banyaknya jaringan dan distributor yang menghasilkan penjualan yang tinggi.
e Komisi-Komisi Lain sesuai dengan masing-masing perusahaan
MLM. Komisi yang diberikan dikaitkan dengan prestasi masing- masing distributor.
2 Bonus
Bonus yaitu hadiah apabila seseorang telah mencapai target-target tertentu. Perusahaan MLM memberikan bonus untuk memacu prestasi distributornya, tidak
terkait dengan berapa lama ikut bergabung tetapi berprestasi dalam omzet penjualan. Jenis-jenis bonus pada Multi Level Marketing :
a Bonus Kendaraan, yaitu bonus untuk memperoleh kendaraan
seperti mobil atau sepeda motor. Untuk memperoleh bonus ini biasabya distributor mengumpulkan point penjualan yang
ditentukan perusahaan MLM. b
Bonus Wisata, yaitu bonus yang diberikan untuk meningkatkan
motivasi dan wawasan distributor, yang kemudian akan menambah motivasi kelompok atau jaringannya untuk berhasil dalam bisnis
MLM. c
Bonus-Bonus lain, dapat berbentuk uang, rumah, polis asuransi, dan sebagainya.
c. Perbedaan MLM Konvernsional dengan MLM Syariah
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya Multi Level Marketing Syariah sama dengan Multi Level Marketing Konvensional. Berikut adalah beberapa aspek perbedaan antara MLM
Syariah dengan MLM Konvensional.
Tabel 1.1 Beberapa Aspek Perbedaan Antara MLM Syariah Dengan Konvensional
NO ASPEK
MLM SYARIAH MLM
KONVENSIONAL
1 NIAT
1. Kasbul Halal
penghasilan halal 2.
Istiftaa Ummah Mengangkat Ekonomi
Umat
3. Muamalah Islamiyah
Bermuamalah Islami Bisnis
2 PRINSIP
Muamalah Islami Ekonomi
Konvensional 3
ORIENTASI Dunia Akhirat
Duniawi 4
KOMODITI Halal
Produk apa saja 5
PEMBINAAN Tarbiyah, Ukhuwah,
Dakwah Bil Halal Bimbingan Teknis,
Motivasi Finansial 6
STRATEGI PEMASARAN
Akhlaqul Karimah, Rukun Jual Beli, Ikhlas
Bebas 7
STRATEGIS PENGEMBANGAN
JARINGAN Metode Dakwah
Melalui Motivasi, Bujukan dan Janji
8 ANGGOTA
MITRA Muslim diutamakan
Campuran 9
SISTEM PENDAPATAN
Adil, Halal Bagi keuntungan
secara konvensional 10
ALOKASI PENDAPATAN
Bagi Hasil Keuntungan, Zakat Infak Sedekah ZIS
Tidak ada ZIS, Pribadi
11 SISTEM
PENGELOLAAN Manajemen Muamalah,
Amanah Manajemen
Konvensional 12
PENGAWASAN Dewan Pengawas Syariah,
Dewan komisaris Dewan komisaris
Perbedaan dasar, yaitu pada sistem pemasaran MLM Syariah yang menggunakan jaringan kerja yang lebih mengutamakan silaturahmi dan ukhuwah.
Universitas Sumatera Utara
Yaitu sistem dengan memperhatikan kaidah-kaidah syariah Islam, baik terhadap sistem distribusi, penerapan harga, maupun jenis produk yang dipasarkan.
Ditinjau dari harga produk MLM Syariah tidak mahal atau tidak mark up 2-3 kali lipat dan terjangkau oleh konsumen. Sedangkan harga produk MLM
Konvensional cenderung mahal sehingga konsumen tertentu saja yang membelinya.
d. Multi Level Marketing Syariah
Munculnya lembaga bisnis syariah seperti Multi Level Marketing merupakan salah satu bentuk kebangkitan umat Islam. MLM merupakan
singkatan dari Meet-Learn-Multiply. Artinya adalah Bertemu-Belajar- Berkembang. Maksudnya adalah :
1 Kalau kita ingin memanjangkan usia tanda, jejak, dan kesan bahwa kita
pernah ada dan hidup dan meluaskan rezeki jalur dan kunci pintu rezeki, maka lakukanlah silaturahmi HR. Bukhari, di disebut Meet.
2 Belajarlah walau sampai ke negeri Cina. HR. Ibn Abdul Barr, di
disebut Learn. 3
Sampaikanlah walau hanya satu ayat. HR. Bukhari, ini disebut dengan Multiply.
