Selain Singapura, hasil pertanian Indonesia juga diekspor Jepang, Malaysia, Taiwan, Hongkong, India dan negara lainnya.
Secara geografis Kabupaten Karo berada di Provinsi Sumatera Utara yang lokasinya dekat dengan Singapura dan Malaysia. Selain memiliki peluang ekspor,
Kabupaten Karo yang berada di daerah dataran tinggi memilliki tanah yang subur sehingga memiliki potensi untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian secara baik
dari segi kualitas dan kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan produksi pertanian setiap tahunnya. Pada tahun 2009 sebesar 60.46 sektor pertanian
memberi kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Karo. Besarnya produksi pertanian menjadikan peluang bagi Kabupaten Karo untuk melakukan ekspor hasil
pertanian, hal ini dapat dilihat dari realisasi ekspor pertanian Karo pada Tahun 2009 dengan volume ekspor 87.719.998Kg dengan nilai US 39.018.065.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang menjadi dasar kajian dalam penelitian yang akan dilakukan, yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi ekspor hasil-hasil pertanian di Kabupaten Karo?
2. Apa saja jenis komoditas pertanian Karo yang berpotensi Ekspor?
3. Bagaimana tingkat permintaan terhadap hasil-hasil pertanian Kabupaten
Karo?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Mengkaji potensi ekspor hasil-hasil pertanian di Kabupaten Karo.
2. Menganalisis komoditi pertanian di Kabupaten Karo yang berpotensi untuk
diekspor 3.
Mengetahui tingkat permintaan terhadap hasil-hasil pertanian Kabupaten Karo
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa
Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
2. Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam
disiplin ilmu yang penulis tekuni. 3.
Sebagai tambahan, pelengkap sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada terutama menyangkut topik yang sama.
4. Sebagai bahan informasi, masukan, dan pertimbangan bagi para pembuat
kebijakan yang berhubungan dengan ekspor hasil-hasil pertanian di Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Mengenai Ekspor 2.1.1 Teori Klasik
a. Teori Keunggulan Mutlak Absolute Advantage Absolut Cost
Teori keunggulan Absolut dikemukakan oleh Adam Smith pada abad ke 18. Di dalam perdagangan bebas Adam Smith menginginkan tidak adanya
campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas, karena perdagangan bebas akan membuat orang bekerja keras untuk kepentingan negaranya sendiri dan
sekaligus mendorong terciptanya spesialisasi. Dengan terciptanya spesialisasi maka negara akan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunggulan mutlak
absolute advantage. Adam Smith mengemukakan bahwa teori keunggulan mutlak absolute
advantage tersebut, dimana negara akan memperolerh manfaat perdagangan
internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki keunggulan mutlak tersebut dan akan mengimpor barang bila
tidak memiliki keunggulan mutlak. Walaupun negara yang satu dengan negara yang lain sama-sama dapat menghasilkasn dua jenis barang yang berbeda, tetapi
salah satu dari kedua jenis barang tersebut harus dipilih. Dimana barang yang dipilih adalah barang yang lebih menguntungkan bagi suatu negara untuk
menghasilkan sendiri yang didasarkan pada keuntungan mutlak absolute advantage.
Teori keunggulan Mutlak didasarkan pada asumsi pokok, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
i. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
ii. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
iii. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
iv. Biaya angkut diabaikan
b. Teori Biaya Relatif Comparative Cost