Karakteristik Budaya Perusahaan AININ SINTA M. (M2A002004)

Berdasarkan karakteristik diatas televisi sebagai salah satu media massa elektronik memiliki berbagai keunggulan yaitu jangkauan yang luas, diberikan secara serempak pada pemirsanya, komunikan pada media massa elektronik bersifat heterogen artinya orang yang menonton program televisi dapat berasal dari mana saja, acara yang diproduksi oleh televisi merupakan hasil kerja suatu kelompok yang bahu mambahu menyelenggarakan suatu acara hingga sampai pada pesawat-pesawat televisi yang berada di rumah dalam bentuk acara yang dapat dinikmati oleh penonton. Melalui karakteristik yang telah disebutkan maka dalam suatu media massa haruslah memiliki suatu kemampuan khusus agar tetap bertahan, mengingat luasnya jangkauan siaran dan heterogen khalayak yang menikmati acara televisi.

3. Karakteristik Budaya Perusahaan

Miller 1987, h. 98 berpendapat bahwa tata nilai yang ada dalam organisasi adalah karakteristik utama budaya organisasi. Maka, dengan demikian nilai-nilai dominan sebuah organisasi dapat dikelompokkan ke dalam delapan nilai utama, yaitu : a. Tujuan, mencakup seberapa jauh anggota organisasi memahami tujuan organisasi. b. Konsensus, mencakup seberapa besar oganisasi memberi kesempatan kepada anggota untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. c. Keunggulan, mencakup seberapa besar kapabilitas organisasi dalam memotivasi anggotanya untuk berprestasi atau menunjukkan kinerja terbaiknya. d. Kesatuan, mencakup seberapa besar keberpihakan dan keadilan manajemen organisasi dalam memperlakukan anggota-anggotanya sehingga tidak memunculkan friksi-friksi dalam organisasi. e. Prestasi, mencakup seberapa besar pengakuan organisasi terhadap prestasi yang ditunjukkan anggotanya. f. Empirik, mencakup seberapa tinggi komitmen organisasi untuk menggunakan data empirik dalam pengambilan keputusan. g. Keakraban, menyangkut kondisi hubungan interpersonal antara organisasi atau antar anggota organisasi. h. Integritas, mencakup mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kejujuran. Robbins 2001, h. 248 mengemukakan bahwa terdapat tujuh karakteristik primer yang bersama-sama menangkap hakikat dari budaya suatu perusahaan, yaitu: a. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. b. Perhatian ke rincian. Sejauh mana para karyawan diharapkan memperlihatkan kecermatan, analisis, dan perhatian kepada kerincian. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil pada karyawan dalam perusahaan. e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, bukannya individu-individu. f. Keagresifan. Sejauh mana para karyawan agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai. g. Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo daripada pertumbuhan. Menurut Luthans 1998, h. 550 terdapat enam karakteristik budaya perusahaan yaitu: a. Perilaku yang diperlihatkan secara teratur. Ketika para karyawan berinteraksi, mereka menggunakan bahasa, terminologi, dan ritual yang berbeda dengan karyawan perusahaan lain. b. Norma. Standar dari perilaku karyawan, termasuk dalam panduan bagaimana pekerjaan harus dilakukan, dimana perusahaan memberiikan larngan-larangan atau anjuran-anjuran untuk karyawannya. c. Nilai dominan yang ditaati oleh karyawan. Disini terdapat nilai utama yang diharapkan perusahaan pada karyawannya unruk saling berbagi. d. Filosofi. Yang memandu politik organisasi bagi karyawan juga pelanggan. Kebijakan yang diatur melalui keyakinan perusahaan tentang bagaimana perlakuan yang diterima karyawan dan atau konsumen. e. Peraturan. Terdapat suatu panduan agar karyawan dapat bertahan lama dalam suatu perusahaan. Karyawan yang baru masuk perusahaan harus mempelajari aturan yang diharapkan menjadi tingkah lakunya selama menjadi bagian dari perusahaan. f. Iklim organisasi yang terdiri atas gambaran fisik dan bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain. Iklim organisasi adalah persepsi karyawan terhadap lingkungan organisasi dimana mereka melaksanakan tanggung jawab atas pekerjaan mereka, yang dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan tersebut. Tiap karakteristik diatas berlangsung dalam satu kontinum rendah ke tinggi. Penilaian perusahaan itu berdasar pada karakteristik budaya perusahaan ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya perusahaan itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai perusahaan itu, bagaimana urusan diselesaikan didalamnya, dan cara para karyawan diharapkan berperilaku Robbins, 2001, h.248. Berdasarkan penjelasan dari ketiga tokoh diatas, karakteristik budaya perusahaan antara lain nilai dominan yang dianut bersama, kebersamaan dari interaksi yang dirasakan, seberapa jauh karyawan memahami tujuan perusahaan, komitmen karyawan, perhatian perusahaan pada karyawan, dan prestasi yang diperlihatkan oleh karyawan. Peneliti lebih memilih karakteristik milik Miller yaitu antara lain tujuan, konsensus, keunggulan, kesatuan, prestasi, empirik, dan keakraban. Dalam karakteristiknya Miller mampu memberikan lingkup karakteristik yang dinyatakan oleh Robbins maupun Luthan.

4. Fungsi Budaya Perusahaan