Pengaruh Program CSR Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT Toba Pulp Lestari kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT TOBA PULP LESTARI TBK DI DESA

SOSOR LADANG KECAMATAN PORSEA KABUPATEN TOBA SAMOSIR SUMATERA UTARA

OLEH

ANDIKO TUA SITUMORANG 110521176

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

PT Toba Pulp Lestari adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan dan penghasil bubur kertas atau pulp . Untuk meningkatkan kepuasan kerja maka PT Toba Pulp Lestari memberikan program CSR kepada seluruh karyawannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program CSR internal (X1) dan CSR eksternal terhadap kepuasan kerja (Y) karyawan PT Toba Pulp Lestari di Kabupaten Toba Samosir.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode statistik analisis regresi linier berganda . Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, menggunakan skala pengukuran interval. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 18.0.. Penelitian ini menggunakan 86 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan simple random sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel CSR internal dan CSR eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Toba Pulp Lestari kabupaten Toba Samosir.


(3)

ABSTRACT

PT Toba Pulp Lestari is a company engaged in pulp produce. To improve the job satisfaction PT Toba Pulp Lestari create those programs internal CSR and external CSR improve job satisfaction of its employees.

This research is purposed to know the influence of internal CSR (X1) and external CSR toward Job Satisfaction (Y) on PT Toba Pulp Lestari at Toba Samosir.

This study used data collection techniques by questionnaires and documentation study. The data analysis technique is used descriptive method and statistical method multiple linier analysis. with the pattern of reletionship influence. Primary data in this study obtained by spreading a questionnaire / list of statements, using a interval scale of measurement and statistically processed using SPSS for windows version of 18.00. This research were used 86 respondents which determinate by simple random sampling.

The result of this research by multiple linear regression test shows that internal CSR and external CSR have a positive and significant effect of job satisfaction (Y) on PT Toba Pulp Lestari at Toba Samosir.


(4)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Program CSR Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT Toba Pulp Lestari kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.”

Penulis juga tidak lepas dari berbagai rintangan dan hambatan dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada kedua orang tua saya S. Situmorang dan Almarhum Ibuku tercinta N. Sagala dan Kakak serta Abang-abang saya tercinta yang dengan sabar memberikan doa dan semangat. Namun berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Azhar Maksum ,MSc, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Marhayanie, M Si. Selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas kesabaran dan perhatian ibu yang selalu ada didalam menyertai dan membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.


(5)

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, SE. M.Si, selaku Sekretaris Jurusan. Terima kasih atas saran, kritik dan bimbingan serta arahan yang telah Ibu berikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Prof. Rismayani, selaku Dosen Pembaca saya. Terima kasih atas saran, kritik dan bimbingan serta arahan yang telah Ibu berikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Pimpinan dan staf PT Toba Pulp Lestari yang telah memberikan kesempatan untuk riset dan membantu penulis dalam mengumpulkan data-data untuk penulisan skripsi ini.

8. Pihak-pihak yang penulis hormati Hernalom Panjaitan, Juwanter Manovo Purba, Roy Siagian, Junaidi Situmorang, Anita Ritonga, Halasan Sirait dan Seluruh teman-teman manajemen ekstensi 2011 yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan perhatian yang tulus, bantuan, informasi dan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan untuk membacanya dan menyadari skripsi ini masih memiliki keterbatasan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan dimasa depan.

Medan, Februari 2014

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.1.1. Bentuk Program CSR ... 4

1.2. Perumusan Masalah ... 12

1.3. Tujuan Penelitian ... 13

1.4. Manfaat Penelitian ... 13

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Uraian Teoritis ... 14

2.1.1 Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia ... 14

2.1.2 Manfaat CSR ... 17

2.1.3. Hambatan Dalam Penerapan CSR ... 22

2.2. Defenisi kepuasan kerja karyawan ... 22

2.2.1 Aspek Kepuasan Kerja ... 23

2.2.2 Faktor-faktor Kepuasan Kerja ... 25

2.2.3 Hubungan CSR dengan Kepuasan Kerja ... 26

2.3. Peneltitian Terdahulu ... 27

2.4. Kerangka Konseptual ... 28

2.5. Hipotesis ... 29

BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Jenis Penelitian ... 30

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 30

3.3. Batasan Operasional ... 31

3.4. Defenisi Operasional ... 31

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 34

3.6. Populasi dan Sampel ... 35

3.6.1 Populasi ... 35

3.6.2 Sampel ... 36

3.7 Jenis Dan Sumber Data ... 37

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 37

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 38

3.9.1. Uji Validitas ... 38

3.9.2. Uji Reliabilitas ... 38

3.10. Teknik Analisis Data ... 39

3.10.1. Uji Asumsi Klasik ... 40

3.11. Metode Analisis Data ... 40

3.11.1.Analisis Regresi Berganda ... 40


(7)

3.11.2.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 42

3.11.2.2. Uji Secara Parsial (Uji-t) ... 42

3.11.2.3. Koefisien Determinasi... 43

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 49

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 49

4.2. Analisis Deskriptif ... 50

4.3. Teknik Analisis ... 51

4.3.1. Distribusi Penilaian Jawaban Responden ... 51

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 59

4.4.1. Uji Normalitas ... 59

4.4.2. Uji Heterokedastisitas ... 62

4.4.3. Uji Multikolinieritas ... 63

4.5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 64

4.5.1. Uji Simultan (Uji F) ... 64

4.5.2. Uji Secara Parsial (Uji t) ... 65

4.5.3.Koefisien Determinasi (R²) ... 62

4.4.3. Uji Multikolinieritas ... 63

4.6. Pembahasan ... 67

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 71

5.2. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Pengembangan Dana CD sebesar 1% ... 7

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 33

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel ... 37

Tabel 3.3 Item Total Statistics ... 41

Tabel 3.4 Reliability Statistics ... 42

Tabel 3.5 Hubungan Antar Variabel ... 45

Tabel 4.1 Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan ... 50

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden CSR Internal ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden CSR Eksternal ... 54

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Kepuasan Kerja ... 56

Tabel 4.7 Uji Glesjier ... 62

Tabel 4.8 Anova ... 65

Tabel 4.9 Coefficients ... 66


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Kerangka Konseptual………...………... 29

3.1 Instrumen Skala Interval………...……….36

4.5 Uji Normalitas Histogram...60


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Kuesioner ... 73


(11)

ABSTRAK

PT Toba Pulp Lestari adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan dan penghasil bubur kertas atau pulp . Untuk meningkatkan kepuasan kerja maka PT Toba Pulp Lestari memberikan program CSR kepada seluruh karyawannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program CSR internal (X1) dan CSR eksternal terhadap kepuasan kerja (Y) karyawan PT Toba Pulp Lestari di Kabupaten Toba Samosir.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode statistik analisis regresi linier berganda . Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, menggunakan skala pengukuran interval. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 18.0.. Penelitian ini menggunakan 86 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan simple random sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel CSR internal dan CSR eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Toba Pulp Lestari kabupaten Toba Samosir.


(12)

ABSTRACT

PT Toba Pulp Lestari is a company engaged in pulp produce. To improve the job satisfaction PT Toba Pulp Lestari create those programs internal CSR and external CSR improve job satisfaction of its employees.

This research is purposed to know the influence of internal CSR (X1) and external CSR toward Job Satisfaction (Y) on PT Toba Pulp Lestari at Toba Samosir.

This study used data collection techniques by questionnaires and documentation study. The data analysis technique is used descriptive method and statistical method multiple linier analysis. with the pattern of reletionship influence. Primary data in this study obtained by spreading a questionnaire / list of statements, using a interval scale of measurement and statistically processed using SPSS for windows version of 18.00. This research were used 86 respondents which determinate by simple random sampling.

