Mikoriza membantu tumbuhan menyerap fosfat di sekelilingnya. Ion fosfat dalam tanah yang sulit bergerak menyebabkan tanah kekurangan fosfat.
2.5 Unsur Hara Tanaman
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut unsur hara tanaman plant nutrient. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan
organik, tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada
di atmosfir yang kadarnya sangan rendah, ditambah air dirubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk
pertumbuhan dan metabolisme tanaman. Mekanisme pengubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolisme. Mardiana, 2012
2.5.1 Pemanfaatan pupuk
Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik, baik tanaman maupun hewan. Habibi,
2009 Pupuk merupakan bahan tambahan yang ditaburkan kedalam tanah yang berfungsi untuk mengubah keadaan fisika, kimia dan biologi tanah sesuai dengan
kebutuhan unsur hara pada tanaman. Sedangkan pemupukan dimaksudkan sebagai pemberian zat makanan dengan memberikan berbagai jenis pupuk kedalam tanah
guna meningkatkan hasil pertanian. Natalia, 2006 Secara umum dapat dikatakan bahwa manfaat pupuk kompos adalah
menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Namun, secara lebih terperinci manfaat
pupuk ini dapat dibagi dalam dua macam yaitu yang berkaitan dengan perbaikan fisika dan kimia tanah. Natalia, 2006
Manfaat pupuk yang paling banyak dirasakan penggunanya adalah: 1.
Menyediakan unsur hara yang di perlukan tanaman
Universitas Sumatera Utara
2. Membantu mencegah kehilangan unsur hara yang cepat hilang seperti
nitrogen, fosfor dan kalium 3.
Memperbaiki keasaman tanah. Marsono, 2001 Faktor yang mempengaruhi proses pengomposan
a. Rasio CN
salah satu aspek yang paling penting dari kesetimbangan hara total adalah rasio organik karbon dengan nitrogen CN. Dalam metabolisme hidup
mikroorganisme mereka memafaatkan sekitar 30 bagian dari karbon untuk masing-masing bagian dari nitrogen. Sekitar 20 bagian karbon dioksida
menjadi CO
2
dan 10 bagian digunakan untuk mensintesis protoplasma. b.
Ukuran Partikel Permukaan urea yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara
mikroba dengan bahan dan proses dekomoposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan porositas.
Untuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan tersebut.
c. Aerasi
Aerasi ditentukan oleh posiritas dan kandungan air bahan kelembapan. Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerob yang
menghasilkan bau busuk yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan
kompos. d.
Porositas Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos.
porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Udara akan mensuplai oksigen untuk proses pengomposan. Apabila
rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.
e. Kelembapan Moisture content
Mikroorganisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembapan 40-60 adalah kisaran
Universitas Sumatera Utara
optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembapan di bawah 40, aktifitas mikroba akan mengalami penurunan. Apabila kelembapan lebih
besar dari 60, hara akan tercuci, volume udara akan berkurang, akibatnya aktifitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi
anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap. f.
Temperatur Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan
akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Temperatur yang berkisar antara 30-60
C menunjukkan aktifitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60
C akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi
juga akan membunuh mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma. g.
Derajat Keasaman pH Dalam proses pengomposan dibutuhkan pH berkisar antara 6,5 - 7,5.
Proses pengomposan ini akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. pH kompos yang sudah matang biasanya
mendekati netral, yaitu sekitar 7. h.
Kandungan Hara Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan dan biasanya
terdapat di dalam kompos-kompos dari peternakan. Hara ini akan dimanfaatkan oleh mikroba selama proses pengomposan.
2.5.2 Unsur Hara Makro Primer 2.5.2.1 Nitrogen N