.