The result of this research by multiple linear regression test shows that internal CSR and external CSR have a positive and significant effect of job satisfaction (Y) on PT Toba Pulp Lestari at Toba Samosir.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, kini semakin populer dan bahkan aktivitas CSR ditempatkan di posisi teratas sehingga penerapannya telah merambah ke semua sektor bisnis, seperti halnya sektor industri perusahaan pulp atau pengolahan bubur kertas juga dituntut berperan aktif dan menjadi keharusan dalam aktivitas CSR.

CSR adalah istilah umum untuk perusahaan bahwa seharusnya perusahaan memiliki kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat dengan menunjukkan tingkah laku yang bertanggung jawab sosial atau menunjukkan dengan tindakan dalam memajukan kesejahteraan. CSR merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membina hubungan baik dengan stakeholder.

PT TOBA PULP LESTARI Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pabrik bubur kertas. Untuk menjalankan proses produksinya perusahaan membutuhkan bahan baku berupa kayu. Untuk itu perusahaan mengeksploitasi hutan-hutan yang ada di daerah sekitar tapanuli. Namun pengambilan kayu-kayu tersebut berakibat konflik terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat menuntut bahwa perusahaan tersebut telah merusak lingkungan dengan penebangan pohon dan membuang limbah sembarangan. Tekanan masyarakat yang terus menerus membuat PT TOBA PULP LESTARI Tbk sempat berhenti beroperasi dan pada tahun 2003 beroperasi kembali dan membuat perubahan dalam


(14)

meningkatkan manajemen terhadap tanggung jawab perusahaan di lingkungan eksternal maupun internal perusahaan.

Kecamatan Porsea yang terletak di kabupaten Tobasa merupakan daerah yang paling dekat dengan lokasi PT TOBA PULP LESTARI Tbk. Penduduk kecamatan Porsea pada umumnya bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan. Mengingat penghasilan didominasi pertanian maka sangat berlawanan dengan pengoperasian perusahaan tersebut. Kondisi pendidikan masyarakat yang dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja masih sangat memprihatinkan bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi perusahaan. Penduduk lokal yang menjadi tenaga kerja langsung di perusahan tersebut masih bekerja pada level paling rendah yaitu tingkat operator.

Tanggung jawab sosial perusahaan PT TOBA PULP LESTARI Tbk bagi masyarakat sekitar dalam bentuk kemitraan, pengembangan komunitas, dan pelayanan publik memiliki makna ekonomi berupa besarnya dana yang mengalir secara langsung atau tidak langsung dari perusahaan sebagai efek multiplier dari perputaran roda ekonomi masyarakat sekitar itu sendiri. Terbukanya berbagai jenis lapangan kerja baru, berbagai bentuk program mitra kerja perusahaan, dan juga berkembangnya sektor informal adalah sebagai bukti bertumbuhnya perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan sarana fisik bagi lingkungan masyarakat secara tidak langsung juga telah memberi pengaruh peningkatan kualitas sumber daya manusia dan potensi ekonomi masyarakat.

PT TOBA PULP LESTARI Tbk saat ini telah memberi makna implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mempertemukan berbagai kepentingan yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Tidak saja bagi kepentingan internal, tetapi juga kepentingan eksternal. Mengingat apakah peranan CSR berjalan efektif dan tepat pada sasaran untuk mensejahterakan karyawan di lingkungan


(15)

perusahaan dan juga masyarakat diluar lingkungan perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk”.

Karyawan merupakan salah satu stakeholder yang penting dalam perusahaan, tidak hanya disebabkan mereka menentukan kualitas produk atau atau layanan yang diterima oleh pelanggan. Akan tetapi juga karena mereka berhubungan secara langsung dengan pekerjaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan dampak yang positif bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri. Tidak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak di bidang pegolahan pulp yaitu merupakan bahan baku yang diolah menjadi kertas.

Terdapat beberapa bukti bahwa CSR sangat penting untuk meningkatkan persepsi karyawan terhadap perusahaan. Seperti yang terjadi sebelumnya, bahwa pemberian program CSR hanya diberikan kepada karyawan tetap saja, tidak semua dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang telah diberikan perusahaan seperti rumah, tetapi sekarang perusahaan telah memberikan progtam tersebut kepada setiap karyawan baik tenaga kontrak maupun pegawai tidak tetap. Hal ini mungkin akan berpengaruh besar terhadap kepuasan kerja dan produktivitas karyawan. Ketika perusahaan yang memiliki inisiatif CSR, karyawan akan merasa lebih bangga dan percaya terhadap perusahaannya tersebut dan cenderung akan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan identitas pribadi kita terikat sebagian pada perusahaan tempat kita bekerja. Data dari World Leadership Study CCL mendukung bahwa persepsi karyawan atas kepedulian perusahaannya terhadap masayarakat dan lingkungan terkait dengan tingkat komitmen organisasi mereka.

Untuk mempersempit jarak tersebut, studi ini mempelajari bagaimana CSR mempengaruhi persepsi karyawan dalam mempengaruhi kepuasan kerja.


(16)

1.1.1. Bentuk Program CSR

PT TOBA PULP LESTARI, Tbk merupakan salah satu perusahaan di Sumatera Utara yang telah melaksanakan program tanggung jawab sosial kepada karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan. Adapun bentuk-bentuk tanggung jawab sosial diimplementasikan oleh PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk yaitu:

Bentuk tanggung jawab sosial yang diberikan di lingkungan internal perusahaan. Kedalam, tanggungjawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan, dan oleh karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka dimasa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan dimasa depan.

Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial kedalam atau internal juga diarahkan kepada karyawan, Karena hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya, agar terciptanya kepuasan kerja bagi karyawan. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan (mutually beneficial). Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, namun dipihak lain karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan perusahaan.

Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan didalam (CSR internal) perusahaan adalah


(17)

1. Memberikan bantuan pendidikan beasiswa terhadap karyawan yang berprestasi yang berguna untuk pengembangan sumber daya manusia.

2. Dibangunnya fasilitas pendidikan seperti TK, SD, SMP, dibuka sejak bulan september 2003.

3. Didirikannya fasilitas seperti penginapan atau mess dan rumah bagi karyawan pabrik.

4. Pembangunan fasilitas untuk pelayanan kesehatan seperti puskesmas.

Bentuk tanggung jawab sosial yang diberikan keluar atau eksternal perusahaan. Tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan tumbuh kembangnya perusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja ini akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk berpartisispasi menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun tidak. Perusahaan juga bertanggungjawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus.


(18)

Tabel 1.1. Data Pengembangan komunitas PT TOBA PULP LESTARI Tbk (CD) 1% Penjualan Bersih

No Kabupaten 2003

(Rp) 2004 (Rp) 2005 (Rp) 2006 (Rp) 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) 2010 (Rp) Total (Rp)

1 Tapanuli Utara 534,232,

891 673,511, 683 612,126, 241 547,496, 658 857,143, 703 776,837, 645 406,323, 229 580,154, 427 4,987,826,477

2 Humbahas

- 673,511, 683 885,814, 180 639,840, 307 983,455, 003 1,249,31 8,556 700,222, 431 873,354, 604 6,005,516,764

3 Dairi 159,741,

540 262,233, 672 336,896, 627 324,255, 242 631,243, 449 431,109, 081 320,713, 213 264,608, 640 2,730,801,464

4 Pakpak Barat

- 177,868, 952 270,280, 025 255,120, 750 403,377, 211 420,306, 530 262,644, 615 247,835, 338 2,037,433,421

5 Simalungun 376,356,

039 634,141, 480 497,636, 563 473,127, 195 767,171, 789 1,068,24 5,892 564,713, 631 649,491, 707 5,030,884,296

6 Tapanuli Selatan 172,794,

350 390,889, 870 258,271, 186 249,150, 222 396,953, 329 395,510, 521 236,705, 832 252,132, 009 2,352,407,319

7 Tobasa 1,864,68 7,230 4,118,23 6,010 4,748,60 3,394 4,564,73 0,986 7,205,04 2,114 7,093,48 5,430 4,186,54 6,141 5,046,74 2,917 38,828,074,222

8 Samosir

- 100,000, 000 504,452, 391 771,348, 429 1,277,80 0,439 761,972, 070 427,281, 836 427,281, 836 4,267,331,379

9 Paluta

- - - - 245,956, 327 245,956,327 Total 3,107,81 2,050 7,030,39 3,350 8,114,08 0,607 7,825,06 9,789 12,522,1 87,037 12,196,7 85,725 7,105,15 0,928 8,584,75 2,183 74,490,796,296


(19)

Adapun pelaksaanan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan PT TOBA PULP LESTARI Tbk di luar perusahaan (CSR eksternal) yaitu:

1. Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan dan menduduki jabatan yang tersedia dengan persyaratan keahlian setiap jenjang.

