Jaminan Kredit Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

b Kredit dengan agunan secured loan Dalam kredit ini agunan dapat berupa: 1 Agunan barang, baik berupa barang tetap maupun barang tidak tetap barang bergerak, 2 Agunan pribadi perorangan borgtocht, dimana satu pihak menyanggupi untuk menanggung pihak lainnya manakala si berutang tidak memenuhi kewajibannya, bahwa ia menjamin pembayarannya, 3 Agunan efek-efek, saham, obligasi, dan sertifikat yang didaftar listeddi bursa efek.

4. Kredit dilihat dari sudut penggunaannya.

Penggolongan kredit menurut penggunaannya dapat dibagi sebagai berikut : a Kredit Eksploitasi Adalah kredit yang berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerjaperusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Kredit ini sering disebut dengan kredit modal kerjakredit produk karena bantuan modal kerja digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas. b Kredit Investasi Adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal. Yang dimaksud disini adalah untuk pembelian barang-barang modal serta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasimodernisasi maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin- mesin yang semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan produktifitas.

2.3.4 Jaminan Kredit

a. Kredit dengan jaminan 1.Jaminan benda berwujud Jaminan denga barang-barang seperti: tanah, bangunan, kendaraan bermotor,mesin-mesinperalatan, barang dagangan, tanamankebunsawah dan lainnya 2. Jaminan benda tidak berwujud Universitas Sumatera Utara Benda-benda yang dapat dijaminkan seperti : Sertifikat Saham, Sertifikat Obligasi, Sertifikat Tanah, Sertifikat Deposito, Rekening Tabungan yang dibekukan, Rekening giro yang dibekukan, Promes, Wesel dan surat tagihan lainnya. 3. Jaminan orang Jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan untuk menanggung segala risiko apabila kredit tersebut macet. Dengan kata lain orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menggantikan yang tidak mampu dibayar oleh nasabah. b. Kredit tanpa jaminan Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya kredit ini diberikan diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafid dan professional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Kredit tanpa jaminan hanya mengandalkan kepada penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha yang memiliki loyalitas tinggi.

2.3.5 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Kasmir 2002: 117 menyebutkan kriteria penilaian umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisis 5 C Character, Capacity, Capital, Conditiondan Colleteral a.Character Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang sinasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga,hoby dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak ini dapat dijadikan suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk membayar. b.Capacity Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam Universitas Sumatera Utara mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability .c. Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Analisis kapital juga harus menganalisis dari sumber manasaja modal yang ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, beberapa modal sendiri dan beberapa modal pinjaman. d. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk masa yang akan datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. e. Colleteral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendakya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah,maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7P dengan unsur penilaian sebagai berikut : a. Personality Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadiaannya masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap,emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya. b. Party Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan- golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Nasabah yang Universitas Sumatera Utara digolongkan ke dalam golongan tertentu akan mendapatkan fasilitas yang bebedadari bank. c. Perpose Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam- macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja, investasi,konsumtif, produktif dan lain-lain. d. Prospect Menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini peting mengingat jika suatu fasilitas kredit tanpa mempunyai prospek, bukan hanya pemberi kredit yang rugi akan tetapi juga nasabah. e. Payment Ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembilian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka maka semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya. f. Profitability Untuk menganalisis bagaimana mengukur kemampuan nasabah dalam mencarilaba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. g. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapat jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Azas 3 R 1. Returns Returns adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitor setelah memperoleh kredit. Apabila hasil yang diperoleh cukup untuk membayar pinjamannya dan sekaligus membantu perkembangan usaha calon Universitas Sumatera Utara debitur bersangkutan maka kredit akan diberikan. Akan tetapi jika sebaliknya maka kredit jangan diberikan. 2. Repayment Repayment adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit oleh calon debitor. 3. Risk Bearing Ability Adalah memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitor untuk menghadapi resiko. Kemampuan mengahadapi resiko ditentuan oleh besarnya modal dan strukturnya, jenis bidang usaha, dan manajemen perusahaan bersangkutan. Jika risk bearing ability perusahaan besar maka kredit tidak diberikan, tetapi apabila risk bearing ability perusahaan kecil maka kredit akan diberikan.

2.3.6 Resiko Kredit