Peternakan yang Positif Salmonella sp.

47 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kandungan Salmonella sp.

Hasil pemeriksaan kandungan Salmonella sp. pada susu kambing murni dari keempat lokasi peternakan kambing perah, diperoleh bahwa susu kambing segar yang berasal dari peternakan B dan D positif mengandung Salmonella sp. Kandungan bakteri Salmonella sp. pada susu kambing segar dari keempat peternakan seharusnya memenuhi Standar Nasional Indonesia No 7388-2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Bahan Makanan Asal Hewan yaitu negatif atau tidak mengandung bakteri Salmonella sp.

5.1.1 Peternakan yang Positif Salmonella sp.

Hasil pengujian susu yang dilakukan peneliti terhadap peternakan diperoleh bahwa peternakan B dan D positif terdapat bakteri Salmonella sp. Di peternakan B susu kambing yang tercemar bakteri Salmonella sp kemungkinan disebabkan oleh jeleknya kondisi higiene dan sanitasi susu kambing perah dimana Pada saat pemerahan susu terdapat pekerja lain yang sedang melakukan pembersihan kandang yang berjarak kira-kira 5m. Dwidjoseputro 2005, mengatakan bahwa salah satu sumber kontaminasi bakteri pada susu kambing perah adalah debu dan udara disekitar kandang kambing. Oleh karena itu sanitasi kandang kambing perlu di perhatikan dengan benar. Selain itu pemerah susu setelah mencuci tangan kemudian melap tangannya dengan kain lap yang digunakan untuk melap ambing kambing. Pemerah tidak menggunakan sarung tangan pada saap melakukan pemerahan. 47 48 Selain itu pembersihan kandang yang dilakukan hanya satu kali sehari meyebabkan bakteri dapat berkembang dan bahan lantai yang terbuat dari kayu menjadi tempat bakteri untuk berkembang dengan cepat sehingga dapat mencemari susu. Sedangkan di peternakan D susu kambing yang tercemar bakteri Salmonella sp kemungkinan disebabkan oleh botol, dimana peneliti memperhatikan bahwa botol susu yang digunakan untuk wadah susu tidak di sterilkan terlebih dahulu, langsung digunakan. Hal ini tentuya memudahkan susu untuk tercemar oleh bakteri atau kotoran yang menenpel pada botol. Peralatan yang di gunakan dalam proses pemerahan baik itu alat yang digunakan untuk menampung, mewadahi dan mengangkut susu mudah sekali menjadi sumber kontaminasi bakteri patogen Dwidjosepitiro, 2005, dan pada saat mengisi botolwadah petugas tidak menggunakan sarung tangan. Selain itu pembersihan kandang yang hanya dilakukan satu kali sehari sehingga bakteri dapat berkembang disini, lantai kandang yang terbuat dari kayu hal ini juga menyebabkan berkembangnya bakteri sehinngga pada waktu pemerahan bakteri dapat mencemari susu. Penelitian tentang kandungan Salmonella sp. pada susu sudah pernah dilakukan yaitu pada susu sapi. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Andi tahun 2006 di Medan. Hasilnya bahwa susu sapi segar pada peternakan bapak Khumar Shing di jalan Bunga Raya no 94 Tanjung Selamat-Medan Tidak memenuhi syarat karena mengandung bakteri Salmonella sp. 49

5.1.2 Peternakan yang Negatif Salmonella sp