2. Bidang infrastruktur yaitu pembangunan infrastruktur dilakukan dengan masyarakat sekitar sebagai mitra kerja atau kontraktor.

3. Melakukan kerjasama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal seperti ternak sapi bergulir yaitu perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memelihara sapi tersebut secara gratis dan bergantian.

4. Menyisihkan dana kontribusi sosial untuk pengembangan masyarakat sebesar 1 % dari net sales per tahun.

Seperti yang terlihat dalam gambar diatas, kabupaten Tobasa adalah kabupaten dimana perusahaan ini berdiri, jadi perusahaan tersebut mengalokasikan dana terbesar mencapai 38 milliar rupiah lebih dibandingkan daerah lain. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat Tobasa dalam hal infrastruktur yaitu pembangunan jalan dan jembatan, hutan produksi yaitu salah satu hutan produksi PT TOBA PULP LESTARI Tbk berada di daerah Tobasa. Jadi perusahaan harus menunjukkan sikap yang etis akan pendanaan CSR di kabupaten Tobasa seperti pembangunan jalan yang rusak dan pelestarian hutan yang berkesinambungan. Berbeda dengan kabupaten seperti Paluta, dimana kabupaten ini mendapatkan dana paling sedikit dan baru digulirkan pada tahun 2010 lalu, hal ini disebabkan karena kabupaten tersebut baru dibentuk pada tahun 2007 lalu dan perusahaan berkomitmen untuk memberikan dana CSR dan baru direalisasikan pada tahun 2010 lalu dengan jumlah sekitar 245 juta rupiah. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi pulp atau bahan untuk pembuatan kertas di Sumatera Utara yang telah berdiri sejak tahun


(20)

1983, perusahaan ini mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkan kesenjahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar perusahaan, sebab perusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah (stakeholder).

Sama seperti masalah yang timbul pada saat ini dimana masih banyak masyarakat di sekitar kecamatan Porsea masih menolak keberadaan perusahaan tersebut, masih terlihat jelas di jalan lintas kecamatan Porsea sampai kecamatan Lumban Julu masih dapat kita lihat bahwa banyak tulisan di dinding rumah masyarakat sekitar dituliskan “Tolak TPL”, mungkin ini merupakan reaksi yang masih sangat kuat atas keberadaan perusahaan tersebut, dimana dulunya perusahaan tersebut sebelum berganti nama menjadi PT TPL yaitu PT Indorayon Utama yang menghasilkan limbah yang sangat merugikan masyarakat sekitar, dimana banyak ternak mati, tanaman mati, penurunan debit air, hujan asam, bayi lahir cacat.

Hal ini sempat mencemarkan nama baik perusahaan dan hilangnya kepercayaan masyarakat sehingga pada tahun 1998 perusahaan PT Indorayon Utama menghentikan produksi dan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan hanya mempekerjakan sebagian kecil karyawan. Hal ini merupakan salah satu hambatan dalam menyalurkan program CSR kepada masyarakat, karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang sebetulnya tujuan CSR ini sangat baik untuk pembangunan daerah yang tertinggal. Tetapi dengan hadirnya nama baru perusahaan yaitu PT TOBA PULP LESTARI Tbk telah membawa angin segar dengan menetapkan paradigma baru yaitu untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.


(21)

Keberhasilan perusahaan dan kemandirian masyarakat disekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama. Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas bagi perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya. Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat dukungan dan perhatian dari perusahaan.

Perusahaan berkembang bukan karena modal yang besar atau hasil faktor produksi yang banyak tapi juga karena faktor dari sumber daya manusia yang berkualitas menghasilkan barang ataupun jasa. Menyadari arti pentingnya manusia dalam perusahaan maka keberadaannya perlu dilindungi dalam hal keamanan, kesehatan dan kesejahteraan manusia dalam bekerja.

Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Membicarakan masalah sumber daya manusia dalam menghasilkan suatu produksi barang atau jasa, ini tentunya dikaitkan pada bagaimana karyawan bisa bekerja dalam perusahaan sehingga bisa memuaskan kebutuhannya dan berakibat pada produktivitas karyawan meningkat yang mempengaruhi hasil produksi yang memuaskan. Mengapa seseorang bisa puas terhadap pekerjaannya sementara orang lain yang merasa tidak puas dari pekerjaannya, walaupun pekerjaan yang mereka lakukan adalah sama.

Kepuasan kerja seseorang dalam suatu perusahaan sangat mungkin akan berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan adanya kebutuhan individu yang berbeda- beda pula atau situasi dan kondisi dalam perusahaan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi puas dalam bekerja. Pada perusahaan milik dalam negeri sendiri, dalam hal pemberian upah, jaminan kesehatan, tunjangan dan sebagainya tampaknya sudah layak harus diberikan oleh perusahaan agar pekerja mencapai kepuasan dan kesejahteraan hidupnya. Bagaimana dengan


(22)

halnya perusahaan milik asing apakah juga sudah memberikan fasilitas-fasilitas tersebut. Apakah bisa mencapai kepuasan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan.

Pada umumnya perusahaan besar yang memproduksi suatu barang biasanya menitikberatkan sumberdaya manusianya pada bagian produksi, karena mungkin pada bagian ini sangat penting dalam perusahaan. Terlepas dari permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan karyawan apakah perusahaan tersebut sudah memberikan seperti, tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan dan kebutuhan lainnya, ini merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana segala kebutuhan karyawan harus dipenuhi agar karyawan bisa terus bekerja dan mungkin memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan dan mungkin bisa tercapai suatu kepuasan dalam bekerja. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik meneliti pada bagian ini lebih dalam untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT TOBA PULP LESTARI, Tbk.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yang didasarkan pada latar belakang diatas adalah:

1. Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan secara internal dan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk.

2. Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan secara internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk.

3. Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan secara eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk.


(23)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepuasan kerja secara bersama-sama pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai pengaruh CSR terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Bagi Penulis

Semakin mengetahui program CSR di PT TOBA PULP LESTARI Tbk dan mengetahui dampak kepuasan kerja terhadap karyawan, dan semakin mengetahui tentang pengaruh program CSR secara internal dan eksternal terhadap kepuasan kerja.

3. Bagi Kampus

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia

Defenisi dari Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Diantaranya adalah defenisi yang dikemukakan oleh Maignan & Ferrlel dalam Susanto (2009) yang mendefinisikan CSR sebagai “A bussiness acts in socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse

stakeholder interests”. Defenisi ini menekankan perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Sedangkan komisi Eropa membuat defenisi yang lebih praktis, yang pada gaibnya adalah bagaimana perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang bersih. Sedangkan Elkington (2007) mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup yaitu keragaman hayati yang harus terus dijaga dan dilestarikan (planet bumi).

Sebagaimana yang disebutkan Wibisono dalam Amiruddin (2009) bahwa CSR terhadap pemangku kepentingan (stakeholder) harus berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu,


(25)

dalam dunia usaha kini hadir konsep CSR sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan Suhandri dalam Untung (2008) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Stoner (2009:65) mengatakan bahwa dulu organisasi perusahaan sudah merasa cukup dengan hanya mengerjar keuntungan bagi pemegang saham perusahaan, sementara akibat dari tindakan organisasi terhadap lingkungan luar (eksternalnya) kurang diperhatikan dan condong diabaikan. Kondisi ini semakin diperkuat dengan berkembangnya filsafat ekonomi terutama organisasi perusahaan di negara-negara yang berpaham liberal kapitalis yang menyatakan bahwa “dengan modal sekecil-kecilnya berusaha diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya”.

