Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Waktu Hidrolisis Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Konsentrasi Larutan Pati

H CH 2 OH H CH 2 OH H O H O H O H + H 2 O OH H OH H H OH H OH V Akhrodekstrin H CH 2 OH H H CH 2 OH H O O δ - δ + H O H + HO — H OH OH H OH H OH H OH H OH Amilosa H CH 2 OH H H CH 2 OH H O O H + H OH OH H OH OH OH H OH H OH H OH Glukosa Glukosa

4.4.2 Kadar Glukosa

4.4.2.1 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Waktu Hidrolisis

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan berbeda sangat nyata antara satu dengan yang lainnya. Kadar glukosa tertinggi diperoleh pada waktu hidrolisis 2,5 jam dan terendah pada waktu hidrolisis 1 jam. Universitas Sumatera Utara 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Waktu Hidrolisis jam K a da r Gluk os a 2 4 6 8 10 12 14 16 18 5 10 15 20 25 Konsentrasi Larutan Pati K a da r G lu k os a Gambar 4. 1 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Waktu Hidrolisis Ŷ = 8,50 + 1,37 X + 1,02 X 2 r = + 0,98 Dari hasil analisa sidik ragam pada tabel 2 pada lampiran menunjukkan bahwa waktu hidrolisis memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar glukosa. Hal ini dapat juga dilihat dari gambar grafik 4.1 Semakin lama waktu hidrolisis maka kadar glukosa semakin meningkat. Peningkatan kadar glukosa ini disebabkan karena semakin lama waktu hidrolisis semakin sempurna pemecahan pati menjadi glukosa sehingga kadar glukosa semakin meningkat.

4.4.2.2 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Konsentrasi Larutan Pati

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan berbeda sangat nyata antara satu dengan yang lainnya. Kadar glukosa tertinggi diperoleh 15 30 gram 200 ml tetapi pada 20 40 gram 200 ml turun mengikuti garis regresi kuadratik. Gambar 4.2 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Konsentrasi Larutan Pati Ŷ = 17,31 - 15,61 X + 16,67 X 2 r = + 0,66 Dari hasil analisa sidik ragam pada tabel 2 pada lampiran menunjukkan bahwa waktu hidrolisis memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar glukosa. Universitas Sumatera Utara 5 10 15 20 25 5 10 15 20 25 Konsentrasi Larutan Pati K a da r G luk o s a Semakin meningkat konsentrasi larutan pati maka kadar glukosa meningkat juga pada konsentrasi 15 , tetapi pada konsentrasi 20 turun mengikuti garis kuadratik sesuai grafik 4.4.1.2. Peningkatan kadar glukosa karena pada konsentrasi larutan pati 15 30 gram 200 ml semakin sempurna pemecahan pati menjadi glukosa, sehingga didapat kadar glukosa yang lebih tinggi dan pada konsentrasi 20 terjadi penurunan kadar glukosa. Hal ini disebabkan karena pemecahan pati menjadi glukosa kurang sempurna akibat konsentrasi pati terlalu tinggi atau kadar air berkurang sehingga proses hidrolisis terganggu, selain itu terjadinya penurunan kadar glukosa pada konsentrasi 20 karena adanya reaksi dehidrasi glukosa yang dikenal dengan reaksi pencoklatan. 4.4.2.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Kadar Glukosa Dari tabel 1 pada lampiran dapat dilihat bahwa setiap level kombinasi perlakuan lama hidrolisisis dengan tingkat konsentrasi larutan pati menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada F hit F tab 30,09 4,17 untuk α = 0,05 dan 30,09 7,56 untuk α = 0,01 terhadap kadar glukosa. Semakin lama hidrolisis dan perbedaan tingkat konsentrasi larutan pati pada keasaman tertentu yaitu pH = 2 maka kadar glukosa meningkat sampai batas tertentu dan kemudian menurun mengikuti regresi kuadratik seperti gambar berikut. Gambar 4.3 Hubungan Pengaruh Interakasi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Kadar Glukosa H 4 H 3 H 2 H 1 Ŷ 1 = 6,14 + 1,39 X - 0,06 X 2 ; r = + 0,93 Ŷ 2 = 12,63 + 2,08 X - 0,09 X 2 ; r = + 0,92 Ŷ 3 = 13,85 + 2,91 X - 0,09 X 2 ; r = + 0,92 Ŷ 4 = 9,82 + 3,86 X - 0,11 X 2 ; r = + 0,94 Universitas Sumatera Utara 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Waktu Hidrolisis jam Ni la i T S S o Br ix Penurunan kadar glukosa disebabkan karena pemecahan pati menjadi glukosa kurang sempurna akibat konsentrasi pati terlalu tinggi atau kadar air berkurang sehingga proses hidrolisis terganggu, selain itu terjadinya penurunan kadar glukosa pada konsentrasi 20 karena adanya reaksi dehidrasi glukosa yang dikenal dengan reaksi pencoklatan.

4.4.3 Total Padatan Terlarut