METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai ( Studi Pada Kantor Bappeda Toba Samosir )

28

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rumus dan angka-angka statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh dari responden.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang pelaksanaan pengawasan terhadap efesiensi kerja pegawai ini dilakukan pada Kantor Bappeda Kabupaten Toba Samosir.

2.3. Populasi dan Sampel

Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Toba Samosir yang berjumlah 75 orang. Dengan demikian populasi tersebut merupakan jumlah yang dapat diketahui sehingga selanjutnya penulis mengambil ketetapan mengenai metode penarikan sampel yang digunakan yakni Stratified Random Sampling. Adapun pemilihan metode tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa adanya homogenitas populasi tersebut. Pengambilan sampel penelitian secara berstrata tersebut dapat dijelaskan melalui tabel 2.1 di bawah ini. 29 Tabel. 2.1 Teknik Penentuan Pengambilan Sampel Penelitian No. Strata Penentuan Jumlah Sampel 1. Top Level Kepala serta pemegang jabatan Fungsional 10 2. Middle Sub Bidang 10 3. Lower Staf 10 Jumlah Sampel n 30 Sumber : Penelitian Tahun 2008

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder yakni : 1. Pengumpulan data primer. Pengumpulan data, dimana peneliti turun langsung kerja lokasi penelitian untuk memperoleh data dan fakta yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan dengan cara : 1 Observasi langsung, yakni dengan mengadakan pengamatan lansung dari objek penelitian sekaligus mencatat hal-hal yang dianggap relevan dengan permasalahan penelitian 2 Penyebaran kuesioner yaitu memberikan angket lepada responden, dan menyajikan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia mengenai indikator-indikator yang di tetapkan. 3 Wawancara dengan responden. Mengadakan tanya jawab lepada responden yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian secara mendalam. 30 2. Pengumpulan data sekunder. Penelitian dilakukan melalui penelaahan bahan-bahan tertulis terdiri dari buku-buku referensi, jurnal ilmiah, peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, dokumen yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

2.5. Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan berisikan skala ordinal, yaitu ukuran yang diberikan pada objek pengamatan maupun pengertian tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi. Penentuan skor ini didasarkan sebagaimana yang dinamakan dengan Likert’s Summated Ratings LSR. Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap alternatif jawaban pertanyaan sebagai berikut : 1 Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 2 Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 3 Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4 Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 5 Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 31

2.6. Teknik Analisa Data

1. Koefisien Korelasi Teknik analisa data yang digunakan penulis sesuai dengan metode korelasional adalah teknik analisa kuantitatif, yaitu digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas X dan variabel terikat Y melalui data yang didapat dari kuesioner yang disebarkan dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun perhitungan statistik adalah rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut : { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X Y X N r xy Keterangan : r = koefisisen korelasi X = variabel bebas Y = variabel terikat N = jumlah sampel Saharsimi Arikunto, 2000:14 Untuk melihat hubungan kedua variabel diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1 Nilai r positif menunjukkan hubungan antara variabel-variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel x diikuti oleh kenaikan nilai variabel y. 2 Nilai r negatif menunjukkan hubungan antara variabel-variabel negatif, artinya apabila variabel x naik diikuti dengan turunnya nilai variabel yang atau sebaliknya. 32 3 Nilai variabel sama dengan nol menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan. Untuk mengetahui adanya hubunan atau tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi dilihat dari angka-angka, dan Sugiyono 1994:149 menyatakan sebagai berikut : Tabel 2.2 Klasifikasi Kooefisien Korelasi berdasarkan Interpretasinya Koefisien Korelasi Interpretasi Antara 0,800 – 1,00 Antara 0,600 – 0,799 Antara 0,400 – 0,599 Antara 0,200 – 0,399 Antara 0,000 – 0,199 Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat rendah tidak berkorelasi Dengan nilai r yang kita peroleh, dapat kita lihat secara langsung melalui tabel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut signifikan atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesis kerja atau sering disebut dengan hipotesis alternatif dapat diterima. 2. Uji Signifikansi Uji signifikansi yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji signifikan yang dilakukan terhadap hipotesis nihil yang mengatakan: “Tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t_hitung lebih besar dari harga t_tabel t_hitung 33 t_tabel, dan diterima bila harga t_hitung lebih kecil dari harga t_tabel t_hitung t_tabel. Rumus yang digunakan adalah: 2 1 2 _ r n r hitung t − − = Kriteria pengujian hipotesis: 1 jika t_hitung ≥ t_tabel maka Ha = ρ ≠ 0, maka Ha diterima. 2 jika t_hitung ≤ t_tabel maka Ho = ρ ≠ 0, maka Ho diterima Sutrisno Hadi, 2001:365 3. Koefisien Determinasi Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui berapa persen pengaruh ariabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment . D = r xy 2 x 100 Keterangan : D = Koefisien determinasi R xy = Koefisien korelasi product moment antar X dan Y 34

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN