Teori Hecksher-Ohlin H-O Teori Keunggulan Kompetitif Competitive Advantage

b. Teori Hecksher-Ohlin H-O

Teori H-O ini disebut juga factor proportion theory atau teori ketersediaan faktor. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa perdagangan internasional antar dua negara yang terjadi karena biaya alternatif opportunity cost berbeda antara kedua negara tersebut, yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi tenaga kerja, modal, dan tanah yang dimiliki oleh kedua negara tersebut. Sehingga struktur perdagangan luar negeri dari suatu negara tergantung pada ketersediaan dan intesitas pemakaian faktor-faktor produksi dan yang terakhir ditentukan oleh teknologi. Suatu negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang-barang relative banyak di negara tersebut dan mengimpor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara tersebut jumlahnya terbatas.

c. Teori Keunggulan Kompetitif Competitive Advantage

Teori ini dikemukakan oleh Michael E. Porter. Menurut Porter dalam era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau Negara yang memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar internasional bila memiliki empat faktor penentu yakni Human resources Sumber Daya Manusia, Physical resources Sumber daya alam, knowledge resources IPTEK, capital resources permodalan, infrastructure resources prasarana. Permintaan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keunggulan daya saing atau competitive advantage suatu bangsaperusahaan Universitas Sumatera Utara produk atau jasa yang dihasilkannya. Adapun yang dimaksud dengan ”demand conditions” tersebut terdiri atas: 1. Composition of home demand 2. Size and pattern of growth of home demand 3. Rapid home market growth 4. Trend of international demand Untuk menjaga dan memelihara kelangsungan keunggulan daya saing, maka perlu selalu dijaga kontak dan koordinasi dengan pemasok supplier, terutama dalam menjaga dan memelihara value chain. Strategi perusahaan, struktur organisasi dan modal perusahaan, serta kondisi persaingan di dalam negeri merupakan faktor-faktor yang akan menentukan dan mempengaruhi competitive advantage perusahaan. Rivalry yang berat di dalam negeri biasanya justru akan lebih mendorong perusahaan untuk melakukan pengembangan produk dan teknologi, peningkatan produktivitas, efesiensi dan efektivitas, serta peningkatan kualitas produk dan layanan. 2.2 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Wilayah 2.2.1 Aliran Klasik