Bab 4. Hasil dan Pembahasan 4.1
Hasil Penelitian
29 4.2
Pengolahan Data
30 4.2.1 Kombinasi Perlakuan tc dengan Banyaknya Ulangan n
30
4.2.2 Uji Signifikan Data S Metode Chauvenent Criterion Test CCT
30 4.2.3
Perhitungan Kadar
Glukosa 31
4.3 Uji Statistik Analisa Varians anava metode Rancangan Acak Lengkap RAL 32
4.4. Pembahasan
34 4.4.1 Reaksi Hidrolisis Pati menjadi Glukosa
34 4.4.2
Kadar Glukosa
35 4.4.2.1 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Waktu Hidrolisis
35
4.4.2.2 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Konsentrasi Larutan Pati 36
4.4.2.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi
Larutan Pati terhadap Kadar Glukosa 37
4.4.3 Total
Padatan Terlarut Total Solid Solubility = TSS
38 4.4.3.1 Pengaruh Nilai TSS terhadap Waktu Hidrolisis
38
4.4.3.2 Pengaruh Nilai TSS terhadap Konsentrasi Larutan Pati Biji Jagung
Muda 39
4.4.3.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi
Larutan Pati terhadap Nilai TSS 40
4.4.4 Kadar
Abu 41
4.4.4.1 Pengaruh Kadar Abu terhadap Waktu Hidrolisis 41
4.4.4.2 Pengaruh Kadar Abu terhadap Konsentrasi Larutan Pati 42
4.4.4.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi
Larutan Pati terhadap Kadar Abu 43
4.4.5 Nilai
Organoleptik Warna
44
4.4.5.1 Pengaruh Nilai Organoleptik Warna terhadap Waktu Hidrolisis 44 4.4.5.2 Pengaruh Nilai Organoleptik Warna terhadap Konsentrasi Larutan
Pati 45
4.4.5.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap nilai Organoleptik Warna
45
Universitas Sumatera Utara
Bab 5. Kesimpulan dan Saran 5.1
Kesimpulan 47 5.2
Saran 47
Daftar Pustaka 48
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Komposisi Kimia Biji Jagung Muda setiap 100 gram
7 Tabel
2.2 Syarat
Mutu Sirup
Glukosa 15
Tabel 4.1 Pengaruh Waktu Hidrolisis terhadap Parameter yang diamati 29
Tabel 4.2 Pengaruh Konsentrasi Larutan Pati Biji Jagung Muda terhadap Parameter
yang diamati
29
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
2.1 Struktur
Utama Biji
Jagung 7
Gambaran proyeksi Haworth struktur glukosa α-D
glukosa 8 Gambar
2.3 Pembuatan
Pati Jagung 11
Gambar 2.4 Skema Pemecahan Zat Pati menjadi Dekstrosa D-glukosa dengan Katalis Asam
14 Gambar 4. 1 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap
Waktu Hidrolisis
36 Gambar 4.2 Pengaruh Kadar Glukosa terhadap Konsentrasi Larutan Pati
36 Gambar 4.3 Hubungan Pengaruh Interakasi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi
Larutan Pati terhadap Kadar Glukosa 37
Gambar 4.4 Pengaruh Nilai TSS terhadap Waktu
Hidrolisis 38
Gambar 4.5 Pengaruh Nilai TSS terhadap Konsentrasi Larutan Pati 39
Gambar 4.6 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Nilai TSS
40 Gambar 4.7 Pengaruh Kadar Abu terhadap Waktu Hidrolisis
41 Gambar 4.8 Pengaruh Kadar Abu terhadap Konsentrasi Larutan Pati
42 Gambar 4.9 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi
Larutan Pati terhadap Kadar Abu 43
Gambar 4.10 Pengaruh Nilai Organoleptik Warna terhadap Waktu Hidrolisis 44
Gambar 4.11 Pengaruh Nilai Organoleptik Warna terhadap Konsentrasi Larutan Pati 45
Gambar 4.12 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Kadar Abu
46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Tabel 1. Data Kadar Glukosa pada Sirup Glukosa dari Biji Jagung Muda
50 Tabel 2. Data Analisa Sidik Ragam Kadar Glukosa
50 Tabel 3. Data Pengamatan Nilai TSS
o
Brix pada Sirup Glukosa dari Biji Jagung Muda
51 Tabel 4. Data Analisa Sidik Ragam Nilai TSS
o
Brix 51
Tabel 5. Data Kadar Abu pada Sirup Glukosa dari Biji Jagung Muda 52
Tabel 6. Data Analisa Sidik Ragam Kadar Abu 52
Tabel 7. Data Perhitungan Nilai Organoleptik Warna pada Sirup Glukosa dari Biji Jagung
Muda 53 Tabel 8. Data Analisa Sidik Ragam Organoleptika Warna
53 Tabel
9. Data
Standard Kadar
Luff Schrool
54 Tabel 10. Data Standar Erf t
dari Harga
T 55
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Lama Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati Biji Jagung Muda pada Pembuatan Sirup Glukosa dari Biji Jagung Muda secara Hidrolisis Asam
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh lama hidrolisis dan konsentrasi larutan pati biji jagung muda pada pembuatan sirup glukosa dari biji
jagung muda. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap RAL, faktorial 4 x 4 terdiri dari 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor I lama hidrolisis H terdiri
dari 4 taraf yaitu : H
1
1 jam, H
2
1,5 jam, H
3
2 jam dan H
4
2,5 jam. Faktor II konsentrasi larutan pati biji jagung muda terdiri dari 4 taraf yaitu : K
1
5 , K
2
10 , K
3
15 dan K
4
20 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hidrolisis memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada kadar glukosa dan nilai organoleptik
warna, dan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada nilai TSS dan kadar abu. konsentrasi larutan pati juga menunjukkan hasil yang sama dengan
pengaruh lama hidrolisis. Kombinasi perlakuan lama hidrolisis dengan konsentrasi larutan pati memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap kadar glukosa,
nilai TSS, kadar abu, dan nilai organoleptik warna.
Universitas Sumatera Utara
The Influence of Hydrolysis Time and Concentration of Young Corn Starch in The Manufacture of Glucose Syrup from Corn Kernels with Method of
Hydrolysis Acid
ABSTRACT
This research is performed to determine the influence of hydrolysis time and concentration of young corn starch in the manufacture of glucose syrup from corn
kernels. This research using completely randomized design method, 4 x 4 factorial consisting of 2 factors and 2 replications. Factor I long hydrolysis H consists of 4
levels namely: H
1
1 hour, H
2
1.5 hours, H
3
2 hour, H
4
2,5 hour. Factor II concentration of young corn starch consists of 4 levels are: K1 5, K
2
10 , K
3
15 dan K
4
20 . The results showed that the longer hydrolysis gives a significantly different effect on blood glucose and organoleptic value of color, and
gives a very different impact on the real value of TSS and ash levels. starch concentration also showed similar results to the influence of hydrolysis time.
Combination treatment with a long hydrolysis of starch concentration gives a different effect is very real to the levels of glucose, TSS value, ash content, color and
organoleptic value.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang