Konsep pendapatan Menurut Akuntansi

pihak masyarakat mengalir dana dalam bentuk pendapatan bagi pihak business. Sedangkan dari pihak business, pendapatan mengalir kepada masyarakat dalam bentuk gaji, bunga sewa, dan sebagainya. Menurut Suherman Rosidi 1998:100, “Pendapatan harus didapatkan dari aktivitas produktif”. Pendapatan bagi masyarakat upah, bunga, sewa, dan laba muncul sebagai akibat jasa produktif productive service yang diberikan kepada pihak business diperoleh dari pembelian yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan atau di produksi oleh pihak business. Jadi, konsep pendapatan income menurut ekonomi pada dasarnya sangat berbeda dengan konsep pendapatan revenue menurut akuntansi.

b. Konsep pendapatan Menurut Akuntansi

Defenisi pendapatan menurut para ahli akuntansi tentu sangat berbeda dengan defenisi pendapatan menurut para ahli ekonomi. Namun demikian, diantara sesama ahli akuntansi terdapat pula perbedaan pendapat mengenai defenisi pendapatan. Pada dasarnya konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat ditinjau dari dua sudut pandang. Sofyan Syafri 2002:58 meninjau konsep pendapatan dari dua pendekatan yakni revenue expense approach dan assets liability approach. Pendekatan assets liability approach, definisi revenue, FASB Financial Accounting Standards Board menyatakan revenue sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan kedua-duanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan produksi barang, pemberian jasa atau pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan Universitas Sumatera Utara yang sedang berjalan. Pendekatan revenue expense approach, Comitte on Terminology yang mendefenisikan revenue sebagai hasil dari penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada langganan, atau mereka yang menerima jasa. Theodorus M. Tuanakotta menyatakan dua konsep pendapatan adalah inflow of net assets dan outflow of goods and services. Tuanakotta 2000:153 berpendapat bahwa : Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep revenue dalam literature akuntansi. Pertama, pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk inflow daripada assets yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Kedua, memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan dan transfer dari barang dan jasa tersebut kepada konsumen atau produsen lain. Jadi pendekatan ini menganggap revenue sebagai inflow of net assets dan outflow of goods and services. Pengertian pendapatan yang menganut konsep inflow of assets terdapat dalam Accounting Principles Board APB Statement No.4 yang menyatakan bahwa revenue adalah inflow of assets net assets ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang atau jasa. Defenisi tersebut menyatakan bahwa pendapatan revenue berasal dari arus masuk inflow. Kelemahan definisi ini adalah mengacukan pengukuran dan timing dari revenue dan revenue process. Assets pada umumnya akan meningkat dan liabilities dilunasi pada saat penjualan atau penyerahan barang atau jasa, sedangkan jumlah revenue secara tradisional ditentukan oleh pengukuran moneter daripada assets yang diterima. Defenisi tersebut pada dasarnya sesuai dengan praktek-praktek tradisional, namun tidak memberikan perspektif yang cukup luas untuk proses pengukuran dan timing. Universitas Sumatera Utara Pengertian pendapatan menurut konsep outflow of goods and services terdapat pada pernyataan Committee on Accounting Concepts and Standards dari American Accounting Association AAA yang mendefinisikan revenue adalah pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan kepada langganan-langganannya dalam suatu jangka waktu tertentu, yang berarti pendapatan terjadi setelah adanya transfer barang dan jasa dari perusahaan kepada para langganannya.

3. Jenis-Jenis Pendapatan