Televisi sebagai bagian dari Media Massa

oleh mayoritas anggota organisasi. Selain budaya dominan terdapat sub budaya, namun budaya dominan yang diakui sebagai budaya perusahaan. Senada dengan Robbins, Kreitner dan Kinicki 2002, h. 68 memberi definisi yang tidak jauh berbeda yaitu, budaya perusahaan sebagai seperangkat asumsi yang dibagi dan dianut oleh sebuah kelompok yang menentukan cara berpikir, merasakan dan bereaksi terhadap berbagai macam lingkungan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan merupakan sistem nilai-nilai yang diyakini semua karyawan dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang diterapkan.

2. Televisi sebagai bagian dari Media Massa

Menurut Rahmat 2003, h. 188 komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang tertuju kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim menjadi media cetak atau elektronis sehingga pesan yang samaa dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi terdiri atas lima unsur yaitu sumber, pesan, saluranmedia, penerima dan umpan balik Mulyana, 1994, h. 62. Komunikasi massa tersebut terjadi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Menurut McQuail 1987, h. 33 komunikasi massa memiliki karakteristik yang berbeda dari perusahaan-perusahaan lainnya, antara lain sumbernya berasal dari suatu organisasi, bukan satu orang saja, dan biasanya merupakan komunikator profesional. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Disamping itu, pesan tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut bersifat impersonal, bahkan mungkin sekali seringkali bersifat non-moral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa sang pengirim pesan biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian khusus. Televisi merupakan media massa elektronik yang memiliki karakteristik terjadi secara serempak artinya saat televisi ditayangkan terjadi secara bersamaan walaupun ditempat yang berbeda. Televisi merupakan media massa yang mampu meliput daerah yang tak terbatas serta memiliki keunggulan dibanding media lainnya yaitu dapat dinikmati oleh seorang buta huruf ataupun memiliki cacat tubuh lainnya Darwanto, 2007, h.42. Senada dengan Darwanto, Suprapto 2006, h.11 juga menambahkan bahwa karakteristik komunikasi massa adalah komunikasi tersebut berlangsung dalam satu arah, komunikator dalam komunikasi massa melembaga, artinya bahwa media massa merupakan hasil dari kerja sama, hal ini yang dinamakan collective communication, pesan-pesan dari komunikasi massa bersifat umum, suatu media massa akan melahirkan keserempakan yaitu pemirsa media massa akan menikmati suatu tayangkan yang disuguhkan pada waktu yang relatif sama, dan terakhir komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Berdasarkan karakteristik diatas televisi sebagai salah satu media massa elektronik memiliki berbagai keunggulan yaitu jangkauan yang luas, diberikan secara serempak pada pemirsanya, komunikan pada media massa elektronik bersifat heterogen artinya orang yang menonton program televisi dapat berasal dari mana saja, acara yang diproduksi oleh televisi merupakan hasil kerja suatu kelompok yang bahu mambahu menyelenggarakan suatu acara hingga sampai pada pesawat-pesawat televisi yang berada di rumah dalam bentuk acara yang dapat dinikmati oleh penonton. Melalui karakteristik yang telah disebutkan maka dalam suatu media massa haruslah memiliki suatu kemampuan khusus agar tetap bertahan, mengingat luasnya jangkauan siaran dan heterogen khalayak yang menikmati acara televisi.

3. Karakteristik Budaya Perusahaan