digunakan alat analisis Shift Share dengan menggunakan variabel produksi pertanian Kabupaten Karo dan Sumatera Utara.
c. Untuk menjawab rumusan masalah yang ke tiga yaitu tentang tingkat
permintaan terhadap hasil-hasil pertanian kabupaten karo oleh negara pengimpor akan dianalisis secara deskriftif dengan menggunakan variabel
volume dan nilai ekspor pertanian Kabupaten Karo.
3.4.1 Location Quotient LQ
Location Quotient LQ adalah suatu indeks untuk membandingkan sektor
atau komoditi pada lingkup wilayah yang lebih kecil Kabupatenkota dengan
wilayah yang lebih besar ProvinsiNasional.
Location Quotient adalah teknik yang lazim digunakan untuk menganalisis
basis ekonomi suatu wilayah. LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor-sektor basis. Dalam teknik LQ berbagai peubah dapat
digunakan sebagai indikator pertumbuhan wilayah, misalnya kesempatan kerja tenaga kerja dan Produk Domestik regional Bruto PDRB suatu wilayah.
Analisis Location Quotient dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan produk domestik regional bruto PDRB sebagai indikator wilayah. Rumus Location Quotient LQ adalah sebagai berikut:
�� = ��
�
�
�
��
�
��
�
Dimana : LQ
= Koefisien Location Quotient ��
�
= jumlah produksi komoditi i di Kabupaten Karo
Universitas Sumatera Utara
�
�
= jumlah produksi seluruh komoditi pertanian di Kabupaten Karo ��
�
= jumlah produksi komoditi i di Provinsi Sumatera Utara �
�
= jumlah produksi seluruh komoditi pertanian di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan LQ dapat dianalisis dan disimpulkan
sebagai berikut : - jika LQ 1, merupakan sektor basis artinya tingkat spesialisasinya kabupaten
Karo lebih tinggi dari tingkat Provinsi Sumatera Utara. - jika LQ 1, merupakan sektor non basis yaitu sektor yang tingkat
spesialisasinya lebih rendah dari tingkat provinsi Sumatera Utara. - jika LQ = 1, berarti tingkat spesialisasinya kabupaten sama dengan tingkat
provinsi.
3.4.2 Tipologi Klassen Klassen Typology
Tipologi Klassen adalah alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor, sub sektor, usaha, atau komoditi prioritas atau unggulan
suatu daerah. Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan membandingkan pangsa
sektor, subsektor, usaha atau komoditi suatu daerah dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih tinggi atau secara nasional. Hasil analisis Tipologi Klassen
akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor, subsektor, usaha, atau komoditi pembentuk variabel regional suatu daerah.
Tipologi Klassen dapat digunakan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan daerah. Tipologi Klassen dengan pendekatan
sektoral yang dapat diperluas tidak hanya di tingkat sektor tetapi juga subsektor,
Universitas Sumatera Utara
usaha ataupun komoditi menghasilkan empat klasifikasi kuadran dengan karateristik yang berbeda. Pendekatan daerah memiliki konsep yang serupa
dengan pendekatan sektoral, yang membedakan adalah kuadran dibagi menurut
klasifikasi daerah.
Dari hasil analisis Tipologi Klassen dapat dibuat prioritas kebijakan daerah berdasarkan keunggulan komoditi yang dihasilkan sehingga pemerintah atau
masyarakat daerah dapat memaksimalkan dalam kegiatan produksi komoditi pertanian yang memiliki keunggulan.
Untuk menganalisis tentang komoditi pertanian digunakan Tipologi Klassen dengan pendekatan sektoral yang dibagi menjadi empat karakteristik
yaitu: Kuadran I
: menerangkan karateristik produksi komoditi unggul dan tumbuh dengan pesat. Pada kuadran ini laju pertumbuhan nilai produksi
komoditi pertanian i di Kabupaten Karo lebih besar dari pada di Sumatera Utara. Selain nilai produksi, kontribusi komoditi
pertanian i terhadap total nilai produksi lebih besar di Kabupaten Karo daripada tingkat produksi sumatera utara.
Kuadran II : menerangkan karateristik komoditi berkembang dan cepat. Pada
kuadran II laju pertumbuhan nilai produksi komoditi i di Kabupaten Karo lebih besar daripada Sumatera Utara, akan tetapi
besar kontribusi komoditi pertanian i terhadap total nilai produksi Kabupaten Karo lebih kecil daripada di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Kuadran III : menerangkan karateristik komoditi maju dan tumbuh lambat.
Pada kuadran III ini besar kontribusi komoditi pertanian I terhadap total nilai produksi Kabupaten Karo lebih besar daripada
Sumatera Utara. Sedangkan laju pertumbuhan nilai produksi komoditi pertanian i di Kabupaten Karo lebih lambat daripada
tingkat Sumatera Utara. Kuadran IV
: menerangkan karateristik komoditi yang relatif tertinggal. Pada kuadran IV ini laju pertumbuhan nilai produksi komoditi pertanian i di Kabupaten
Karo lebih kecil daripada di Sumatera Utara. Kontribusi komoditi pertanian i terhadap total nilai total produksi
Tabel 3.1 Pertumbuhan Produksi Komoditi berdasarkan Tipologi Klassen
Kontribusi Laju pertumbuhan
y
ik
y
i
y
ik
y
i
r
ik
r
i
Kuadaran I Komoditi maju dan
tumbuh cepat Kuadaran II
Komoditi berkembang dan cepat
r
ik
r
i
Kuadran III Komoditi maju dan
tumbuh lambat Kuadran IV
Komoditi relatif tertinggal
Sumber: Sjafrizal, 1997 Keterangan
r
jk
= laju pertumbuhan nilai produksi komoditi pertanian i di tingkat kabupaten r
i
= laju pertumbuhan nilai produksi komoditi pertanian i di tingkat provinsi y
ik
= kontribusi komoditi pertanian i terhadap total nilai produksi tingkat kabupaten
y
i
= kontribusi komoditi pertanian i terhadap total nilai produksi tingkat provinsi.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Analisis Shift Share