Menurut defenisi yang dikemukakan oleh The Jakarta Consulting Group, tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) perusahaan.

Ke dalam perusahaan, tanggung jawab diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan.

Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta pengorbanan


(26)

merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas seta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan dengan karyawan. Ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan (mutually beneficial). Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip keadilah. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan perusahaan.

Keluar perusahaan, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan komptensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh selalu mencari peluang-peluang baru bagi pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian finansial yang optimal.

Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus.


(27)

2.1.2. Manfaat CSR

Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal, yaitu laba, lingkungan dan masyarakat. Dengan diperolehnya laba, lingkungan, dan masyarakat. Dengan diperolehnya laba, perusahaan dapat memberikan dividen bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagaian laba yang diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, serta membayar pajak kepada pemerintah.

Dengan lebih banyak memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar, perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha-usaha melestarikan lingkungan demi terpeliharanya kualitas kehidupan umat manusian dalam jangka panjang. Perusahaan juga ikut mengambil aktivitas manajemen bencana. Manajemen bencana disini bukan hanya sekedar memberikan bantuan kepada korban bencana, juga berpartisipasi dalam usaha-usaha mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana melalui usaha-usaha melestarikan lingkungan sebagai tindakan preventif untuk meminimalisir bencana. Dengan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, juga turut berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar jangka panjang.

1. Reduces risk and accusations of irresponsible behavior, CSR dapat mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mendongkrak citra perusahaan, yang dalam rentang waktu panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan. Manakala terdapat pihak-pihak tertentu yang menuduh perusahaan menjalankan


(28)

perilaku serta praktek-praktek yang tidak pantas, masyarakat akan menunjukkan pembelaannya. Karyawan akan berdiri di belakang perusahaan, membela institusi tempat mereka bekerja.

2. Helps cushions and vaccinate during time of crisis, CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Demikian pula ketika perusahaan diterpa kabar miring atau bahkan ketika perusahaan melakukan kesalahan, masyarakat lebih mudah memahami dan memaafkannya. Sebagai contoh sebuah perusahaan consumer goods yang beberapa waktu lalu dilanda isu adanya kandungan berbahaya dalam produknya. Namun karena perusahaan tersebut dianggap konsisten dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, maka masyarakat dapat memaklumi dan memaafkannya sehingga relatif tidak mempengaruhi aktivitas dan kinerjanya.

3. Enhances employee engagement and pride, Keterlibatan karyawan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kebanggan ini pada akhirnya akan menghasilkan loyalitas, sehingga mereka merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan. Hali ini akan berujung pada peningkatan kinerja dan produktivitas.

4. Improve relations with stakeholder, CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para

stakeholdernya. Pelaksanaan CSR secara konsisten menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap pihak-pihak yang selama ini


(29)

berkontribusi terhadap lancarnya berbagai aktivitas serta kemajuan yang mereka raih. Hal ini mengakibatkan para stakeholder senang dan merasa nyaman dalam menjalin hubungan dengan perusahaan.

5. Sales increase, Meningkatkan penjualan seperti terungkap dalam riset Roper Search Worldwide, yaitu bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya seehingga memiliki reputasi yang baik.

6. Other incentive (tax, preferred treatment), Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat lagi menjalankan tanggung jawab sosialnya.

Carrol menyatakan CSR sebagai sebuah piramida, yang tersusun dari tanggung jawab ekonomi sebagai landasannya, kemudian tanggung jawab hukum, tanggung jawab etika, dan tanggung jawab filantropis.

1. Tanggung jawab ekonomi adalah memperoleh laba, sebuah tanggung jawab agar dapat menghidupi karyawan, membayar pajak dan kewajiban-kewajiban perusahaan lainnya. Tanpa laba perusahaan tidak akan eksis, tidak dapat memberikan kontribusi apapun terhadap masyarakat.

2. Kemudian perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang hukum, perusahaan harus mematuhi hukum yang berlaku sebagai representasi dan rule of game.

3. Kemudian tanggung jawab sosial juga harus tercermin dari perilaku etis perusahaan. Etika mengacu pada prinsip-prinsip melaksanakan pengaturan


(30)

terhadap individu atau suatu kelompok. Keputusan etika selalu melibatkan moralitas, standard-standard perilaku mana yang diterima masyarakat. Mereka berkaitan dengan perilaku yang memiliki konsekuensi serius terhadap kesejahteraan masyarakat, seperti pembunuhan, penipuan, dan pencemaran nama baik.

4. Tanggung jawab filantropis yaitu yang mengharuskan perusahaan untuk berkontribusi terhadap komunitasnya: meningkatkan kualitas hidup, pesan utama yang harus dicermati adalah jangan sampai terjadi upaya filantropis untuk menutupi perilaku-perilaku tidak etis perusahaan, pelanggaran hukum, atau bahkan untuk menutupi bahwa sesungguhnya perusahaan tidak mampu menghasilkan laba. Kegiatan filantropis CSR bukanlah kegiatan tukang cuci untuk menghapus perilaku tidak etis dan pelanggaran hukum yang dilakukan perusahaan.

2.1.3. Hambatan dalam penerapan program CSR

Menurut Rudito (2007:240), terdapat faktor penghambat dalam menjalankan program CSR antara lain:

1. Kualitas sumber daya yang rendah. Dalam konteks ini, sumber daya yang tersedia kurang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Disamping itu, pola hidup komunitas lokal sangat berbeda dengan pola hidup dari industri itu sendiri.

2. Jumlah staf yang kurang memadai. Ini merupakan dampak dari sumber daya lokal yang kurang memadai sedangkan perusahaan dituntut untuk memperkerjakan penduduk lokal sebagai konsekuensi dari keberadaan perusahaan di wilayah tersebut.


(31)

3. Kurangnya dukungan pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Hal ini terkait dengan sistem dan keadaan politik di daerah tersebut.

4. Perbedaan persepsi di pihak eksternal perusahaan. Pihak internal tentu saja ingin memaksimalkan keuntungan. Dengan adanya program CSR, tentu saja akan menambah biaya bagi perusahaan. Namun program CSR harus tetap dijalankan karena menyangkut kepentingan pihak eksternal, seperti masyarakat sekitar.

2.2. Defenisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja didefenisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robinson, 2007). Yoon dan Suh dalam Ulfah (2012) menunjukkan bahwa karyawan yang puas lebih mungkin untuk bekerja lebih keras dan memberikan layanan yang lebih baik melalui perilaku organisasional.

Porter dalam hasrian (2009), mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang menyangkut dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Kepuasan kerja mengandung dua unsur penting, yaitu nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas pekerjaan. Yang ingin dicapai adalah nilai-nilai pekerjaan yang dianggap penting oleh karyawan. Nilai-nialai pekerjaan harus sesuai dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar.

Dari defenisi-defenisi yang telah dikemukakan para ahli di atas, maka kepuasan kerja dapat disimpulkan sebagai sikap umum karyawan terhadap pekerjaannya, baik sikap positif maupum sikap negatif yang ditimbulkan dari pekerjaannya tersebut.


(32)

2.2.1. Aspek Kepuasan Kerja

Menurut Smith et al dalam Amalia (2012) terdapat lima dimensi pekerjaan yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri, yaitu bagaimana pekerjaan memberikan tugas tugas yang menarik untuk karyawan, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab.

2. Rekan kerja, yaitu dimana rekan kerja memiliki kecakapan teknis dan mudah untuk bekerjasama atau mendukung secara sosial. Rekan kerja yang bersahabat dan kooperatif akan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan karena ia dapat merasa nyaman dalam bekerja.

