segar, jenis sawi ini tergolong terbesar dan terberat diantara jenis sawi lainnya.
2. Sawi Putih atau Sawi Jabung
Tanaman sawi jenis ini adalah tanaman sawi yang banyak dikonsumsi oleh masayarakat, karena memiliki rasa yang paling enak diantara jenis sawi
lainnya. Jenis ini cocok ditanam di Indonesia pada daerah dengan ketinggian 500-1000 m.
3. Caisim atau sawi Bakso
Caisim atau sawi bakso merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar. Daunnya lebar memanjang tipis dan berwarna
hijau. Mempunyai rasa yang renyah, segar dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain ditumis atau dioseng caisim banyak dibutuhkan di restoran
makanan Cina, sehingga permintaannya akan sawi caisim cukup tinggi. 4.
Sawi Hijau atau Sawi Asin Sawi jenis ini kurang banyak dikonsumsi sebagai sayur karena rasanya
agak pahit. Masyarakat pada umumnya mengolah terlebih dahulu menjadi sawi asin sebelum digunakan untuk campuran aneka makanan.
5. Sawi Huma
Jenis sawi ini akan tumbuh baik jika ditanam ditempat-tempat kering seperti tegalan. Sawi jenis ini memiliki bentuk daun yang sempit, panjang
dan berwarna hijau keputih-putihan. Memiliki batang yang panjang dan kecil tangkainya bersayap. Dinilai dari harga jual dibandingkan harga sawi
putih lebih murah. 6.
Sawi kriting Ciri khas sawi ini adalah memiliki daun yang keriting. Bagian daun yang
hijau sudah mulai tumbuh dari pangkal tangkai daun yang berwarna putih.
2.3 Fermentasi
Fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi terdapat defenisi yang lebih jelas yang mendefenisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Proses pertumbuhan mikroba merupakan proses yang memiliki batas tertentu. Pada saat
Universitas Sumatera Utara
tertentu, setelah melewati tahap minimum, mikroba akan mengalami fasa kematian. Mardiana, 2012
Proses pertumbuhan mikroba merupakan proses yang memiliki batas tertentu. Pada saat tertentu, setelah melewati tahap minimum, mikroba akan
mengalami fasa kematian. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan berhentinya pertumbuhan mikroba antara lain:
1. Penyusutan konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan
mikroba karena habis terkonsumsi. 2.
Produk akhir metabolisme yang menghambat pertumbuhan mikroba karena terjadinya inhibisi dan represi. Mardiana, 2012
Pertumbuhan kultur mikroba umumnya dapat digambarkan dalam suatu kurva pertumbuhan.
1. Fasa stasioner adalah fasa yang disebut fasa adaftasi lag fase. Pada saat
ini mikroba lebih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan medium baru dari pada tumbuh ataupun berkembang biak. Pada saat ini
mikroba berusaha merombak materi-materi dalam medium agar dapat digunakan sebagai nutrisi pertumbuhannya. Bila dalam medium ada
komponen yang tidak dikenal mikroba, mikroba akan memproduksi enzim ekstraseluler untuk merombak komponen tersebut. Hanya mikroba yang
dapat mencerna nutrisi dalam medium untuk pertumbuhannyalah yang dapat bertahan hidup.
2. Fasa pertumbuhan dipercepat adalah fasa dimana mikroba sudah dapat
menggunakan nutrisi dalam medium fermentasinya. Pada saat ini mikroba banyak tumbuh dan membelah diri sehingga jumlahnya meningkat
dengan cepat. 3.
Fasa eksponensial adalah akhir fasa pertumbuhan dipercepat. Pada fasa ini laju pertumbuhan tetap pada laju pertumbuhan maksimum. Nilai ini
ditentukan oleh konstanta jenuhsaturasi subtrat. 4.
Fasa pertumbuhan diperlambat mulai pada akhir fasa eksponensial. Pertumbuhan mikroba yang begitu cepat tidak diimbangi tersedianya
Universitas Sumatera Utara
nutrisi yang cukup. Jika fermentasi dilakukan setelah batch, dimana umpan nutrisi dimasukkan hanya pada awal proses fermentasi, pada waktu
tertentu saat jumlah mikroba yang mengkonsumsi nutrisi tersebut melebihi daya dukung nutrisi akan terjadi kekurangan nutrisi. Hal lain yang
memperlambat pertumbuhan mikroba adalah terjadinya inhibisi ataupun represi.
5. Fasa kematian terjadi apabila nutrisi sudah benar-benar tidak dapat lagi
mencukupi kebutuhan mikroorganisme. Keadaan ini diperparah oleh akumulasi produk metabolit primer dan sekunder yang tidak dipanen
sehingga terus menginhibisi ataupun merepresi pertumbuhan sel mikroorganisme. selain itu umur sel juga sudah tua, sehingga pertahan sel
terhadap lingkungan yang berbeda dari kondisi biasanya juga berkurang. http:www.scribd.comdocFERMENTASI
2.4 Efektif Mikroorganisme-4 EM-4