Penyimpanan Bahan Tanaman Hilangnya minyak atsiri dalam bahan tanaman sebelum penyulingan Perubahan sifat-sifat fisika kimia minyak atsiri selama pengeringan

langsung dari pohonnya, ibu-ibu menyusui diharapkan dapat mengkonsumsinya dalam bentuk sop kemasan kaleng yang lebih praktis karena tidak perlu menanam pohonnya dan memasaknya terlebih dahulu untuk mendapatkan efek laktagogumnya. Tanaman ini terbukti mengandung zat besi dan karoten yg tinggi. Selain itu konsumsi daun Torbangun dapat meningkatkan kadar zat besi, kalium, seng dan magnesium dalam ASI serta meningkatkan berat badan bayi Warsiki, 2009. Berdasarkan hasil identifikasi tumbuhan di LAB. HERBARIUM MEDANESE MEDA USU. Tanaman Bangun-bangun Plectranthus amboinicus Lour Spreng dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Plectranthus Spesies : Plectranthus amboinicus Lour Spreng 2.3 Tahap Pekerjaan Penyulingan Minyak Atsiri 2.3.1. Pemotongan atau memperkecil bahan tanaman Pekerjaan utama penyulingan adalah mengisolasi atau mengeluarkan minyak atsiri dari bahan tanaman yang berbau. Minyak atsiri hanya akan keluar setelah uap menerobos jaringan-jaringan tanaman yang terdapat di permukaan. Pemotongan menjadi kecil-kecil atau penggerusan sering diistilahkan kominusi, hal ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan bahan hingga difusi terjadi. Difusi merupakan proses penembusan air pada jaringan-jaringan tanaman. Peningkatan difusi akan mempercepat penguapan dan penyulingan minyak atsiri.

2.3.2. Penyimpanan Bahan Tanaman

Setelah tanaman dipetik sebaiknya ditempatkan dalam suatu ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika bahan tanaman harus disimpan sebelum diproses maka bahan tanaman tersebut harus ditempatkan pada ruangan Universitas Sumatera Utara yang udaranya kering pada suhu rendah, dan bebas terhadap sirkulasi udara, dan dapat juga disimpan dalam ruangan ber-AC.

2.3.3. Hilangnya minyak atsiri dalam bahan tanaman sebelum penyulingan

Minyak atsiri yang terdapat dalam jaringan tanaman sering hilang oleh pemanasan setelah bahan tanaman dipanen. Terdapat sejumlah tanaman yang segar, atau bagian tanaman dengan kandungan air yang tinggi dapat kehilangan kandungan minyak atsiri dalam jumlah yang besar pada saat dikeringkan. Hilangnya minyak atsiri selama waktu pelayuan dan pengeringan bahan tanaman jauh lebih besar daripada hilangnya minyak atsiri yang terjadi selama penyimpanan bahan tanaman setelah tanaman tersebut dikeringkan. Hal ini dapat di terangkan, selama tahap-tahap awal pelayuan dan pengeringan tanaman masih menahan jumlah cukup besar embun air didalam sel-sel. Faktor lain nya yaitu: kondisi bahan, cara dan lamanya penyimpanan, dan komposisi kimia minyak atsiri.

2.3.4. Perubahan sifat-sifat fisika kimia minyak atsiri selama pengeringan

Minyak atsiri yang dihasilkan baik yang berasal dari bagian tanaman yang basah maupun kering menunjukkan variasi yang cukup besar dalam sifat-sifat fisika kimia maupun komposisi kimia yang terkandung. Sifat-sifat ini ditunjukkan pada minyak atsiri yang berasal dari bunga-bunga, daun, dan akar dimana dalam keadaan basah mengandung banyak uap air. Namun ada juga sejumlah tanaman yang bertambah kandungan minyak atsiri nya setelah dikeringkan, misalnya minyak permen yang dihasilkan dari herba basah mempunyai berat jenis 0,908 sedangkan dari herba kering berat jenisnya 0,912. Begitu juga dengan daun nilam yang dipanen dalam keadaan segar hampir tidak berbau, namun bau akan muncul bila daun dikeringkan dan diawetkan Sastrohamidjojo, 2004

2.4. Metode Penyulingan

Dokumen yang terkait

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk Bali Merah (Citrus Maxima (Burm.) Merr) Secara Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa (Gc-Ms)

2 98 70

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bangun-Bangun(Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng.)

17 99 75

Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Tembelekan (Lantana camara L.) secara Kromatografi Gas – Spektrometri Massa (GC-MS)

19 169 58

Isolasi Minyak Atsiri dari Sereh Merah (Andropogon citratus DC.) Segar dan Kering Serta Analisis Komponen Secara GC-MS

5 68 93

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Minyak Atsiri dari Daun Salam Koja (Murraya koenigii L. Spreng) Segar dan Kering serta Analisis Komponennya Secara GC-MS

12 85 101

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Atsiri - Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun Bangun−Bangun (Plectranthus amboinicus (lour) spreng) Secara GC−MS

0 0 10

ANALISA KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI DARI DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (lour) spreng) SECARA GC-MS SKRIPSI ADE SURYA AYU LESTARI

0 0 12

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bangun-Bangun(Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng.)

0 0 12