Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja

19 baik dalam organisasi baik secara vertikal maupon komnukasi horizontal, akan turut mendukung terciptanya efisiensi disamping motivasi dan adaptasi perusahaan itu sendiri dengan lingkungan, dan kemampuan organisasi. Sedangkan The Liang Gie 1987 mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi kerja yaitu, suasana kerja yang kondusif dan saling mendukung. Lingkungan tempat kerja yang nyaman, hasil produksi yang sesuai dengan yang diharapkan, perlengkapan dan fasilitas penunjang dalam kegiatan sehari-hari serta alat-alat perlengkapan administratifnya. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa peranan manajemen berpengaruh besar dalam pendekatan tingkat efisiensi yang nyata. Sebuah perusahaan mungkin mempunyai sumber daya yang cukup berupa uang, bahan dan kecakapan teknologi, tetapi kepemimpinan yang buruk atau pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap efisiensi yang akan berada dibawah tingkat optimalnya.

1.5.7. Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja

Dalam lingkungan organisasi tujuan pengawasan adalah untuk mendukung kelancaran dan ketetapan pelaksanaan kegiatan organisasi. Pengawasan bermaksud untuk mewujudkan daya guna dan hasil guna serta tepat guna dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan ini hanya dapat dicapai jika pengawasan diarahakan pada penertiban disiplin pribadi para pegawai yang berupa disiplin kerja, disiplin waktu, kepatuhan kepada atasan dan kesadaran untuk bekerja dengan sungguh- sungguh. 20 Salah satu usaha untuk mengoptimalkan efisiensi kerja adalah pengawasan yang dilakukan oleh pengawaspimpinan dalam hal ini adalah Kepala Bappeda Kabupaten Toba Samosir. Pengawasan yang dilakukan didalam suatu organisasi adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan organisasi. Menurut S. Handayaniningrat 1984:15 ”Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efisienberdaya guna, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.” Melalui pengawasan ini, dapat ditiadakannya atau setidak-tidaknya dapat dikurangi kesalahan-kesalahan, penyelewengan-penyelewengan, dan lain sebagainya yang dapat menghambat efisiensi kerja. Sebaliknya dengan pengawasan dapat diperoleh manfaat secara efektif dan efisien sumber- sumber dana, daya dan waktu. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen. Pengawasan harus dilakukan untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Melalui pengawasan dapat dilakukan penilaian apakah suatu unit organisasi atau badan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara hemat, efisien, dan efektif, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, melalui pengawasan dapat diperoleh informasi mengenai kehematan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan kegiatan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk penyempurnaan kegiatan. 21 Menurut Hadari Nawawi 1993:13 ada lima sumber kerja dalam organisasi yang harus senantiasa diawasi agar tercipta efisiensi dalam bekerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, yaitu: 1. Tenaga fisik Dari pengawasan yang dilakukan dapat diketahui berapa banyak tenaga fisik yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu, baik dari banyaknya jumlah pegawai maupun beratnya pekerjaan. Dengan kondisi seperti ini pekerjaan dikatakan efisien bila untuk mencapai hasil yang ingin dicapai digunakan lebih sedikit pegawai daripada jumlah yang lebih banyak, sedangkan hasil yang dicapai sama atau bahkan lebih baik. 2. MetodeCara kerja Pengawasan dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah cara kerja pegawai sesuai dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya dalam pencapaian hasil. Dengan kata lin pengawas dalam hal ini harus berusaha agar pegawai mampu menggunakan metode atau cara kerja yang paling tepat, guna memperoleh hasil kerja yang maksimal. 3. Bahan, Alat dan Uang Dari pengawasan yang dilakukan dapat diketahui jumlah, jenis dan harga bahan atau alat yang dipergunakan oleh pegawai untuk menghasilkan sesuatu. Dalam hal ini peranan pengawas dibutuhkan untuk selalu berusaha agar alat, bahan dan uang digunakan secara minimal tetapi dengan target hasil yang maksimal. 22 4. Fikiran Dari pengawasan yang dilakukan dapat diketahui berat ringanya pekerjaan dengan menggunakan tenaga fikiran pegawai. Pekerjaan dapat dikatakan tidak efisien jika diselesaikan dengan cara berfikir yang berbelit-belit, padahal sebenarnya dapat diselesaikan dengan cara berfikir yang sederhana dengan hasil kerja yang sama. 5. Waktu Dari pengawasan yang dilakukan dapat diketahui lamanya atau jangka waktu yang digunakan pegawai untuk menghasilkan sesuatu. Semakin hemat penggunaan waktu dengan beroleh hasil yang maksimal berarti semakin tinggi efisiensi kerja. Sebagai seorang pimpinan dalam melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan pegawai hendaknya juga memberikan nilai atau penghargaan, karena sebagai manusia para pegawai juga butuh perhatian dan rasa ingin dihargai yang tidak berlebihan tetapi sesuai dengan hasil kerjanya. Dalam hal ini berarti seorang pengawas senantisia harus bersikap tegas artinya pengawas harus berani memberikan teguran atas kesalahan atau kekurangan yang diperbuat oleh pegawai. Tenguran tersebut tentunya bertujuan untuk mendidik agar pegawai tersebut tidak mengulangi kesalahan atau kekurangan yang sama dikemudian hari nantinya. Pengawas juga harus Siap untuk menerima pengaduan dan gagasan yang bersifat membangun dalam usha pencapai tujuan organisasi. 23 Dari uraian-uraian diatas jelaslah bahwa pengawasan sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja pegawai.

1.5.8. Kerangka Konsep