41 12 Melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan dan
penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja. 13 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati berkaitan dengan bidang
tugasnya.
3.2. Susunan Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Toba Samosir dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nmor 14
Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Toba Samosir, yang terdiri dari :
1. Kepala Badan. 2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1 Subbag Umum dan Perlengkapan; 2 Subbag Keuangan dan Kepegawaian.
3. Bagian Ekonomi, Sosial Budaya dan Penanaman Modal, terdiri dari : 1 Subbid Ekonomi dan Penanaman Modal;
2 Subbid Sosial Budaya 4. Bidang Fisik dan Prasarana, terdiri dari :
1 Subbid PU Kimpraswil dan Perhubungan; 2 Subbid Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Lingkungan
5. Bidang Penelitian, Pengembangan, Evaluasi dan Pelaporan, terdiri dari : 1 Subbid Penelitian dan Pengembangan;
42 2 Subbid Evaluasi dan Pelaporan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kab. Tobasa
KEPALA BAPPEDA
Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Bidang Ekonomi, Sosbud dan Penanaman Modal
Sub Bagian Umum dan Perlengkapam
Sub Bidang Ekonomi, Sosbud dan Penanaman
Modal Bidang Fisik dan
Prasarana
Sub Bidang PU, KIMPRASWIL dan
Perhubungan Bidang LITBANG,
Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bidang LITBANG
Sub Bidang Sosial Budaya
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bidang SDA dan SDL
43
3.3. Pelaksanaan Pengawasan di lingkungan bappeda kabupaten Tobasa
Struktur organisasi bappeda Kabupaten Toba Samosir juga dilaksanakan selayaknya hierarki organisasi pada umumnya. Dengan kata lain
aktifitas ataupun pelaksanaan fungsi pengawasan yang meliputi pemantauan, pemeriksaan, pengarahan dan koreksi senantiasa dilakukan oleh struktur yang
secara hierarki terletak lebih tinggi daripada struktur dibawahnya. Misalkan saja kepada badan senantiasa mengawasi struktur organisasi yang secara
hierarki yang ada lebih rendah darinya seperti kelompok jabatan fungsional, bagian tata usaha dan bidang-bidang yang ada. Demikian halnya yang
terlaksana pada struktur yang lebih rendah daripadanya. Untuk konteks Bappeda Kabupaten Samosir adapun metoda atau
teknik pengawasan yang dilaksanakan lebih cenderung menjalankan kedua metoda pengawasan tersebut yaitu secara pengawasan formal dan pengawasan
informal. Adapun acuan berpikir terhadap penggabungan dua metoda pengawasan ini adalah untuk menciptakan suatu suasana yang formal namun
tidak terlalu kaku dan tetap mengutamakan hubungan emosional sehingga diharapkan pengawasan yang dilaksanakan bukan merupakan suatu
momokbeban bagi para pegawai. Dengan pelaksanaaan metoda pengawasan ini diharapkan bahwa dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya para pegawai
betul-betul melaksanakannya berdasarkan kesadaran dan rasa tanggungjawab bukan karena tekanan dari keberadaan sistem pengawasan tersebut.
44
3.4. Efisiensi Kerja Pegawai di lingkungan Bappeda Kabupaten Tobasa