Faktor Pendukung Faktor Pendukung dan Penghambat

e. Adanya prospek pasar yang sesuai dengan wilayah pembangunan usaha. f. Adanya partisipasi dari akademisi dan pemerintah setempat. g. Adanya sumber daya manusia atau pemuda di wilayah yang dapat diberdayakan. h. Adanya partisipasi dari lembaga keuangan dan masjid.

2. Faktor Penghambat

a. Ketersediaan dana zakat di setiap tingkatan jaringan LAZISMU. Karena tidak semua dana zakat merata karena menyesuaikan wilayah masing-masing. b. Minimnya kesadaran para penerima modal usaha dalam meningkatkan produktifitasnya dan mengikuti prosedur yang ada baik dari pengembalian modal, tidak sesuainya harapan dan instruksi yang diberikan dll oleh Lembaga LAZISMU. c. Mentalitas masyarakat pada umumnya. Yaitu mental berwirausaha yang masih sangat minim baik pemuda maupun masyarakat dewasa. d. Budaya atau culture masyarakat yang anti perubahan karena tidak berani keluar dari zona nyaman, tidak mau berkembang berjuang dan berjiwa pekerja. e. Kurangnya aplikasi masyarakat dalam menerapkan pola hidup islami seperti pemahaman agama dan pengetahuan akan sistem yang ditawarkan oleh agama islam. f. Adanya lembaga maupun masyarakat yang kontra produktif dan tidak peduli akan konteks pemberdayaan yang sesungguhnya terhadap UMKM seperti rentenir dan lembaga keuangan. g. Kurang optimalnya pembagian tugas yang dilakukan oleh LAZISMU dari tingkat wilayah, daerah, cabang dan ranting. h. Minimnya SDM di LAZISMU dalam eksekutor yang berperan sebagai Amil Professional atau pendamping yang dapat membina dalam proses pendekatan pemberdayaan para penerima modal secara menyeluruh baik dari teknis sampai pada berhasilnya usaha yang dijalankan. i. Belum meratanya pendampingan melalui pelatihan-pelatihan bagi para anggota program. j. Belum meratanya partisipasi dan bantuan dalam rangka pendampingan pemberdayaan masyarakat yaitu dari pihak Pemerintah, Akademisi, Kampus maupun Mahasiswa yang secara teori dan Tri Darma Perguruan Tinggi salah satunya dapat mengimplementasikannya kepada masyarakat.