Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

penurunan inflasi tersebut tidak bertahan lama, hal ini dapat dilihat dimana terjadinya pergerakan peningkatan perlahan pada tiap triwulan pada tahun 2010 sehingga menjadi 3,05 pada triwulan IV tahun 2010.

4.5 Pembahasan

Untuk mengestimasi pengaruh variabel independen X yaitu tingkat suku bunga kredit X1, inflasi X2, dan jumlah kredit yang disalurkan X3, jumlah debituer X4 terhadap variabel dependen Y yaitu tingkat kredit bermasalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumiasih NBP 34. Sesuai dengan prosedur penelitian yang telah di bahas dalam BAB III, maka pada pembahasan pada BAB IV ini berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 16 dan diperolah hasil dari penelitian ini sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Antar Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit, Inflasi, Jumlah Kredit yang disalurkan, Jumlah Debitur terhadap Variabel Tingkat Kredit Bermasalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumiasih NBP 34 Pematang Siantar Variabel Koefisien regresi Standart eror t-hit probabilitas X 1 tingkat suku bunga kredit 3.370 1.852 1.820 0.085 X 2 inflasi 0.105 0.098 1.067 0.299 X 3 jumlah kredit yang disalurkan -0.982 0.728 -1.349 0.193 X 4 jumlah debitur 1.880 0.686 2.739 0.013 Konstanta 6.424 F 4.296 R 0.714 R 2 0.509 Variabel terikat : Tingkat kredir masalah Y Sumber : Data diolah, 2011 α = 5 Hasil analisis linear sederhana diatas, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y = 6,424+3,370X 1 +0,105X 2 -0,0982X 3 +1,880X 4 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat nilai koefisien regresi, nilai T- statistik, nilai F-statistik dan nilai R-squared. Kemudian dari model persamaan tersebut dapat dijelaskan pengaruh variabel independen variabel bebas, yaitu tingkat suku bunga, inflasi, jumlah kredit yang disalurkan dan jumlah debitur terhadap tingkat kredit bermasalah pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Bumiasih NBP 34 Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta a = 6,424, hal ini menunjukkan jika pada tingkat tingkat suku bunga kredit X1, inflasi X2, jumlah kredit yang disalurkan X3 dan jumlah debitur X4 dianggap nol maka jumlah tingkat kredit bermasalah adalah sebesar 6,424 2. Koefisien regresi tingkat suku bunga kredit X1 sebesar 3,370 menunjukkan pengaruh positif terhadap tingkat kredit bermasalah. Dengan kata lain jika tingkat suku bunga kredit naik 1 maka akan menyebakan kenaikan tingkat kredit bermasalah sebesar 3,30 poin dan sebalikknya penurunan nilai tingkat suku bunga kredit 1 akan menyebabkan penurunan tingkat kredit bermasalah sebesar 3,370 poin ceteris paribus 3. Koefisien regresi inflasi X2 sebesar 0,105 menunjukkan pengaruh positif terhadap tingkat kredit bermasalah. Dengan kata lain jika inflasi naik 1 maka akan menyebakan kenaikan tingkat kredit bermasalah sebesar 0,105 poin dan sebalikknya penurunan nilai inflasi 1 akan menyebabkan penurunan tingkat kredit bermasalah sebesar 0,105 poin ceteris paribus 3. Koefisien regresi jumlah kredit yang disalurkan X3 sebesar -0,0982 menunjukkan pengaruh negatif terhadap tingkat kredit bermasalah. Dengan kata lain jika jumlah kredit yang disalurkan naik 1 maka akan menyebakan penurunan terhadap tingkat kredit bermasalah sebesar -0,0982 poin dan sebalikknya penurunan nilai inflasi 1 akan menyebabkan kenaikan tingkat kredit bermasalah sebesar -0,0982 poin ceteris paribus 4. Koefisien regresi jumlah debitur X4 sebesar 1,880 menunjukkan pengaruh positif terhadap tingkat kredit bermasalah. Dengan kata lain jika jumlah debitur naik 1 maka akan menyebakan kenaikan tingkat kredit bermasalah sebesar 1,880 poin dan sebalikknya penurunan nilai jumlah debitur 1 akan menyebabkan penurunan tingkat kredit bermasalah sebesar 1,880 poin ceteris paribus 4.6 Uji Kesesuaian 4.6.1 Uji Koefisien Determinasi R-Square