Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas
yang menghasilkan Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,771dengan p = 0,592 p0,05 untuk kreativitas dan 0,698 dengan p = 0, 714 p0,05 untuk budaya perusahaan.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel penelitian. Hubungan yang linier
menggambarkan bahwa perubahan pada variabel prediktor akan diikuti oleh perubahan variabel kriterium dengan membentuk garis linier. Uji linieritas pada
hubungan antara budaya perusahaan dan kreativitas menghasilkan F
lin
= 29,70709 dengan p = 0,000 p0,05. Hasil uji linieritas kedua variabel dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.9 Uji Linieritas Kreativitas dan Budaya Perusahaan
Nilai F Signifikansi
p
29,7071 0,000
p0,05
Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel adalah linier, sehingga dengan terpenuhinya kedua asumsi ersebut, yaitu normalitas dan
linieritas, maka analisis data dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis melalui teknik analisis regresi.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dan budaya perusahaan.
Analisis regresi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan antara kreativitas dengan budaya perusahaan melalui r
xy
= 0,540 dengan
p = 0,000 p0,05. Arah hubungan positif menunjukkan bahwa semakin positif budaya perusahaan maka kreativitas karyawan juga semakin tinggi.
Tingkat signifikansi korelasi p = 0,000 p0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara budaya perusahaan dan kreativitas,
sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara budaya perusahaandengan kreativitas dapat diterima. Perhitungan statistik
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10 Deskripsi Statistik Penelitian
Variabel Mean
Standar Deviasi N
Kreativitas 88,91
7,968 74
Budaya Perusahaan 109,69
7,459 74
Uji anova atau F test dalam penelitian ini menghasilkan F hitung sebesar 29,707
dengan tingkat signifikansi 0,000 p0,05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi kreativitas. Keterangan selanjutnya dapat dilihat dalam tabel 4.11:
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Regresi Sederhana Variabel-Variabel Penelitian
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig
Regression 1353,619
1 1353,619
29,707 ,000a
Residual 3280,718
72 45,566
1 Total
4634,338 73
Hubungan antara budaya perusahaan dengan kreativitas dapat digambarkan dalam persamaan garis regresi sesuai hasil yang tercantum dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Koefisien Persamaan Garis Regresi
Unstandarized Coefficient
Standarized Coefficient
Model B
Std. Error
Beta t
Sig
Constant 25,584
11,644 2,197
,031 1
Budaya Perusahaan
,577 ,106
,540 5,450
,000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai konstanta dan variabel prediktor budaya perusahaan yang dapat memprediksi variasi yang terjadi pada
variabel variabel kriterium kreativitas melalui persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi pada hubungan kedua variabel tersebut adalah
Y=25,584 + 0,577X
, yang berarti bahwa setiap penambahan satu nilai budaya perusahaan
akan meningkatkan kreativitas sebesar 0,577.
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Penelitian
Model R
R Square Adjusted of
Square Std. Error of
the Estimate
1 ,540a
,292 ,282
6,750
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi R square sebesar 0,292. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa budaya
perusahaan memberikan sumbangan efektif sebesar 29,2 terhadap kreativitas. Sumbangan efektif budaya perusahaan sebesar 29,2 terhadap kreativitas, hal itu
mengindikasikan bahwa tingkat konsistensi variabel kreativitas sebesar 29,2 dapat diprediksi oleh variabel budaya perusahaan, sedangkan sisanya 70,8
ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
3. Deskripsi Subjek Penelitian