5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya. Hal ini disebabkan besarnya kemunginan resiko di masa mendatang.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan atau sebaliknya.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya
perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut lau di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. 9.
Hubungan baik Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama primer
dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun juga akan berbeda.
2.5.1 Teori Tingkat Suku Bunga
1. Teori Nilai
Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa nilai sekarang present value lebih besar daripada nilai yang akan datang future value. Perbedaan nilai ini
harus mendapat penggantian dari peminjam atau debitur. Penggantian inilah yang dimaksudkan dengan bunga. Jadi menurut teori ini, bunga merupakan pengganti
Universitas Sumatera Utara
atas perbedaan nilai tersebut. Bunga adalah besarnya penggantian perbedaan antara nilai sekarang dengan nilai yang akan datang.
2. Teori Pengorbanan
Teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa pengorbanan yang diberikan seharusnya mendapatkan balas jasa berupa pembayaran. Teori ini mengemukakan
bahwa jika pemilik uang meminjamkan uangnya kepada debitur, selama uangnya belum dikembalikan debitur atau bank, kreditur tidak dapat mempergunakan uang
tersebut. Pengorbanan kreditur inilah yang harus dibayar debitur. Pembayaran inilah yang disebut bunga.
3. Teori Klasik
Bunga adalah harga dari penggunaan loanable funds, terjemahan langsung dari istilah tersebut adalah dana yang tersedia untuk dipinjamkan, atau disebut
dana investasi, sebab menurut teori klasik bunga adalah harga-harga yang terjadi di pasar dana investasi.
Dalam suatu periode ada anggota masyarakat yang menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk konsumsinya selama periode tersebut.
Mereka inilah kelompok penabung. Bersama-sama jumlah seluruh tabungan mereka membentuk suplaipenawaran akan loanable funds. Dilain pihak, dalam
periode yang sama ada anggota masyarakat yang membutuhkan dana, mungkin mereka ingin berkonsumsi lebih dari pendapatan yang diterima selama periode
tertentu. Dengan kata lain, mereka digolongkan pengusaha yang membutuhkan dana untuk operasi perluasan usahanya. Mereka ini adalah investor. Jumlah dari
seluruh kebutuhan mereka akan dana membentuk permintaan akan loanable funds. Selanjutnya para penabung dan para investor ini akan bertemu di pasar loanable
funds, dan dari proses tawar-menawar antara mereka akhirnya akan dihasilkan kesepakatankeseimbangan.
4. Teori Keyness