Perkembangan Tingkat Kredit Bermasalah dan Tingkat Suku Bunga PT. BPR Bumiasih NBP 34 Perkembangan Inflasi

Pada triwulan I tahun 2005 jumlah kredit yang disalurkan pada PT. BPR Bumiasih NBP 34 sebesar 728,2 juta rupiah dengan jumlah debitur sebanyak 63 orang tetapi dengan semakin sulit nya perekonomian yang mengakibatkan semakin bertambahnya masayarakat yang membutuhkan dana maka bertambah juga jumlah debitur, hal ini dapat dilihat bertambahnya jumlah debitur pada triwulan IV tahun 2006 hingga 80 orang dari tahun sebelumnya. Namun peningkatan ini tidak begitu drastis, begitu juga dengan jumlah kreit yang disalurkan. Hingga pada triwulan III tahun 2009 jumlah debitur mengalami peningkatan menjadi 115 orang, naik sebesar 41 dari triwulan I tahun 2005 dan jumlah kredit yang disalurkan meningkat 48 dari triwulan I tahun 2005 menjadi 1.516,9 juta rupiah pada triwulan IV tahun 2009 dan secara perlahan-lahan turun hingga tahun 2010.

4.4 Perkembangan Tingkat Kredit Bermasalah dan Tingkat Suku Bunga PT. BPR Bumiasih NBP 34

Kredit bermasalah banyak disamakan dengan kredit macet akan tetapi kredit bermasalah belum tentu kredit macet, tetapi kredit macet sudah pasti kredit bermasalah. Pada Tahun 2005 jumlah kredit bermasalah pada PT. BPR Bumiasih NBP 34 sebesar Rp. 381.029.000 dan penurunan tingkat kredit bermasalah berlangsung terus dari tahun ke tahun sampai pada tahun 2009 menjadi Rp. 264.924.000 dan mengalami kenaikan drastis pada tahun 2010. Universitas Sumatera Utara Tabel4.3 Hasil Interpolasi Perkembangan Tingkat Kredit Bermasalah dan Tingkat Suku Bunga PT. BPR Bumiasih NBP 34 Tahun 2005-2010 triwulan Tahun Triwulan Tingkat Kredit Bermasalah Tingkat Suku Bunga Kredit 2005 I 3.20 7,5 II 3.41 7.5 III 3.61 7,5 IV 3.82 7,5 2006 I 3.22 7,5 II 3.11 7,5 III 3,56 7,5 IV 2.88 7,5 2007 I 3.20 7,5 II 3.26 7,5 III 3.32 7,5 IV 3.38 7,5 2008 I 2.20 7,5 II 1.76 7,5 III 1.32 7,5 IV 0.88 7,5 2009 I 1.65 7,03 II 1.70 6,84 III 1.75 6,66 IV 1.79 6,47 2010 I 2.67 6,75 II 3.04 6,75 III 3.42 6,75 IV 3.80 6,75 Sumber : Data Diolah, 2011 Pada awal tahun 2005 triwulan I tingkat redit bermasalah dan suku bunga kredit pada PT. BPR Bumiasih NBP 34 Pematangsiantar masing-masing sebesar 3,2 dan 7,5. Namun pada triwulan-triwulan berikutnya angka kredit bermasalah tidak mengalami peningkatan atau pun penurunan drastis dan tingkat suku bunga kredit menetap hingga triwulan IV 2008. Secara berlahan tingkat kredit bermasalah turun hingga mencapai 0,88 pada triwulan IV 2008 dan kembali bergerak naik secara belahan hingga tahun 2010 trwulan V mencapai 3,80. Sedangkan pada tingkat suku bunga kredit berubah pada tahun 2009 dan menetap kembali dari triwulan I-IV pada tahun 2010 sebesar 6,75. Universitas Sumatera Utara

4.4 Perkembangan Inflasi

Laju inflasi di Kota Pematangsiantar untuk tahun kalender 2010 sebesar 9,68 persen, lebih tinggi dari tahun 2009 yang sebesar 3,01. Tabel 4.4 Hasil Interpolasi Perkembangan Inflasi Kota Pematang Siantar Tahun 2005-2010 Tahun Triwulan Inflasi 2005 I 3.76 II 4.53 III 5.30 IV 6.07 2006 I 2.79 II 1.94 III 1.09 IV 0.24 2007 I 1.88 II 2.02 III 2.16 IV 2.31 2008 I 2.37 II 2.48 III 2.60 IV 2.71 2009 I 1.38 II 0.91 III 0.45 IV 0.27 2010 I 1.79 II 2.21 III 2.63 IV 3.05 Sumber : Data Diolah, 2011 Sedangkan untuk Nasional, inflasi tahun 2010 sebesar 6,96 dan untuk kota Medan sebesar 7,65 lebih rendah dari kota Pematangsiantar. Pada tahun 2005 triwulan I inflasi kota Pematangsiantar sebesar 3,76 kemudian mengalami kenaikan secara perlahan hingga triwulan IV menjadi 6,07. Dari tahun 2005 tersebut kemudaian inflasi turun pada tahun 2006 hingga pada triwulan IV menjadi 0,24 yang kemudian bergerak naik secara perlahan sampai pada tahun 2008 triwulan IV menjadi 2,71. Satu tahun kemudian dengan kebijakan- kebijakan yang dilakukan pemerintah setempat inflasi kota Pematangsiantar turun drastis sehingga mencapai 0,27 pada tahun 2009 triwulan IV. Namun perubahan Universitas Sumatera Utara penurunan inflasi tersebut tidak bertahan lama, hal ini dapat dilihat dimana terjadinya pergerakan peningkatan perlahan pada tiap triwulan pada tahun 2010 sehingga menjadi 3,05 pada triwulan IV tahun 2010.

4.5 Pembahasan