3. Gaji yaitu besarnya upah yang diterima dan sesuai dengan tingkat yang dipandang sepadan relative terhadap pekerjaan lainnya dalam perusahaan. Upah dan gaji memang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi secara lebih luas upah dan gaji juga menggambarkan berbagai dimensi dan kepuasan kerja. Uang tidak hanya menolong orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka tetapi merupakan alat untuk memuaskan kebutuhan pada level yang lebih tinggi lagi. Karyawan memandang bahwa upah dan gaji adalah suatu bentuk refleksi manajemen dalam memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan.

4. Kesempatan promosi yaitu kesempatan untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi atau pengembangan karir. Kesempatan promosi memiliki efek yang beragam pada kepuasan kerja, misalnya karyawan yang dipromosikan karena senioritas akan merasa puas tetapi mungkin tidak sebesar kepuasan karyawan yang dipromosikan karena kinerjanya.


(33)

5. Supervisi, yaitu kemampuan atasan dalam memberikan bimbingan pekerjaan dan sikap. Terdapat dua gaya supervisi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pertama, berpusat pada karyawan (Employee-centerness) yang diukur dengan tingkat perhatian atasan terhadap kesejahteraan karyawan. Kedua, partisipasi atau pengaruh, yaitu atasan yang memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang berpengaruh pada pekerjaan mereka. Pada beberapa kasus, dimensi ini memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi.

2.2.2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno (2011:80) sebagai berikut:

a. Faktor psikologis

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. b. Faktor sosial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.

c. Faktor fisik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.


(34)

d. Faktor finansial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.

2.2.3. Hubungan Corporate Social Responsibility dengan kepuasan Kerja

Munculnya konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dilatar belakangi oleh eksploitasi sumber daya alam dan rusaknya lingkungan karena operasi perusahaan atau industri yang berlomba-lomba mencari laba sebanyaknya tanpa menhiraukan dampak sosial yang dapat terjadi sehingga mengakibatkan krisis lingkungan. Kemampuan dalam menguasai industri merupakan salah satu parameter kualitas kehidupan manusia. Masalah terletak pada, bagaimana mengelola perbedaan diantara dua kepentingan yaitu kepentingan industri atau kepentingan lingkungan.

Pada umumnya perusahaan besar yang memproduksi suatu barang biasanya menitikberatkan sumberdaya manusianya pada bagian produksi, karena mungkin pada bagian ini sangat penting dalam perusahaan. Terlepas dari permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan karyawan apakah perusahaan tersebut sudah memberikan seperti, tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan dan kebutuhan lainnya, ini merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana segala kebutuhan karyawan harus dipenuhi agar karyawan bisa terus bekerja dan mungkin memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan dan mungkin bisa tercapai suatu kepuasan dalam bekerja.

Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Demikian pula dengan implementasi tanggung jawab sosial dari perusahaan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, jika perusahan mampu


(35)

menerapkan dengan benar dan berkesinambungan dan terprogram dan menjadikannya sebagai suatu strategi dan budaya perusahaan. Maka dengan adanya implementasi tanggung jawab sosial akan memberikan image budaya perusahaan yang baik bagi perusahan dan dampak sosial yang baik bagi masyarakat sehingga mempengaruhi dampak yang siginifikan bagi kepuasan kerja karyawan.

2.3. Penelitian terdahulu

Filona Lestari Oskar (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada komitmen organisasi karyawan dalam industry perbankan”. Sampel penelitian ini adalah karyawan perbankan yang bekerja di Jabodetabek ataupun luar Jabodetabek. Data dihimpun pada bulan Mei-Juni 2012, dengan total responden sebanyak 284 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif terhadap komitmen organisasi serta pengaruh negatif juga dapat dilihat dari kepercayaan organisasi terhadap intensi turnover.

2.4. Kerangka Konseptual

Pengembangan CSR dalam arti luas sangat mendukung reputasi manajemen. CSR

dalam arti luas berdasarkan konsep Susanto Leit star mempunyai lima kewajiban Be profitable, be ethical, be involved, be obedient, dan be bigger.

Perusahaan harus memiliki tingkat profitabilitas yang memadai. Tanpa laba yang memadai, perusahaan tidak akan mampu membayar pajak, memberi imbalan yang layak kepada karyawan, kepada para pemasok, dan tidak dapat memberikan multiplier effect yang diharapkan kepada komunitasnya. Selanjutnya CSR dalam arti luas juga harus mematuhi


(36)

menjunjung tinggi etika bisnis, serta terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup komunitas dan lingkungan sekitarnya.

Adapun tanggung jawab sosial eksternal perusahaan menurut Yanti Triwantini (2011) diwujudkan kepada konsumen, masyarakat, lingkungan dan pemerintah. Untuk eksternal, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak, penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang.

Sangkat dan Clemen (2002) mendefenisikan tanggung jawab sosial internal adalalah komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan, stakeholdder dan keluarganya, pemerintah, dan memberikan bantuan dan pembinaan yang baik atas dasar kepercayaan komitmen dan pembagian informasi dengan mitra bisninya seperti pemerintah, supplier, distributor. Karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan, sehingga tidak mengejutkan jika perusahaan sangat memperhatikan pengembangan kompetensi dan kesejahteraan karyawan.

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Kepuasan Kerja (Y)

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara

internal (X1)

Corporate Social Responsibility (CSR) secara


(37)

2.5. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Toba Pulp Lestari Tbk di Desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara”.


(38)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. (Azwar, 1998:7). Menurut Indiratoro dan Supomo (2002) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengambarkan fenomena dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono (2006) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya sehingga informasi yang diperoleh adalah keadaan menurut apa yang sesungguhnya didapat.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di PT Toba Pulp Lestari Tbk di Desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea, Sumatera Utara. Waktu Penelitian ini dilaksanakan penulis mulai dari Bulan Agustus 2013 sampai Bulan Desember 2013.

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan kesalahpahaman didalam rangka membahas dan menganalisis permasalahan, serta didalam penyebaran daftar pertanyaan kepada responden, maka penelitian ini dibatasi:

1. Tanggung jawab sosial perusahaan secara internal (CSR internal) sebagai variabel independen (X1)


(39)

2. Tanggung jawab sosial perusahaan secara eksternal (CSR external) sebagai variabel independen (X2)

3. Kepuasan kerja karyawan sebagai variabel dependen (Variabel Y)

3.4. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tanggung jawab sosial perusahaan secara internal (CSR internal) (X1)

Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pihak-pihak didalam perusahaan.

b. Tanggung jawab sosial perusahaan secara eksternal (CSR external) (X2)

Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pihak-pihak diluar perusahaan.

c. Kepuasan kerja karyawan (Y)

Menurut Robbins dan Wibowo (2007:299) kepuasan kerja adalah sifat umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Tabel 3.1

Definisi Operasional variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala


(40)

Tanggung jawab sosial perusahaan secara internal (X1) Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan

terhadap pihak-pihak didalam perusahaan

1.Menyediakan rumah bagi karyawan kurang mampu

2. Menyediakan jaminan

keamanan dan keselamatan kerja

3.Memberikan

profitabilitas bagi pemegang saham untuk pertumbuhan perusahaan 4. memberikan keadilan bagi pemegang saham minoritas dalam penyajian laporan keuangan.

5. Memberikan uang sekolah gratis untuk tingkat SD, SMP,dan SMU

6. Memberikan beasiswa untuk anak karyawan untuk melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi seperti universitas.

