Fungsi Budaya Perusahaan AININ SINTA M. (M2A002004)

terhadap lingkungan organisasi dimana mereka melaksanakan tanggung jawab atas pekerjaan mereka, yang dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan tersebut. Tiap karakteristik diatas berlangsung dalam satu kontinum rendah ke tinggi. Penilaian perusahaan itu berdasar pada karakteristik budaya perusahaan ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya perusahaan itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai perusahaan itu, bagaimana urusan diselesaikan didalamnya, dan cara para karyawan diharapkan berperilaku Robbins, 2001, h.248. Berdasarkan penjelasan dari ketiga tokoh diatas, karakteristik budaya perusahaan antara lain nilai dominan yang dianut bersama, kebersamaan dari interaksi yang dirasakan, seberapa jauh karyawan memahami tujuan perusahaan, komitmen karyawan, perhatian perusahaan pada karyawan, dan prestasi yang diperlihatkan oleh karyawan. Peneliti lebih memilih karakteristik milik Miller yaitu antara lain tujuan, konsensus, keunggulan, kesatuan, prestasi, empirik, dan keakraban. Dalam karakteristiknya Miller mampu memberikan lingkup karakteristik yang dinyatakan oleh Robbins maupun Luthan.

4. Fungsi Budaya Perusahaan

Robbins 2001, h. 253 mengemukakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi dalam sebuah organisasi, yaitu : a. Menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lain. b. Membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi, anggota-anggota organisasi akan memiliki pemikiran bahwa mereka merupakan bagian dari perusahaan. c. Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. d. Meningkatkan kemantapan sistem sosial, maksudnya budaya dalam organisasi tersebut merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. e. Mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Senada dengan Robbins, Kreitner dan Kinicki 2002, h. 73 menyatakan bahwa budaya perusahaan berperan dalam : a. Memberi rasa identitas bagi karyawan. Karyawan akan merasa menjadi bagian dari perusahaan. b. Mempermudah munculnya komitmen bersama. Melalui budaya perusahaan karyawan merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan sehingga karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya. c. Meningkatkan stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambar di mana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung dan konflik serta perubahan diatur secara efektif. d. Memandu terbentuknya perilaku dengan cara membantu anggota organisasi mengerti keadaan lingkungan sekitarnya. Budaya membantu karyawan membentuk pengertian tentang mengapa organisasi melakukan hal-hal tertentu dan bagaimana hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjangnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi budaya perusahaan adalah memberi rasa identitas bagi suatu anggota organisasi yang membedakannya dengan anggota organisasi yang lain, mempermudah munculnya komitmen bersama, meningkatkan stabilitas sistem sosial serta mengarahkan sikap dan perilaku karyawan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

5. Pembentukan Budaya Perusahaan