bekerja sama dengan pengusaha Indonesia dari Ometraco dan Rajawali Grup. PT.NSCT setelah go internasional menjadi PT.CNI yang berkembang pesat.
Dalam kurun waktu 10 tahun Indonesia telah memiliki puluhan perusahaan MLM Konvensional istilah lazim bagi MLM Non Syariah yang
beroperasi dengan niat pendirian usaha, visi, misi, marketing plan, metode pelatihan, dan kespesifikan produknya. Banyak orang menjadikan produk dan
budaya kerja perusahaan MLM Konvensional sebagai alasan untuk menolak secara keseluruhan konsep MLM.
Oleh karena itu anak bangsa harus mencermati sisi-sisi positif dari perjalanan peristiwa. Berani merenovasi sesuatu, menghargai karya orang lain
dengan berusaha mempelajarinya. Perkembangan MLM di Indonesia ada yang dimanfaatkan oleh para pertualang bisnis untuk merusak opini orang terhadap
MLM dengan arisan berantai, penyedotan dana masyarakat lewat usaha koperasi simpan pinjam KOSPIN, MLM Binary, MLM Piramid, dan Money Game
Penggandaan Uang. Hal ini yang merusak citra MLM sebagai bisnis jaringan. Umat Islam dibebaskan oleh ajaran agamanya untuk melakukan kreasi dan
inovasi ekonomi dalam bentuk dan ruang lingkup apa saja, sepanjang tidak ditemukan dalil hukum yang melarang atau mengharamkannya. Dasar
pertimbangan itu lahirlah MLM Syariah. Perusahaan ini melakukan penyesuaian konsep MLM Konvensional dengan komponen yang dihalalkan hukum islam.
b. Komisi dan Bonus pada Multi Level Marketing
Dalam menjalankan bisnis MLM, setiap orang melakukan aktivitas memerlukan motivasi yang mendorongnya, seperti adanya komisi dan bonus.
Universitas Sumatera Utara
1 Komisi
Komisi berkaitan dengan tingkat penjualan baik pribadi maupun kelompok. Jenis-jenis komisi pada Multi Level Marketing :
a Rabat adalah potongan harga. Apabila seseorang membeli produk
memperoleh rabat langsung misalnya sebesar 15-20 sebagai keanggotaan MLM tersebut, jika dijual kembali pada konsumen
maka akan memeproleh keuntungan dari selisih harga konsumen dikurangi harga anggota MLM. Rabat ini akan meningkat sesuai
dengan peringkat atau tingkat penjualan produk oleh anggota MLM tersebut.
b Komisi pengembangan Kelompok, yaitu komisi bagi distributor
sebutan bagi anggota MLM yang mengajak orang lain untuk bergabung menjadi anggota MLM. Perusahan MLM sangat
menghargai jasa seorang distributor untuk mengembangkan jaringannya dengan mengajak banyak orang untuk ikut bergabung.
Komisi ini berasal dari tingkat penjualan kelompok atau jaringan distributor bersangkutan
c Komisi Pembinaan, yaitu komisi yang diberikan kepada distributor
yang melakukan pembinaan terhadap anggota kelompok atau jaringannya. Tolak ukurnya adalah peningkatan omzet penjualan.
d Royalty, yaitu komisi yang didapat seseorang karena telah
mencapai target yang diberikan perusahaan MLM, seperti
Universitas Sumatera Utara
banyaknya jaringan dan distributor yang menghasilkan penjualan yang tinggi.
e Komisi-Komisi Lain sesuai dengan masing-masing perusahaan
MLM. Komisi yang diberikan dikaitkan dengan prestasi masing- masing distributor.
2 Bonus
Bonus yaitu hadiah apabila seseorang telah mencapai target-target tertentu. Perusahaan MLM memberikan bonus untuk memacu prestasi distributornya, tidak
terkait dengan berapa lama ikut bergabung tetapi berprestasi dalam omzet penjualan. Jenis-jenis bonus pada Multi Level Marketing :
a Bonus Kendaraan, yaitu bonus untuk memperoleh kendaraan
seperti mobil atau sepeda motor. Untuk memperoleh bonus ini biasabya distributor mengumpulkan point penjualan yang
ditentukan perusahaan MLM. b
Bonus Wisata, yaitu bonus yang diberikan untuk meningkatkan
motivasi dan wawasan distributor, yang kemudian akan menambah motivasi kelompok atau jaringannya untuk berhasil dalam bisnis
MLM. c
Bonus-Bonus lain, dapat berbentuk uang, rumah, polis asuransi, dan sebagainya.
c. Perbedaan MLM Konvernsional dengan MLM Syariah