Interval

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

pengukuran Tanggung jawab sosial perusahaan secara eksternal (X2) Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan

terhadap pihak-pihak diluar perusahaan

1.Pembangunan jalan yang terisolir untuk masyarakat sekitar

2.Perbaikan dan perawatan

infrakstruktur seperti jembatan, sekolah

3. Menanam bibit pohon secara

berkesinambungan 4. Pengurangaan limbah pabrik (mendaur ulang) 5. Penyedia lapangan kerja (membantu program pemerintah menguranggi

pengganguran)

6. perusahaan sebagai pembayar pajak bagi pemerintah

Interval

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala pengukuran

Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. 1. Penyediaan sarana fasilitas yang baik dalam bekerja

2. Setia terhadap perusahaan 3. Disiplin 4. Berprestasi 5. Mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja Interval


(41)

Sumber : Diolah oleh peneliti

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengkuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X Tanggung jawab sosial perusahaan dan variabel Y Kepuasan kerja karyawan adalah skala Interval. Skala Interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Penggunaan skala interval dikarenakan skala interval tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran (magnitude) perbedaan preferensi antar individu (Sekaran, 2006:18). Sedangkan teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel adalah skala diferensial semantik (Semantic Differential Scale), yaitu metode penilaian dengan menggunakan 7 butir yang di bentuk dalam satu garis kontinyu yang menyatakan secara verbal 2 kutub penilaian yang ekstrem.

Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali. Skala Interval menggunakan 3(tiga) tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari gambar 3.1.

Gambar 3.1. Instrumen Skala Interval

1 4 7

Sangat Puas Sekali Netral Sangat Tidak Puas Sekali 6. Berkomitmen

dengan sungguh-sungguh

7. Rekan kerja yang dinamis 8. Memiliki

ekspetasi yang tinggi untuk masa depan


(42)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Toba Pulp Lestari Tbk yang berada di pabrik yang terdiri dari Departemen Produksi dan Maintanance berjumlah 577 orang.

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel

Departemen Populasi Sampel

Produksi 463 orang 69 orang

Maintanance 114 orang 17 orang

Total 577 orang 86 orang

Sumber: PT TOBA PULP LESTARI Tbk. Paparan Publik 2012

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2008:116). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel random sederhana (simple random sampling) yaitu desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih (Kuncoro 2009: 127).

Penarikan sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar:2008) sebagai berikut:


(43)

1

Ne

2

N

n

+

=

Keterangan :

n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi

e = Standard Error 5%

Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut:

n = 577 1 + 577(0,1)2

= 85,2 orang

Berdasarkan penarikan sampel diatas, maka jumlah sampel yang diambil adalah 86 orang.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya berupa: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan daftar

pertanyaan kepada karyawan pada PT Toba Pulp Lestari Tbk.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

3.8. Metode Pengumpulan Data


(44)

a. Daftar Pertanyaan

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala

Interval.

b. Interview

Wawancara dengan para karyawan dilakukan untuk memperoleh informasi terstruktur kepada pihak berwenang di perusahaan dan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel organisasi dan kepuasan kerja karyawan.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo dan penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan sesuatu terbitan.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows , dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid

b) Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid


(45)

Uji validitas akan dilakukan pada PT Toba Pulp Lestari Tbk diluar sampel dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang diluar sampel karyawan tetap sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden.

Tabel 3.3.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PX1.1 22,1034 10,596 ,388 ,062

PX1.2 22,2069 12,170 ,451 ,163

PX1.3 22,2069 12,170 ,398 ,163

PX1.4 22,2069 12,170 ,457 ,163

PX1.5 22,2069 12,170 ,453 ,163

PX1.6 22,0000 10,929 ,521 ,120

PX2.1 22,1034 12,525 ,534 ,215

PX2.2 21,7931 10,884 ,482 ,166

PX2.3 22,1034 12,525 ,390 ,215

PX2.4 22,1034 11,882 ,538 ,169

PX2.5 21,7931 8,313 ,612 -,028a

PX2.6 21,7931 9,599 ,395 ,046

PY1 22,0000 10,929 ,539 ,120

PY2 22,1034 12,525 ,427 ,215

PY3 21,7931 10,884 ,538 ,228

PY4 22,2069 12,170 ,455 ,163

PY5 22,0000 10,929 ,535 ,120

PY6 22,1034 10,596 ,368 ,062

PY7 22,1034 12,525 ,691 ,215

PY8 22,0000 12,857 ,532 ,260

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 3.3. terhadap 20 variabel pertanyaan yang diberikan kepada 30 orang responden maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Hal tersebut dapat dilihat pada kolom Correcter Item-Total correlation diatas angka 0,361.


(46)

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pertanyaan reliabel

b) Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pertanyaan tidak reliabel

Menurut Situmorang dan Lutfi (2012:82), suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,8 relibialitas sangat baik/meyakinkan, 0,7< Cronbach’s Alpha >0,8 relibialitasnya baik, dan Cronbach’s Alpha <0,7 relibialitasnya kurang meyakinkan.

Tabel 3.4.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,863 20

Dari tabel 4.4. menunjukkan bahwa nila Cronbach’s Alpha bernilai 0,83. Berdasarkan data diatas maka seluruh butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.10. Teknis Analisis Data 3.10.1. Uji Asumsi Klasik


(47)

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Jika nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% atau 0,05 artinya data variabel berdistribusi normal (Situmorang dan Lutfi, 2012: 100).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. (Situmorang dan Lutfi, 2012:107).

3) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi , 2012: 133).

3.11. Metode Analisis Data


(48)

Metode analisis Linear Berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Internal dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Eksternal) terhadap variabel terikat (Kepuasan Kerja Karyawan).

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana :

Y = Kepuasan Kerja Karyawan a = Konstanta

X1 = Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Internal

X2 = Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Eksternal e = Standart error

Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel nantinya, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3. Hubungan antar Variabel

Nilai Interprestasi

0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 - 0.39 Tidak Erat

0.4 - 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

3.11.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:


(49)

3.11.2.1. Uji Simultan (uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

H0 : b1=b2= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

H1 : b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Tanggung jawab Sosial Perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 3.11.2.2. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat.

H0 : b1 =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).


(50)

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

3.11.2.3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.


(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Toba Pulp Lestari Tbk didirikan pada tahun 1983, berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan Akta Pendirian No. 329 tanggal 26 April 1983 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta S.H. Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-5130-HT01-01 Tahun 1983, tertanggal 26 Juli 1983 dengan No. 279/PT/1983 dan telah diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1984 dengan No. 97, tambahan berita Negara 1176.

Pada tahun 1990, status perusahaan berubah menjadi perseroan dengan fasilitas penanaman modal asing (PMA) sebagaimana dituangkan di dalam akta berita acara No. 258 tertanggal 26 Maret 1990 yang dibuat Rachmat Santoso S.H. Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-2643.HT.01.04 Tahun 1990 tertanggal 12 Mei 1990 dengan No. 45/PT/PROB/1990 dan telah diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia pada tanggal 18 April 1991 dengan No. 31 tambahan berita negara No. 253.

Kebutuhan akan kertas dan sandang yang makin meningkat dengan pesat mendorong Group Raja Garuda Mas (RGM) untuk mendirikan pulp dan rayon yang berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara yang diberi


(52)

nama PT Inti Indorayon Utama (IIU), pulp merupakan bahan baku yang diulah untuk menjadi kertas.

PT Inti Indorayon Utama diresmikan pada tanggal 14 Desember 1989 di Lhoksumawe dan Go Public bulan Mei 1990. Pada bulan November 1995 PT Indorayon Inti Utama berhasil memperoleh sertifikat ISO 9002 Dn SGS Yarsley International Certification. Kapasitas produksi pulp PT Inti Indorayon Utama sekitar 225-500 ton/hari dan merupakan produksi terbesar di Indonesia. Pulp ini diekspor ke mancanegara dan sisanya untuk pasar domestik. Ekspor pertama pulp dikirim ke negara Iran sebesar 9000 ton pada tanggal 8 Februari 1996. Sekitar tahun 1998 seluruh bagian produksi PT Indorayon Utama terhenti, perusahaan tidak lagi beroperasi sekitar 4 tahun. Hal ini disebabkan oleh masalah penanganan limbah yang belum layak dan memadai, kemudian pada tanggal 23 Februari 2003 perusahaan ini beroperasi kembali dan berganti nama menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk. Pada saat ini perusahaan tidak lagi menghasilkan rayon, tetapi menghasilkan pulp.

