b. Melalui pembuluh darah hematogen
c. Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina, kandung kencing,
dan rektum.
4. Gejala Klinik Kanker Leher Rahim
Dikutip dari Dalimartha 2004, gejala dini kanker leher rahim adalah sebagai berikut :
a. Keputihan lekore
b. Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan
yang abnormal c.
Perdarahan antara haid atau sesudah mati haid menopause d.
Rasa berat di perut bawah e.
Rasa kering di vagina f.
Bila kanker sudah masuk di stadium invasif, keluar cairan berwarna kekuning- kuningan, berbau, dan dapat bercampur dengan darah
g. Timbul gejala kekurangan darah anemia bila terjadi perdarahan kronis,
misalnya pucat, lesu, mudah lelah, mengantuk, dan sebagainya. h.
Timbul nyeri ditempat-tempat lain bila sudah terjadi penyebaran metastasis i.
Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki, iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah rektum, terbentuk
fistel vesikovaginal, dan gejala-gejala akibat metastasis jauh.
5. Klasifikasi Kanker Leher Rahim
Dikutip dari Aulia 2012, pembagian tingkat kanker leher rahim adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Tingkat 0
Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel jaringan yang melapisi leher rahim. Tingkat 0 disebut carsinoma in-situ.
b. Tingkat 1
Kanker telah menyerang leher rahim di bawah lapisan sel. c.
Tingkat 2 Kanker telah meluas hingga vagina bagian atas dan jaringan-jaringan yang
berdekatan dengan leher rahim. Namun pada tingkat ini, kanker belum menyerang bagian yang lebih rendah daripada vagina atau dinding pelvis.
d. Tingkat 3
Pada tingkat ini kanker meluas hingga vagina bagian bawah dan juga telah menyebar ke dinding pelvis serta simpul-simpul getah bening yang berdekatan.
e. Tingkat 4
Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rectum, atau bagian-bagian tubuh yang lain.
f. Kanker yang muncul kembali
Pada tingkat ini, kemungkinan kanker timbul kembali pada leher rahim atau pada bagian tubuh yang lain.
6. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan pap-smear pap-test. Pemeriksaan ini beguna sebagai pemeriksaan penyaring skrining dan pelacak adanya perubahan sel ke
arah keganasan secara dini sehingga kelainan pra-kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah. Bagi wanita berusia diatas 25 tahun yang
telah menikah atau sudah melakukan senggama, dianjurkan untuk melakukan pap-smear sekali setahun secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan tiga kali berturut-
Universitas Sumatera Utara
turut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Pada wanita dengan resiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali dalam setahun atau sesuai
petunjuk dokter Dalimartha, 2004.
7. Diagnosis Kanker Leher Rahim
Dikutip dari Sastrosudarmo 2012, dalam menegakkan, faktor yang terpenting adalah mengenal penyakit ini secara klinis yang ditunjang dengan pemeriksaan
laboraturium. a.
Pemeriksaan pap smear sitologi. Caranya dengan mengambil lapisan dari permukaan leher rahim atau vagita untuk menilai perubahan bentuk sel serta
mengetahui adanya kanker leher rahim tingkat klinik dini, pemeriksaan ini bermanfaat untuk pengawasan lanjut setelah terapi. Bila 4 bulan setelah
radiasi hasilnya positif, dilakukan dilatasi dan kuretase. b.
Pemeriksaan schiller. Menggunakan larutan jodium untuk dinilai dibawah mikroskop. Jaringan normal yang banyak mengandung glikogen akan
berwarna cokelat karena glikogen di dalamnya akan mengikat jodium. Sedang jaringan kanker yang kurang mengandung glikogen akan berwarna
pucat c.
Pemeriksaan kolposkopi. Menggunakan alat kolposkop, sangat membantu dalam menentukan ada tidaknya daerah abnornal dan menentukan pula
posisi daerah abnormal tersebut. Pengambilan bahan sitologi sedapat mungkin bersamaan dengan pemeriksaan kolposkopi, karena tujuan
kolposkopi untuk menentukan kapan dan diman biopsi harus dilakukan. d.
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan mengambil jaringan yang terdiri dari konisasi, biopsi, dilatasi dan kuretase.
Universitas Sumatera Utara
8. Pencegahan Kanker Leher Rahim