Tanda-tanda Kredit Bermasalah Tinjauan Umum Kredit Bermasalah .1 Pengertian

b. Perkembangan Teknologi c. Persaingan, d.Bencana Alam Lingkungan eksternal terdiri atas dua bagian, yaitu lingkungan pekerjaan dan lingkungan sosial. Lingkungan pekerjaan meliputi elemen-elemen atau kelompok tertentu yang mempengaruhi secara langsung atau dipengaruhi oleh aktivitas operasional perusahaan. Masing-masing elemen adalah para pemegang saham, pemerintah, supplier, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat pekerja, asosiasi dagang. Sedangkan lingkungan sosial secara umum mencakup kekuatan-kekuatan yang secara tidak langsung bersentuhan dengan aktivitas jangka pendek perusahaan dan sering mempengaruhi keputusan jangka panjang perusahaan. Lingkungan tersebut dapat dikelompokan menjadi lingkungan ekonomi, sosial budaya, teknologi,hukum dan politik.Kemudian lingkungan internal perusahaan meliputi sejumlah variable kekuatan dan kelemahan yang berada di dalam perusahaan dan biasanya dalamjangka pendek berada di dalam pengendalian manajer puncak. Variabel-variabel itu berkaitan dengan konteks di mana aktivitas perusahaan dilakukan, seperti struktur organisasi, budaya perusahaan, sumber daya seperti bahan baku, manusia dan aset-aset lain yang dimiliki perusahaan. Analisis lingkungan internal adalah upaya manajemen perusahaan untuk mengenal dirinya sendiri, menyadari kekuatannyaserta memahami berbagai kelemahannya. Adanya kesadaran itu, tentu akan membimbing perusahaan dalam mengatur posisi bersaingnya, menata, dan langkah-langkah ke depan yang perlu dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Risiko macetnya kredit bisa berbentuk risiko langsung pendapatan dan risiko tidak langsun. Berkembang tidaknya pengusaha kecil dipengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian, kebijakan-kebijakan pemerintah dan manajemen pengusaha kecil.

2.4.3 Tanda-tanda Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah sebenarnya dapat dideteksi sejak dini. Ada indikasi- indikasi yang dapat digunakan sebagai petunjuk tentang akan adanya kredit bermasalah. Dengan memperhatikan indikasi-indikasi tersebut, sebenarnya bank Universitas Sumatera Utara dapat mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar. Beberapa indikasi yang paling penting adalah: a. Kemunduran usaha debitur Kemunduran usaha dapat dilihat dari arus kas masuk yang lebih rendah bahkan jauh lebih rendah dari yang direncanakan. Kemunduran usaha dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. b. Perubahan sikap debitur kepada bank Perubahan sikap itu dapat dilihat dari sikap menghindar atau menyembunyikan informasi, yang seharusnya diberikan kepada bank. Sering kali perubahan sikap ini tidak dapat dijelaskan karena bank tidak menuntut sesuatu yang di luar perjanjian. c. Permintaan kredit yang melebihi batas maksimal Overdraft Permintaan kredit yang melebihi batas maksimal menunjukan adanya penurunan yang tidak diharapkan dari usaha debitur, yang menyebabkan dana yang dialirkan bank tidak memadai lagi untuk menjalankan usaha. Hal ini yang mendorong debitur mengajukan permohonan penarikan dana pinjaman melebihi batas yang disepakati. d. Keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan bunga Keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan bunga dapat merupakan akumulasi dari terganggunya arus keuangan perusahaan. e. Penundaan yang tidak biasanya Jika kondisi keuangan semakin parah, debitur akan melakukan penundaan pembayaran yang tidak biasanya. Misalnya penundaan pembayaran tersebut berbulan-bulan atau beberapa tahun lebih lambat dari yang seharusnya. f. Tren laporan keuangan yang terus memburuk Tercakup dalam tren laporan keuangan adalah perubahan-perubahan variabel- variabel pokok dalam neraca maupun laporan laba rugi. Dalam neraca misalnya, membengkaknya kewajiban-kewajiban usaha, sementara aktivanya seperti piutang usaha terus memburuk. Dalam laporan laba rugi, membengkaknya biaya produksi, sementara target produsi dan atau penjualan tidak tercapai. Universitas Sumatera Utara

2.4.4 Penggolongan Kolektibilitas Kredit