Dengan beroperasinya PT Toba Pulp Lestari Tbk ini merupakan salah satu faktor penciptaan lapangan pekerjaan dan menghasilkan devisa bagi negara, pembangunan ini harus dilandasi perencanaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dan terbaik.

4.2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan pengumpulan data, melihat fenomena yang terjadi, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.


(53)

Tabel 4.1

Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, dan Pendidikan

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 16-20 45 52,3 52,3 52,3

21-25 26 30,2 30,2 82,6 26-30 12 14,0 14,0 96,5

31-35 3 3,5 3,5 100,0

Total 86 100,0 100,0

J.Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pria 82 95,3 95,3 95,3

Wanita 4 4,7 4,7 100,0

Total 86 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMA 46 53,5 53,5 53,5

D3 33 38,4 38,4 91,9

S1 7 8,1 8,1 100,0

Total 86 100,0 100,0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan umur yaitu ada sebanyak 45 orang atau 52,3% yang berumur antara 16-20 tahun dan ada sebanyak 3 orang atau 3,5% yang berumur antara 31-35 tahun.

Berdasarkan jenis kelamin yaitu ada sebanyak 82 orang atau 95,3% berjenis kelamin pria dan 4 orang atau 4,7% yang berjenis kelamin wanita.


(54)

Berdasarkan pendidikan yaitu ada sebanyak 46 orang atau 53,5% yang berpendidikan SMA, 33 orang atau 38,4% berpendidikan D3 dan 7 orang atau 8,1% yang berpendidikan Sarjana (S1).

4.3. Teknik Analisis

4.3.1. Distribusi Penilaian Jawaban Responden

Tabel 4.2. berikut ini merupakan hasil olahan jawaban responden terhadap pernyataan variabel bebas (CSR internal dan CSR eksternal). Kategori nilai jawaban responden terhadap pernyataan variabel X dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden Terhadap CSR internal perusahaan (X1)

No Pertanyaan SPS N STPS

Item F % F % F %

1. Perusahaan menyediakan rumah kepada seluruh karyawan yang kurang mampu.

79 91,8 7 8,1 0 0

2. Perusahaan telah memberikan jaminan keamanan dalam lingkungan kerja.

82 95,3 3 3,4 1 1,1

3. Pemilik perusahaan

memberikan sebagian profit

untuk pengembangan perusahaan seperti pengembangan program CSR

khususnya kepada karyawan.

86 100 0 0 0 0

4. Pemilik perusahaan

memberikan keadilan yang lebih baik bagi pemegang saham minoritas dalam perusahaan dalam hal transparansi laporan keuangan.

83 96,5 2 2,3 1 1,1

5 Perusahaan telah memberikan fasilitas gratis untuk sekolah seperti membebaskan biaya sekolah dan buku.


(55)

6. Perusahaan membiayai anak karyawan yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan cara memberikan beasiswa.

84 97,6 2 2,3 0 0

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa :

1. Pernyataan 1, dari 86 orang responden 91,8 % menyatakan sangat puas sekali bahwa PT TPL Tbk memberikan sarana fasilitas berupa perumahan bagi karyawan kurang mampu. 8,1 % menyatakan netral.

2. Pernyataan 2, dari 86 orang responden 95,3 % menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan, 3,4% menyatakan netral, 1,1% menyatakan sangat tidak puas sekali.

3. Pernyataan 3, dari 86 orang responden 100% menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan memberikan profit untuk pengembangan perusahaan seperti pengembangan program CSR khususnya kepada karyawan.

4. Pernyataan 4, dari 86 responden 96,5% menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan pemilik perusahaan memberikan keadilan yang lebih baik bagi pemegang saham minoritas dalam perusahaan dalam hal transparansi laporan keuangan, 2,3% menyatakan netral, 1,1% menyatakan sangat tidak puas sekali.


(56)

5. Pernyataan 5, dari 86 responden 98,8% menyatakan sangat puas sekali bahwa Perusahaan telah memberikan fasilitas gratis untuk sekolah seperti membebaskan biaya sekolah dan buku. 1,1% menyatakan netral.

6. Pernyataan 6, dari 86 responden 97,6% menyatakan sangat puas sekali perusahaan membiayai anak karyawan yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan cara memberikan beasiswa. 2,3% menyatakan netral.

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap CSR eksternal perusahaan (X2)

No Pertanyaan SPS N STPS

Item F % F % F %

1. Perusahaan terus membangun jalan baru ke desa-desa yang terisolir khususnya di daerah kecamatan Porsea.

84 97,6 2 2,3 0 0

2. Perusahaan melakukan perbaikan dan perawatan jalan dan jembatan di daerah kecamatan Porsea.

84 97,6 2 2,3 0 0

3. Perusahaan telah menanam dan melestarikan hutan industri yang berada di sekitar kecamatan Porsea.

83 96,5 3 3,4 0 0

4. Perusahaan mengolah limbah pabrik atau mendaur ulang limbah dengan sangat baik menjadi air bersih.

85 98 1 1,1 0 0

5 Perusahaan membuka lapangan pekerjaan secara adil dan khususnya mengutamakan putra daerah untuk maju dan berkembang bersama perusahaan.

80 93 5 5,8 1 1,1

6. Perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah atas hasil yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya.


(57)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa :

1. Pernyataan 1, dari 86 orang responden 97,6 % menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan terus membangun jalan baru ke desa-desa yang terisolir khususnya di daerah kecamatan Porsea. 2,3 % menyatakan netral.

2. Pernyataan 2, dari 86 orang responden 97,6 % menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan melakukan perbaikan dan perawatan jalan dan jembatan di daerah kecamatan Porsea. 2,3% menyatakan netral.

3. Pernyataan 3, dari 86 orang responden 96,5% menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan telah menanam dan melestarikan hutan industri yang berada di sekitar kecamatan. 3,4% menyatakan netral.

4. Pernyataan 4, dari 86 responden 98% menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan mengolah limbah pabrik atau mendaur ulang limbah dengan sangat baik menjadi air bersih. 1,1% menyatakan netral.

5. Pernyataan 5, dari 86 responden 93% menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan membuka lapangan pekerjaan secara adil dan khususnya mengutamakan putra daerah untuk maju dan berkembang bersama perusahaan, 5,8% menyatakan netral dan 1,1% menyatakan sangat tidak puas sekali. 6. Pernyataan 6, dari 86 responden 96,5% menyatakan sangat puas sekali bahwa

perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah atas hasil yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya. 2,3% menyatakan netral dan 1,1% menyatakan sangat tidak puas sekali.


(58)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

N o

Pertanyaan SPS N STPS

Item F % F % F %

1. Perusahaan telah menyediakan sarana dan fasilitas yang baik dalam perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

83 96,5 2 2,3 1 1,1

2. Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan mengikuti bimbingan/penyuluhan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan.

82 95,3 4 4,6 0 0

3. Diterapkannya sistem kekeluargaan dalam perusahaan terhadap

karyawannya.

83 96,5 2 2,3 1 1,1

4. Dengan adanya bentuk tanggung jawab sosial berupa jaminan kesehatan,dan asuransi ketenagakerjaan, karyawan akan lebih displin dan merasa puas untuk melaksanakan pekerjaan.

84 97,6 2 2,3 0 0

5 Dengan diberikannya program CSR internal dalam perusahaan akan lebih membantu karyawan dalam bekerja khususnya dalam kepuasan bekerja.

82 95,3 3 3,4 1 1,1

6. Dengan diberikannya program CSR maka karyawan akan lebih tertarik untuk melakukan pekerjaan anda dengan baik.

84 97,6 2 2,3 0 0

7. Perusahaan telah mendirikan perumahan sarana/fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

83 96,5 3 3,4 0 0

8. Program CSR akan ditingkatkan untuk memacu motivasi karyawan dalam bekerja.


(59)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa :

1. Pernyataan 1, dari 86 orang responden 96,5 % menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan telah menyediakan sarana dan fasilitas yang baik dalam perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. 2,3 % menyatakan netral dan 1,1 menyatakan sangat tidak puas sekali.

