6. LAZISMU dan Profesionalisme
Sebagai kata Profesionalisme LAZISMU mempunyai tiga kata kunci yang bisa dipakai untuk mengujinya yang akan dijelaskan
dibawah ini sebagai berikut: a.
Amanah
Merupakan Syarat mutlak yang harus dimiliki oleh amil zakat, termasuk juga rasa tanggung jawab yang tinggi dikarenakan
ia mengelola dana umat secara esensial adalah milik mustahiq. Kepercayaan muzakki terhadap LAZISMU untuk mengelola dana
tersebut harus dijaga dengan baik dikarenakan kepercayaan muzakki menjadi unsur terpenting dalam penghimpunan dana
zakat, bagaimana
dapat mendapatkan
kepercayaan dari
muzakkikalau amanah itu tidak segera ditunaikan. b.
Profesional Kemampuan LAZISMU dalam mengelola dana zakat harus
didukung keahlian dalam berbagai bidang dan membutuhkan sumber daya manusia SDM yang berkaitan dengan pentasyarufan
zakat seperti ekonomi, akuntansi, administrasi, marketing dan sejenisnya menjadi keharusan untuk menghasilkan LAZISMU
yang baik inilah disebut profesional dalam pengelolaannya.
c. Transparan
Kemampuan LAZISMU dalam mempertanggung jawabkan pengelolaannya kepada publik dengan melibatkan pihak terkait
seperti muzakki dan mustahiq sehingga memperoleh kontrol yang baik terhadap pentasyarufan zakat, bertujuan menghapus
kecurigaan yang memungkinkan muncul dari pihak yang melihatnya. Dengan cara inilah akan dapat diminimalisir.
7. Potensi-potensi dalam pengelolaan ZIS
Potensi yang sangat besar dalam pengelolaan ZIS Daerah Istimewa Yogyakarta terlihat dari jumlah 1.287 amal usaha yang
terdiri dari: a.
786 Taman Kanak-kanak ABA b.
263 SDMI c.
101 SMPMTS d.
73 SMASMKMA e.
23 Pondok Pesantren f.
15 RSBPRBBKIA g.
13 BMTBTM h.
1 BPR Syariah i.
4 Perguruan tinggi j.
Secara struktural terdapat 5 PDM, 85 PCM, 589 PRM.
8. Kedudukan dan Sifat Lembaga LAZISMU DIY
Kedudukan LAZISMU dapat dijelaskan sebagai berikut: LAZISMU merupakan organisasi pengelolaan zakat yang dibentuk
oleh atas prakarsa dari unsur masyarakat dan terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan serta dikukuhkan oleh pemerintah. Sistem
pengelolaannya haruslah bersifat: a.
Independen Lembaga ini tidak mempunyai ketergantungan kepada
orang tertentu ataupun orang lain untuk menjaga keleluasaan untuk mempertanggung jawabkan kepada masyarakat donatur.
b. Netral
Didanai oleh masyarakat berarti lembaga ini milik masyarakat sehingga dalam menjalankan aktivitasnya lembaga ini
tidak boleh menggantungkan kepada golongan tertentu, jikalau lembaga ini menggantungkan kepada golongan tertentu maka akan
menyakiti donatur yang berasal dari golongan yang lain sebagai akibatnya akan ditinggalkan oleh donatur yang potensial.
c. Tidak berpolitik
Lembaga ini jangan sampai terjebak dalam kegiatan politik praktis. Ini perlakukan agar semua dana tersebut tidak digunakan
untuk kepentingan partai politik.