Problem keuangan atau pribadi.

Ekonomi suatu negara seharusnya merupakan suatu paduan yang efisien dan suportif diantara kegiatan-kegiatan sektor riil. Saat ini dapat dikatakan bahwa penyediaan berbagai jasa keuangan perbankan merupakan sektor yang strictly well regulated. Hal ini terjadi karena perbankan menyangkut kepentingan jumlah orang banyak. Situasi di Indonesia adalah suatu hal yang cukup memberi gambaran bahwa perbankan merupakan sektor yang sangat diatur. Lebih lanjut H. Budi Untung menyebutkan bahwa meskipun perbankan merupakan sektor yang strictly well regulated, tetapi kredit macet masih dapat terjadi diantaranya dapat disebabkan karena : 1. Kesalahan appraisal 2. Membiayai proyek dari pemilik terafiliasi 3. Membiayai proyek yang direkomendasi oleh kekuatan tertentu 4. Dampak makro ekonomi unforecasted variable 5. Kenakalan nasabah Sebagian besar kredit bermasalah tidak muncul secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya kasus kredit bermasalah merupakan satu proses, yang diibaratkan api dalam sekam. Banyak gejala tidak menguntungkan yang menjurus kepada kasus kredit bermasalah, sebenarnya telah bermunculan jauh sebelum kasus itu sendiri timbul di permukaan. Bilamana gejala tersebut dapat dideteksi dengan tepat dan ditangani secara professional sedini mungkin, ada harapan kredit yang bersangkutan dapat ditolong. Sebaliknya bilamana api yang membara dalam sekam itu tidak dideteksi atau dibiarkan saja, transaksi kredit akan berakhir dengan bencana, terutama bagi pihak kreditur. Gejala-gejala yang muncul sebagai tanda akan terjadinya kredit bermasalah adalah : 1. Penyimpangan dari berbagai ketentuan dalam perjanjian kredit, 2. Penurunan kondisi keuangan perusahaan, 3. Frekuensi pergantian pimpinan dan tenaga inti, 4. Penyajian bahan masukan secara tidak benar, 5. Menurunnya sikap kooperatif debitur, 6. Penurunan nilai jaminan yang disediakan,

7. Problem keuangan atau pribadi.

Universitas Sumatera Utara Berikut ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang memiliki kontribusi terhadap munculnya kredit bermasalah, yaitu : 1. Faktor Internal,antara lain : a. Aspek Pemasaran Aspek pemasaran merupakan penyebab kesulitan yang sering sulit diatasi. Ada satu ungkapan yang mengatakan “ menjual lebih sulit daripada membuat“. Jadi kurang lakunya produk yang dihasilkan dapat disebabkan karena kondisi perusahaan. b. Aspek Pengaturan Keuangan Kebijaksanaan yang kurang serasi dalam mengatur alat likuid perusahaan dan permodalan, khususnya modal pihak ketiga dapat menimbulkan kesulitan yang dapat mengganggu likuiditas ataupun rentabilitas. c. Aspek Dana Kesulitan keuangan mungkin disebabkan kekurangan dana untuk skala perusahaan tersebut baik dana untuk keperluan modal kerja maupun tambahan investasi. d. Aspek Teknis Hal-hal yang menyebabkan kesulitan di dalam kaitan dengan teknis ini dapat merupakan kondisi intern, misalnya : desain model, dan sebagainya yang tidak menarik lagi dan ketuaan mesin. Di samping itu ada pula sebab-sebab ekstern,misalnya: perkembangan teknologi, seperti penciptaan mesin-mesin baru sehingga operasi perusahaan tidak efisien lagi dan produknya sudah ketinggalan dan kesulitan bahan baku. e. Aspek Manajemen Kesulitan yang diakibatkan oleh organisasi dan manajemen, antara lain berupa: konflik diantara pimpinan, tenaga yang kurang terampil dan kurang berpengalaman, itikad yang tidak baik, seperti manipulasi dan korupsi serta tidak efisien pemborosan bahan, kelebihan tenaga kerja dan sebagainya 2. Faktor Eksternal, antara lain : a.Kebijakan Pemerintah devaluasi atau menurunnya nilai rupiah, revaluasiatau menaiknya nilai rupiah, kenaikan BBM, kenaikan bahan baku, peraturanpemerintah dalam rangka peremajaan alat-alat Universitas Sumatera Utara b. Perkembangan Teknologi c. Persaingan, d.Bencana Alam Lingkungan eksternal terdiri atas dua bagian, yaitu lingkungan pekerjaan dan lingkungan sosial. Lingkungan pekerjaan meliputi elemen-elemen atau kelompok tertentu yang mempengaruhi secara langsung atau dipengaruhi oleh aktivitas operasional perusahaan. Masing-masing elemen adalah para pemegang saham, pemerintah, supplier, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat pekerja, asosiasi dagang. Sedangkan lingkungan sosial secara umum mencakup kekuatan-kekuatan yang secara tidak langsung bersentuhan dengan aktivitas jangka pendek perusahaan dan sering mempengaruhi keputusan jangka panjang perusahaan. Lingkungan tersebut dapat dikelompokan menjadi lingkungan ekonomi, sosial budaya, teknologi,hukum dan politik.Kemudian lingkungan internal perusahaan meliputi sejumlah variable kekuatan dan kelemahan yang berada di dalam perusahaan dan biasanya dalamjangka pendek berada di dalam pengendalian manajer puncak. Variabel-variabel itu berkaitan dengan konteks di mana aktivitas perusahaan dilakukan, seperti struktur organisasi, budaya perusahaan, sumber daya seperti bahan baku, manusia dan aset-aset lain yang dimiliki perusahaan. Analisis lingkungan internal adalah upaya manajemen perusahaan untuk mengenal dirinya sendiri, menyadari kekuatannyaserta memahami berbagai kelemahannya. Adanya kesadaran itu, tentu akan membimbing perusahaan dalam mengatur posisi bersaingnya, menata, dan langkah-langkah ke depan yang perlu dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Risiko macetnya kredit bisa berbentuk risiko langsung pendapatan dan risiko tidak langsun. Berkembang tidaknya pengusaha kecil dipengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian, kebijakan-kebijakan pemerintah dan manajemen pengusaha kecil.

2.4.3 Tanda-tanda Kredit Bermasalah