5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
5 10
15 20
25
Konsentrasi Larutan Pati Ni
la i T
S s
o
Br ix
reaksi pencoklatan dimana pada reaksi pencoklatan terjadi pengeluaran H
2
O
l
sehingga beratnya berkurang.
4.4.3.2 Pengaruh Nilai TSS terhadap Konsentrasi Larutan Pati Biji Jagung
Muda
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan berbeda sangat nyata antara satu dengan yang lainnya. Nilai TSS tertinggi diperoleh pada konsentrasi 20 ,
dan terendah pada konsentrasi 5 mengikuti garis regresi kuadratik.
Gambar 4.5 Pengaruh Nilai TSS terhadap Konsentrasi Larutan Pati
Ŷ = 42,56 + 0,45 X - 0,05 X
2
r = - 0,95
Dari hasil analisa sidik ragam pada tabel 4 pada lampiran menunjukkan bahwa konsentrasi larutan pati memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai TSS.
Meningkatnya konsentrasi larutan pati maka nilai TSS akan semakin meningkat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai TSS merupakan suatu analisa untuk menentukan
banyaknya padatan gula yang terlarut dalam suatu larutan yang dinyatakan dalam
o
Brix. Dimana setiap kenaikan konsentrasi larutan pati akan meningkatkan kenaikan nilai TSS
http:www.refractometer.com . Disamping itu juga disebabkan karena
semakin banyaknya glukosa dan zat lain yang terlarut dalam proses hidrolisis. Terjadinya peningkatan kadar glukosa akibat penguraian pati menjadi glukosa
semakin meningkat, bila konsentrasi larutan pati dinaikkan sampai batas tertentu.
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
5 10
15 20
25
Konsentrasi Larutan Pati N
ila i TS
S
o
B rix
4.4.3.3 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Nilai TSS
Dari tabel 3 pada lampiran dapat dilihat bahwa setiap level kombinasi perlakuan lama hidrolisisis dengan tingkat konsentrasi larutan pati menunjukkan
pengaruh yang berbeda sangat nyata pada F
hit
F
tab
6385,19 4,17 untuk α = 0,05
dan 6385,19 7,56 untuk α = 0,01 terhadap nilai TSS. Semakin lama hidrolisis dan
perbedaan tingkat konsentrasi larutan pati yang tinggi maka TSS akan semakin meningkat mengikuti garis regresi kuadratik seperti gambar berikut.
Gambar 4.6 Hubungan Pengaruh Interaksi Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi Larutan Pati terhadap Nilai TSS
H
3
H
4
H
2
H
1
Ŷ
1
= 5,67 + 0,97 X - 0,004 X
2
; r = + 0,98 Ŷ
2
= 6,14 + 1,15 X - 0,006 X
2
; r = + 0,98 Ŷ
3
= 3,32 + 1,34 X - 0,009 X
2
; r = + 0,97 Ŷ
4
= - 2,79 + 1,52 X - 0,014 X
2
; r = + 0,98
Dari gambar diatas dapat dilihat, bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi larutan pati yang tinggi akan meningkatkan nilai TSS sebaliknya, semakin lama waktu hidrolisis
akan menyebabkan nilai TSS akan menurun.
Universitas Sumatera Utara
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
0.5 1
1.5 2
2.5 3
Waktu Hidrolisis jam Ka
d a
r Ab u
Meningkatnya konsentrasi larutan pati maka nilai TSS akan semakin meningkat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai TSS merupakan suatu analisa untuk
menentukan banyaknya padatan gula yang terlarut dalam suatu larutan yang dinyatakan dalam
o
Brix. Dimana setiap kenaikan konsentrasi larutan pati akan meningkatkan kenaikan nilai TSS
http:www.refractometer.com .
Terjadinya perbedaan nilai TSS pada sirup glukosa disebabkan semakin lama waktu hidrolisis maka semakin sempurna penguraian pati menjadi glukosa, sehingga
TSS semakin tinggi sampai batas tertentu, kemudian terjadi penurunan TSS akibat perombakan glukosa menjadi levolonat dan asam formiat dalam pemanasan yang
terlalu lama terlebih – lebih dalam suasana asam. Disini juga terjadi reaksi pencoklatan dimana pada reaksi pencoklatan terjadi pengeluaran H
2
O
l
sehingga beratnya berkurang.
4.4.4 Kadar Abu 4.4.4.1 Pengaruh Kadar Abu terhadap Waktu Hidrolisis
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan berbeda sangat nyata antara satu dengan yang lainnya. Kadar abu tertinggi diperoleh pada waktu
hidrolisis 1 jam, tetapi pada waktu hidrolisis 2,5 jam turun mengikuti garis regresi kuadratik.
Gambar 4.7 Pengaruh Kadar Abu terhadap Waktu Hidrolisis
Ŷ = 0,67 + 0,84 X - 0,28 X
2
r = - 0,93
Universitas Sumatera Utara
1.05 1.1
1.15 1.2
1.25 1.3
5 10
15 20
25
Konsentrasi Larutan Pati Ka
d a
r Ab u
Dari hasil analisa sidik ragam pada tabel 6 pada lampiran menunjukkan bahwa waktu hidrolisis memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar abu.
Semakin lama waktu hidrolisis maka kadar abu menurun mengikuti garis kuadratik sesuai grafik 4.7. Terjadinya penurunan kadar abu pada sirup glukosa disebabkan
akibat terjadinya penggabungan molekul glukosa dengan garam – garam mineral seperti ion besi III dengan glukosa membentuk gula besi Sacharas ferricus
Pharmakope Nederland, 1929
4.4.4.2 Pengaruh Kadar Abu terhadap Konsentrasi Larutan Pati