2. Pernyataan 2, dari 86 orang responden 95,3 % menyatakan sangat puas sekali bahwa perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan mengikuti bimbingan/penyuluhan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan. 4,6% menyatakan netral.

3. Pernyataan 3, dari 86 orang responden 96,5% menyatakan sangat puas sekali bahwa Diterapkannya sistem kekeluargaan dalam perusahaan terhadap karyawannya. 2,3% menyatakan netral dan 1,1 menyatakan sangat tidak puas sekali.

4. Pernyataan 4, dari 86 responden 97,6% menyatakan sangat puas sekali bahwa Dengan adanya bentuk tanggung jawab sosial berupa jaminan kesehatan,dan asuransi ketenagakerjaan, karyawan akan lebih displin dan merasa puas untuk melaksanakan pekerjaan. 2,3% menyatakan netral.

5. Pernyataan 5, dari 86 responden 95,3% menyatakan sangat puas sekali bahwa Dengan diberikannya program CSR internal dalam perusahaan akan lebih membantu karyawan dalam bekerja khususnya dalam kepuasan bekerja. 3,4% menyatakan netral dan 1,1% menyatakan sangat tidak puas sekali.

6. Pernyataan 6, dari 86 responden 97,6% menyatakan sangat puas sekali bahwa dengan diberikannya program CSR maka karyawan akan lebih tertarik untuk melakukan pekerjaan anda dengan baik. 2,3% menyatakan netral.


(1)

Tbk, maka perusahaan perlu menerapkan dan meningkatkan variabel tanggung jawab sosial eksternal tersebut.

3. Perusahaan harus lebih meningkatkan dan fokus dalam pemberian Corporate Social Responsibility internal terhadap karyawan agar lebih tepat sasaran. Selain itu program-program yang dilakukan harus secara berkelanjutan dan konsisten agar informasi dan bantuan yang didapat oleh karyawan lebih merata dan dapat dirasakan sehingga mereka terlibat langsung oleh pemberian CSR internal yang dilakukan perusahaan. Dari hasil distribusi jawaban responden yang paling rendah, peneliti memberi masukan sebaiknya perusahaan harus lebih memperhatikan keuntungan bagi pemegang saham.

4. Perusahaan perlu tetap mempertahankan dan mengembangkan program

Corporate Social Responsibility eksternal dengan merancang program yang lebih menyentuh kepentingan lebih banyak pihak. Masyarakat yang membutuhkan dan kelompok minoritas adalah kelompok masyarakat yang paling mudah disentuh sisi emosionalnya, sehingga jika Perusahaan berhasil membentuk ikatan emosional dengan kelompok masyarakat ini, perusahaan bisa membangun loyalitas citra perusahaan dan juga diharapkan mendapatkan perhatian dan kesadaran masyarakan (awareness) terhadap PT Toba Pulp Lestari Tbk dan Program Corporate Social Responsibility eksternalnya akan lebih meningkat dan mendapatkan citra baik di masyarakat. Citra baik inilah yang akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan.


(2)

pekerjaan seperti lab atau komputer sangat kuat berpengaruh dalam meningkatkan kepuasan dalam bekerja.

6. Untuk peneliti lain yang berminat meneliti tentang pengaruh tanggung jawab sosial internal dan eksternal terhadap kepuasan kerja agar dapat melakukan penelitian replikasi atau penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi. Untuk peneliti lain dapat menambahkan variabel dalam kepuasan kerja seperti kondisi kerja dan pengawasan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung Urip, Sri. 2005. CSR STRATEGIES, Jhon Wiley & Sons (Asia) Pte.Ltd Swastha, Basu. 2005. Lingkungan Perusahaan. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta

Susanto, AB. 2007. Corporate Social Responsibility, A Strategic Management Approach. The Jakarta Consulting Group. Jakarta

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika. Jakarta Susanto, AB. 2009. Pendekatan Strategic Management Dalam CSR. Reputation

Driven CSR. Penerbit Erlangga. Jakarta

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2012. Analisis Datau Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi 2. Usu Press. Medan

PT TOBA PULP LESTARI Tbk. Paparan Publik 2012. Porsea-Sumatera Utara.

Jurnal

The Impact of Corporate Social Responsibility on Employees. Alin Stancu 1, Georgiana Florentina Grigore 1 and Mihai Ioan Rosca 1 + 1 Bucharest Academy of Economic Studies – Romania.

Relationship Between Corporate Social Responsibility And Job Satisfaction: The Case Of The Baltic Countries. Katrin Tamm, Raul Eamets, Pille Mõtsmees. Tartu 2010. Corporate Social Responsibility Influence on Employees. No. 54-2010 ICCSR Research

Paper Series – ISSN 1479-5124. Jean-Pascal Gond, Assâad El-Akremi, Jacques Igalens, Valérie Swaen. United Kingdom.

Internet

diakses tanggal 11 Juni 2013. Skripsi

Filona Lestari Oskar. 2012. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR) Terhadap Kepuasan Kerja Yang Berdampak Pada Komitmen Organisasi Karyawan Dalam Industri Perbankan. Program Studi Ekstensi Manajemen, Fakultas


(4)

Daftar Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

Saudara/Saudari yang saya hormati, Saya mahasiswa Universitas Sumatera Utara Medan memohon kepada Saudara/Saudari untuk berkenan mengisi kuisioner di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini disebarkan dalam rangka untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT TOBA PULP LESTARI Tbk di Desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea Sumatera Utara.

Adapun hasil dari penelitian ini digunakan sebagai kepentingan Penulisan Skripsi. Atas bantuan dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

A. Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Berikut ini ada data kuisioner tentang program CSR yang diberikan kepada karyawan .

2. Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom yang telah tersedia degan memilih sesuai dengan keadaan sebenarnya.

3. Alternative jawaban untuk pertanyaan mengenai program CSR yang diberikan kepada karyawan :

SPS = Sangat Puas Sekali

N = Netral


(5)

B. Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : □ laki-laki □ Perempuan

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan Terakhir : □ SMA/sederajat □ Diploma

□ S1 □ S2

□ Lainnya…………...(sebutkan)

Butir pertanyaan untuk program CSR secara internal yang diberikan PT TOBA PULP LESTARI Tbk kepada karyawan

No. Pertanyaan Penilaian

SPS N STPS

1. Perusahaan menyediakan rumah kepada seluruh karyawan yang kurang mampu.

2. Perusahaan telah memberikan jaminan keamanan dalam lingkungan kerja.

3. Pemilik perusahaan memberikan sebagian profit untuk pengembangan perusahaan seperti pengembangan program CSR khususnya kepada karyawan.

4. Pemilik perusahaan memberikan keadilan yang lebih baik bagi pemegang saham minoritas dalam perusahaan dalam hal transparansi laporan keuangan.

5 Perusahaan telah memberikan fasilitas gratis untuk sekolah seperti membebaskan biaya sekolah dan buku.

6. Perusahaan membiayai anak karyawan yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke


(6)

Butir pertanyaan untuk program CSR secara eksternal yang diberikan PT TOBA PULP LESTARI Tbk kepada masyarakat

No. Pertanyaan Penilaian

SPS N STPS

1. Perusahaan terus membangun jalan baru ke desa-desa yang terisolir khususnya di daerah kecamatan Porsea.

2. Perusahaan melakukan perbaikan dan perawatan jalan dan jembatan di daerah kecamatan Porsea. 3. Perusahaan telah menanam dan melestarikan hutan

industri yang berada di sekitar kecamatan Porsea. 4. Perusahaan mengolah limbah pabrik atau mendaur

ulang limbah dengan sangat baik menjadi air bersih.

5 Perusahaan membuka lapangan pekerjaan secara adil dan khususnya mengutamakan putra daerah untuk maju dan berkembang bersama perusahaan. 6. Perusahaan harus membayar pajak kepada

pemerintah atas hasil yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya.