PRM. Nitian Umbulharjo Realisasi Penyaluran Zakat Produktif Melalui Program Social

Program selanjutnya memberikan modal usaha kepada pedagang di lingkungan masjid. Program ini merupakan kerjasama dengan beberapa masjid wakaf di wilayah Nitian yang merupakan Mitra Binaan LAZIS. Ada yang bersifat konsumtif kreatif yaitu menyalurkan dana zakat melalui beasiswa kepada 5 kader atau remaja masjid di tingkat universitas.

e. PRM. Nogotirto

Bapak Parijo menerangkan dalam wawancaranya bersama peneliti yang juga merupakan ketua dari PRM. dan pendamping bahwa modal yang diberikan untuk peningkatan usaha dalam bidang perikanan dan pertanian serta kelompok unggas. Kelompok merupakan organisasi bentuk swadaya masyarakat. Selain mendapatkan bantuan penghasilan atau pendapatan hasil usaha tersebut digunakan lagi untuk membangun produksi lainnya seperti industri olahan ikan, alat perikanan dan sarana perlengkapan budidaya perikanan dan kuliner. Untuk kelompok unggas diberikan bantuan modal dan juga dalam bentuk pembelian itik atau ayam. Sedangkan untuk kelompok perikanan dibantu dalam merintis usaha dengan pengadaan bibit dan benih sampai pada proses pemasaran. Kelompok budidaya perikanan ini menjadi salah satu usaha yang sudah berkembang melalui dana zakat dan menjadi konsen lebih LAZISMU dalam mengembangkan usaha tersebut.

4. Bentuk Kegiatan Pendampingan Pemberdayaan Ekonomi pada

Program Social Micro Finance Adapun bentuk pendampingan yang telah dilakukan oleh Pak Parijo di LAZISMU Ranting Nogotirto dengan kegiatan kelompok usaha perikanan, kelompok pertanian organik dan kelompok unggas sebagai berikut: 1. Membentuk organisasi Jaringan Kemitraan Pelaku UMKM. Dalam kelompok usaha perikanan yang dijalankan disebut Jaringan Mitra Perikanan Sleman JMP. Jaringan Mitra Perikanan Sleman ini meliputi 9 kecamatan di Kab. Sleman yaitu: Kec. Minggir, Godean, Gamping, Mlati, Pakem,Sayegan, Ngemplak, Ngaglikdan Berbah. Setiap jaringan memilki tugas dan fungsi masing-masing sesuai potensi wilayah tersebut. Kemudian struktur organisasi ini meliputi Badan Pengurus harian yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Beberapa divisi lainnya yaitu Divisi Koordinator Wilayah sebagai pengontrol jaringan, Divisi Pakan, Divisi Pembenihan, Divisi Pembesaran, Divisi Pemasaran dan Divisi Pendampingan Teknis Lapangan. 2. Mengadakan pertemuan rutin minimal 1 Bulan sekali dengan anggota jaringan. Adapun hal-hal yang dibahas yaitu sharing, diskusi, musyawarah mengenai persoalan dan kendala yang dihadapi oleh kelompok usaha atau jaringan mitra usaha.