Bahan-bahan yang digunakan - Hasil Penelitian .1 Hasil GC-MS

3.3 Bahan-bahan yang digunakan -

Daun Bangun-bangun segar - Air - Eter p.a E. merck - Na 2 SO 4 anhidrat p.a E. merck 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Isolasi Minyak Atsiri dari daun Bangun-bangun Daun Bangun-bangun ditimbang sebanyak 1 kg lalu diiris tipis-tipis dan dimasukkan kedalam labu alas lalu ditambahkan air sampai sampel terendam kemudian didestilasi Stahl hingga destilat yang diperoleh jernih. Minyak yang terdestilasi dapat dibaca pada skala buret pada alat Sthal, kemudian ditampung destilat dengan gelas Erlenmeyer lalu dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan 10 ml Eter, dikocok-kocok dan didiamkan ± 10 menit, terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas minyak dengan Eter lalu untuk mengeringkan air yang tersisa ditambahkan Na 2 SO 4 anhidrat kemudian disaring dan diuapkan maka diperoleh minyak atsiri dari Daun Bangun-bangun kemudian dilakukan analisa komponen kimia dari Daun Bangun-bangun dengan alat GC-MS Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Bagan Penelitian

Dirajang Ditimbang Didestilasi Stahl Diekstraksi dengan Eter Ditambahkan Na 2 SO 4 anhidrat Disaring Diuapkan Na 2 SO 4 Hidrat Filtrat minyak atsiri dan eter Minyak atsiri dari daun Bangun-bangun P. amboinicus lour spreng Analisa GC-MS Sebanyak 1 kg daun Bangun-bangun segar Plectranthus amboinicus lour spreng Irisan daunBangun-bangun P. amboinicus lour spreng Minyak atsiri bersama air Lapisan eter bersama minyak atsiri Lapisan air Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil GC-MS Sebanyak 1000 gram Daun Bangun-bangun segar yang digunakan, diperoleh minyak atsiri sebanyak 2 ml. Hasil analisa GC terhadap minyak atsiri yang dikandung membagi kromatogram sebanyak 28 puncak gambar 4.1 dan dari kromatogram tersebut pada analisa GC-MS sebanyak 7 senyawa yang dianalisa dengan waktu retensi RT yang berbeda-beda dengan hasil identifikasi sebagai berikut : 1. Senyawa dengan RT 12.724 menit sebanyak 1,33 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 189, 175, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 81, 67, 55 dan 41 gambar 4.2 2. Senyawa dengan RT 13.178 menit sebanyak 3,94 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 189, 176, 161, 147, 134, 119, 105, 91, 81, 69, 55 dan 41 gambar 4.4 3. Senyawa dengan RT 14.493 menit sebanyak 4,26 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 189, 176, 161, 147, 134, 119, 105, 95, 81, 69, 43 dan 41 gambar 4.6 4. Senyawa dengan RT 14.684 menit sebanyak 7,05 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 189, 175, 161, 147, 135, 121, 109, 95, 81, 67, 43, 41 gambar 4.8 5. Senyawa dengan RT 17.605 menit sebanyak 5,21 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 256 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 227, 213, 199, 185, 171, 157, 143, 129, 115, 96, 85, 73, 60, 43 dan 41 gambar 4.10 Universitas Sumatera Utara 6. Senyawa dengan RT 18.929 menit sebanyak 5,21 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 286 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 271, 257, 243, 229, 215, 203, 187, 173, 161, 145, 133, 119, 105, 91, 81, 67, 55 dan 41 gambar 4.11 7. Senyawa dengan RT 20,833 menit sebanyak 38,21 memberikan spektrum dengan puncak ion molekul pada mz 314 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada mz 299, 281, 271, 253, 244, 232, 213, 201, 187, 173, 159, 141, 128, 115, 105, 91, 83, 69, 55 dan 41 gambar 4.12 Gambar 4.1 Data kromatogram Minyak Atsiri dari Daun Bangun-bangun Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. 7 tujuh buah senyawa hasil analisis GC-MS dari minyak atsiri Daun Bangun-bangun. No RT menit Rumus Molekul Nama Senyawa Kandungan 1 12,724 C 15 H 24 Alpha-Gurjunene 1,33 2 13,178 C 15 H 24 Delta-Cadinene 3,94 3 14.493 C 15 H 24 Naphthalene 4,26 4 14,684 C 15 H 26 O Juniper Camphor 7,05 5 17.605 C 16 H 32 O 2 Palmitic acid 5,21 6 18,929 C 20 H 30 O Podocarp-7-en-3-one 5,21 7 20,833 C 21 H 30 O 2 3-N-P entyl -Delta.9.- Tetrahydrocannabinol 38,21 4.2 Pembahasan 4.2.1. Isolasi minyak atsiri dari Daun Bangun-bangun

Dokumen yang terkait

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk Bali Merah (Citrus Maxima (Burm.) Merr) Secara Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa (Gc-Ms)

2 98 70

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bangun-Bangun(Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng.)

17 99 75

Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Tembelekan (Lantana camara L.) secara Kromatografi Gas – Spektrometri Massa (GC-MS)

19 169 58

Isolasi Minyak Atsiri dari Sereh Merah (Andropogon citratus DC.) Segar dan Kering Serta Analisis Komponen Secara GC-MS

5 68 93

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Minyak Atsiri dari Daun Salam Koja (Murraya koenigii L. Spreng) Segar dan Kering serta Analisis Komponennya Secara GC-MS

12 85 101

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Atsiri - Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun Bangun−Bangun (Plectranthus amboinicus (lour) spreng) Secara GC−MS

0 0 10

ANALISA KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI DARI DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (lour) spreng) SECARA GC-MS SKRIPSI ADE SURYA AYU LESTARI

0 0 12

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bangun-Bangun(Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng.)

0 0 12