Universitas Sumatera Utara 2.2.3. Faktor predisposisi
Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen.
6
Faktor endogen 1.
Perubahan fisiologik : a.
Obesitas b.
Debilitas c.
Endokrinopati, gangguan gula darah kulit d.
Penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematous dengan keadaan umum yang buruk
2. Umur : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status
imunologiknya tidak sempurna 3.
Imunologik : penyakit genetik Faktor eksogen
1. Suhu panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat.
2. Kebersihan kulit.
3. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan
maserasi dan memudahkan masuknya jamur 4.
Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis
2.2.4. Patogenesis
Timbulnya penyakit dan bagaimana mekanisme pertahanan tuan rumah terhadap kandida belum sepenuhnya dipaparkan dengan jelas, namun, pada
dasarnya terdapat 2 mekanisme terjadinya kandidiasis, yaitu : 1.
Mekanisme non-imun, meliputi: adanya interaksi antara kandida dengan flora normal kulit lainnya akan mengakibatkan persaingan
dalam mendapatkan
nutrisi seperti glukosa.
Ada beberapa mikroorganisme yang diduga mengeluarkan zat bersifat toksik
terhadap pertumbuhan kandida, belum ada yang berhasil mengisolasi mikroorganisme tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Mekanisme imun selular dan humoral, adalah: pertama kali timbulnya
kandidiasis kulit dan mukosa yaitu terlihat menempelnya kandida pada sel epitel yang disebabkan adanya interaksi antara glikoprotein
permukaan kandida dengan sel epitel. Kandida mempunyai zat keratinolitik fospolipase yang dapat menghidrolisis fosfolipid
membran sel epitel. Kandida dengan bentuk pseudohifa akan mempermudah invasi jamur ke jaringan. Kandida juga mempunyai
faktor kemotaktik neutrophil yang akan menimbulkan reaksi radang akut. Pada lapisan luar kandida mengandung mannoprotein yang
bersifat antigenik sehingga mengaktivasi komplemen dan merangsang terbentuknya imunoglobulin. Pada kasus ini peranan antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh tidak jelas fungsinya. Terbentuknya kompleks antigen-antibodi di permukaan sel kandida karena
immunoglobulin, sehingga melindungi kandida dari fungsi imunitas tuan rumah. Terbentuk zat yang bersifat toksik terhadap neutrofil dan
fagosit lainnya yang dikeluarkan oleh kandida.
11
Infeksi kandida diperburuk dengan mengkonsumsi antibiotik dalam jangkau yang lama, higienitas yang buruk. Dan pengobatan dengan agen
sitotoksik methotrexate, cyclophosphamide untuk kondisi rematik dan dermatologik atau kemoterapi agresif untuk keganasan pada pasien usia lanjut
memberikan resiko yang tinggi.
2.2.5. Gejala Klinis
Gejala klinis dapat muncul berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel
dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila dipecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.
6