2.1.1 Kimia Minyak Atsiri
Komponen kimia minyak atsiri banyak jenisnya tetapi biasanya tidak melebihi 300 senyawa, yang menentukan aroma minyak atsiri biasanya komponen
yang persentasenya tinggi. Karena berbagai jenis komponen minyak atsiri menyebabkan bau, aroma, dan berguna sebagai obat, maka klasifikasi kimia
minyak atsiri harus didasarkan pada komponen yang paling dominan dalam menentukan sifat minyak tersebut.
Jika minyak atsiri memiliki kandungan hidrokarbon tidak beroksigen dalam jumlah besar dan stearoptena dalam porsi kecil, maka kegunaannya
sebagai pemberi bau yang spesifik atau perancah flavoring, sedangkan jika minyak atsiri mengandung lebih banyak senyawa dari golongan hidrokarbon,
alkohol, keton, fenol, ester dari fenol, oksida, dan ester, lebih memungkinkan untuk digunakan sebagai obat, karena secara teori diketahui bahwa semua
senyawa itu memiliki gugus aktif yang berfungsi melawan suatu jenis penyakit. Oleoptena merupakan bagian hidrokarbon didalam minyak atsiri dan berwujud
cairan, sedangkan stearoptena adalah senyawa hidrokarbon teroksigenasi yang umumnya berwujud padat Agusta, 2000.
Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu terdapat pada fraksi minyak atsiri yang tersuling uap. Zat inilah penyebab
wangi, harum atau bau yang khas pada banyak tumbuhan. Secara ekonomi senyawa tersebut penting sebagai dasar wewangian alam dan juga untuk rempah
rempah serta sebagai senyawa citarasa dalam industri makanan. Monoterpen dan sesquiterpen dapat dipilah-pilah berdasarkan kepada
kerangka karbon dasarnya. Senyawa terpenoid dalam minyak atsiri pada umumnya terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C berjumlah 10 atau disebut
monoterpen dan atom C yang berjumlah 15 yang disebut sesquiterpen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Klasifikasi Terpenoid Isoprene unit
Carbon Atoms Monoterpenoid
2 10
Sesquiterpenoid 3
15 Diterpenoid
4 20
Triterpenoid 6
30 Tetraterpenoid
8 40
Senyawa-senyawa monoterpen yaitu, asiklik misalnya Ocimene, Myrcene, Geranial, Neral, Geraniol, Nerol, Linalool, monosiklik misalnya
Limonene, Menthol, Phellandral, Perillaldehyde , α-Terpinene, α-Phellandrene, α-
Terpineol, Carvone, b isiklik misalnya α-Thujene, Sabinol, Carone, Myrtenol,
Camphor, Camphene. Senyawa-senyawa Sesquitepen yaitu asiklik misalnya Farnesol,
Nerolidol, mon osiklik misalnya α-Bisabolene, bisiklik misalnya α-Cyperone,
β-Selinene Harborne, 1973.
2.2 Tanaman Bangun-bangun