Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses dengan katalis enzime. Penggunaan katalis enzime tingkat hidrolisisnya terbatas sesuai dengan kemampuan enzime yang dipergunakan sehingga untuk memperoleh nilai derajat konversi yang lebih tinggi, katalisnya harus digantikan dengan enzym yang sesuai derajat dekstrosa larutan sampel. Meyer, L.H.,1970 Menurut Ida Bagus 1969, asam yang digunakan dalam proses hidrolisis adalah asam kuat seperti HCl, H 2 SO 4 . Bila proses hidrolisis menggunakan katalis HCl maka sirup yang dihasilkan dapat dinetralkan dengan larutan soda abu Na 2 CO 3 . Jumlah garam NaCl yang terbentuk relatip kecil dan biasanya dibiarkan dalam larutan karena tidak mempengaruhi rasa sirup yang dihasilkan. Menurut Stout dan Ryberg 1939, konsentrasi pati yang terbaik adalah 10 sampai 20 larutan pati, untuk waktu hidrolisis yang baik tidak lebih dari 180 menit. Semakin tinggi konsentrasi pati yang digunakan, semakin singkat waktu yang dipergunakan untuk proses hidrolisis. Bila hidrolisis terlalu singkat maka pengamatan terhadap hasil yang diperoleh sukar dilakukan. Pemilihan biji jagung muda sebagai bahan dasar pembuatan sirup glukosa karena biji jagung muda lebih banyak mengandung karbohidrat, vitamin A dan fosfor yang cukup tinggi dibandingkan biji jagung tua. http:ianrpubs.unl.edufieldcrops. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul : ’’ Pengaruh Lama Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati pada Pembuatan Sirup Glukosa dari Biji Jagung Muda secara Hidrolisis Asam ’’.

1.2 Permasalahan

Di Indonesia, khususnya di kota Medan, pada dasarnya masyarakat setempat belum memanfaatkan biji jagung secara maksimal. Pada umumnya lebih banyak digunakan sebagai pakan ternak, tepung jagung, emping dan untuk berbagai jenis masakan, sehingga timbul permasalahan bagaimana memberi variasi pada pemanfaatan biji jagung yang memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Dalam hal ini penulis ingin memanfaatkan biji jagung untuk pembuatan sirup glukosa. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh Universitas Sumatera Utara waktu hidrolisis dan variasi konsentrasi larutan pati dalam pembuatan sirup glukosa dari biji jagung.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1. Bahan baku adalah biji jagung muda jenis baby corn yang diambil dari Sinaksak Pematangsiantar. 2. Hidrolisis asam menggunakan HCl 3 . 3. Parameter yang dianalisa dalam pembuatan sirup glukosa adalah kadar glukosa, nilai total padatan terlarut total solid solubility = TSS , kadar abu dan nilai organoleptik warna. 4. Variasi konsentrasi larutan pati per 200 ml larutan terdiri dari 4 tahap, yaitu : K 1 = 10 gram; K 2 = 20 gram; K 3 = 30 gram dan K 4 = 40 gram. 5. Variasi waktu hidrolisis terdiri dari 4 tahap, yaitu : H 1 = 1 jam; H 2 = 1,5 jam; H 3 = 2 jam dan H 4 =2,5 jam. 6. Larutan pentiter yang digunakan adalah Na 2 S 2 O 3 0,1 N 7. Indikator yang digunakan adalah larutan amilum. 1.4 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di : 1. Laboratorium Biokimia Kimia Bahan Makanan FMIPA USU Medan 2. Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh waktu hidrolisis dan konsentrasi larutan pati terhadap parameter yang dianalisa pada pembuatan sirup glukosa dari biji jagung muda. Universitas Sumatera Utara

1.6 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan akan diperoleh pemecahan masalah penganeka ragaman hasil olahan biji jagung muda dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi sekaligus dapat menambah penghasilan masyarakat petani.

1.7 Metodologi Percobaan