C. Wajib Pajak yang Diperbolehkan MenundaMengangsur Pembayaran Utang
Pajak
Mengangsur pembayaran utang pajak diberikan kepada Wajib Pajak yang mengalami kesulitan likuiditas danatau mengalami mengalami keadaan di luar
kekuasaan force majeure sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban pajaknya tepat waktu Pasal 1 ayat 3 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-38PJ2008.
D. Persyaratan Pengajuan Permohonan PenundaanPencicilan Pembayaran
Utang Pajak
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Tagihan
Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, dan Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah, serta Pajak Penghasilan Pasal 29, kepada Direktur Jenderal
Pajak Pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184PMK.032007 atau mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar untuk menundamengangsur pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang selanjutnya dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini
disebut utang pajak Pasal 1 ayat 3 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER- 38PJ2008.
Universitas Sumatera Utara
Persyaratan mengajukan permohonan penundaanpencicilan pembayaran utang pajak adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Wajib Pajak untuk menundamengangsur pembayaran pajak harus diajukan secara tertulis paling lama 9 sembilan hari kerja sebelum
jatuh tempo pembayaran, disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung permohonan serta jumlah pernbayaran pajak yang dimohon untuk diangsur
ditunda, masa angsuranjangka waktu penundaan dan besarnya angsuran Pasal 10 ayat satu 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184PMK.032007 dan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38PJ2008.
Keterangan : a. Apabila ternyata batas waktu 9 sembilan hari kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 tidak dapat dipenuhi oleh Wajib Pajak karena keadaan di luar kekuasaannya, permohonan Wajib Pajak masih dapat
dipertimbangkan oleh Direktur Jenderal Pajak sepanjang Wajib Pajak dapat membuktikan kebenaran keadaan di luar kekuasaannya tersebut
Pasal 10 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184PMK.032007 dan Pasal 2 ayat 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
38PJ2008. b. Permohonan sebagaimana dirnaksud pada ayat 1 harus diajukan dengan
menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Pasal 2 ayat 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38PJ2008.
Universitas Sumatera Utara
2. Terhadap setiap STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding diajukan satu Surat Permohonan AngsuranPenundaan
Pembayaran Pajak artikel tangal 11 Oktober 2011yang ditulis oleh Dudi Wahyudi dokumen Direktoral Jendral Pajak pada
www.pajak.go.id .
3. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penundaanpengangsuran pembayaran utang pajak harus memberikan jaminan yang besarnya
ditetapkan berdasarkan pertimbangan Kepala KPP, kecuali apabila Kepala KPP menganggap tidak perlu Pasal 3 ayat 1 Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-38PJ2008. Bentuk jaminan tersebut Pasal 3 ayat 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-38PJ2008 dapat berupa : a. Bank garansi;
b. Suratdokumen bukti kepemilikan barang bergerak, seperti: buku Pemilikan Kendaraan Bermotor, surat efek, perhiasan dll;
c. Penanggungan utang oleh pihak ketiga borgstelling;
d. Sertifikat tanah, Hipotek: e. Sertifikat deposito, atau:
f. Penyerahan hak secara kepercayaan fiduciaire eigendoms overdracht yaitu semacam gadai barang bergerak, tetapi barang itu tidak diserahkan
kepada KPP, melainkan dapat terus dipakai atau disimpan oleh yang memberi gadai.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Wajib Pajak yang mengajukan permohonan dalam jangka waktu yang
melampaui jangka waktu 9 sembilan hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran, harus memberikan jaminan berupa garansi bank sebesar utang
pajak yang dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu penundaan pengangsuran Pasal 3 ayat 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-38PJ2008. 4. Melampirkan bukti-bukti yang menguatkan agar disetujuinya Permohonan
PenundaanPencicilan Pembayaran Utang Pajak.
E. Penelitian Terhadap Permohonan PenundaanPencicilan Pembayaran Utang