Multi Level Marketing sebagai metode pemasaran merupakan suatu fenomena yang relatif baru, yang dilaksanakan oleh beberapa perusahaan yang
menghasilkan produk tertentu. Sebagai sesuatu yang relatif baru, perlu dicermati bagaimana Islam memandang dikaitkan dengan sistem ekonomi syariah.
Universitas Sumatera Utara
Produk apapun yang dijual sebagai hasil suatu perusahaan, haruslah terjamin mutunya, salah satu konsep ekonomi dalam Islam, adalah untuk menjual
suatu produk harus diuji kehalalannya, dan manfaatnya. Yang terutama adalah memperhatikan prinsip dasar ekonomi syariah Islam secara makro, meliputi hal
yang tidak ghurur penipuan, tidak ihtikar penimbunan, tidak bersifat ribawi bunga.
Syariah Allah merupakan pedoman hidup yang mengandung kebenaran dan kesempurnaan. Maka sangat tepat bila berekonomi menggunakan jalan
syariat Islam. Artinya, bukan hanya ibadah yang membedakan umat Islam, melainkan seluruh aktifitas. Pedoman dasarnya adalah Alquran dan Sunah
Rasulullah Saw. Sebagai lembaga bisnis syariah, maka karakteristik Multi Level Marketing Syariah adalah :
a Niat : Kasbul Halal Q. S Al Qashash 28 : 77
b Prinsip Operasi : Muamalah Islamiyah Q. S Al Maidah : 5 50
c Komoditas : Halal dan Thayyib Q. S Al Baqarah 2; 168
d Strategi Pemasaran : Akhlaqul Karimah Q. S An Nisa 4 : 29
e Sistem Intensif : Adil an Halal Q. S Al Israa 17 : 29, An Nisa : 4 :
135 f
Sistem Pengolahan : Amanah Q. S Al Anfal 8 : 27 g
Pengawasan : Dewan Pengawasan Syariah Q. S An Nahl 16 : 43 h
Pembinaan : Tarbiyah, Jamaah, Ukhuwah, Talim dan Dakwah Q. S Ali Imran 3 : 104
Universitas Sumatera Utara
MLM sesungguhnya adalah strategi dan taktik pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan distribusi produk, untuk membangun mata rantai distribusi yang
produktif omzet penjualan yang pasti, permanen memiliki pelanggan tetap, dan terkendali pelanggan dalam status terdaftar dan diikat dengan akad, lewat upaya
memposisikan calon pelanggan customer sekaligus sebagai tenaga pemasar marketer sistem kerja konsep kemitraan MLM dan komoditi usaha produk
barang atau jasa yang diakui hukum untuk dipasarkan. Strategi dan taktik bertujuan untuk mengaktifkan tugas-tugas pemasaran di lapangan membangun
opini pasar dan menjamin kontinuitas penjualan, dengan pola memindahkan atau membagi jalur periklanan dari media umum seperti TV, radio, koran, majalah,
tabloid, papan reklame, dan sebagainya kepada orang yang direkrut lewat pensponsoran.
Orang yang direkrut secara individu pada awal operasional dilaksanakan perusahaan diberi peran ganda, sebagai konsumen aktif pelanggan tetap
perusahaan dan pengiklanan merekrut pelanggan baru buat perusahaan. Mereka disebutkan distributor marketer MLM dengan Mitraniaga. Mitraniaga dalam
kapasitasnya sebagai konsumen aktif diberi hak potongan harga belanja harga mitra dan akan mendapatkan hak kompensasi laba perusahaan jika ia berbelanja
seberapapun jumlahnya dalam satu bulan. Kapasitasnya sebagai pengiklan perekrutan anggota baru, Mitraniaga akan mendapatkan hak insentif komisi,
pendapatan bersih yang bersumber dari keuntungan perusahaan, apabila ia mampu membangun jaringan usaha pangsa pasar perusahaan yang aktif dan
produktif, atau yang dapat melaksanakan tugas kemitraan. Untuk mengatur
Universitas Sumatera Utara
seberapa besar insentif yang diterima seorang Mitraniaga, perusahaan menggunakan sistem perhitungan insentif yang terhimpun dalam marketing plan
perusahaan. PT. Wahida Indonesia menggunakan sistem perhitungan yang disebut Sistem Insentif Ukhuwah SIU. Sebuah sistem pembagian hasil yang merupakan
hasil musyawarah antara manajemen PT.Wahida Indonesia dengan Mitraniaga yang telah disetujui Dewan Pengawas Syariah PT.Wahida Indonesia.
5. Nilai-Nilai Sistem Perekonomian Islam