Strategi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam Optimalisasi Penerimaan Retribusi Pasar

IV. Strategi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam Optimalisasi Penerimaan Retribusi Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Surakarta sebagai salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah Kota Surakarta mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pengelolaan pasar, sedangkan dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

c. Pengelolaan pendapatan pasar

d. Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

e. Pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima

f. Pengaturan los dan kios pasar f. Pengaturan los dan kios pasar

i. Pembinaan jabatan fungsional Dalam hubungannya dengan retribusi pasar, maka fungsi DPP adalah

sebagai badan yang bertanggung jawab terhadap masalah kepengelolaan pendapatan pasar. Sejak tahun 2006 sampai 2010, kontribusi retribusi pasar di Kota Surakarta dapat mencapai sekitar 30% dari total retribusi kota secara keseluruhan. Selain itu, jumlah retribusi pasar dari tahun-ketahun juga lambat laun mengalami peningkatan.

Meskipun sumbangan dari retribusi pasar cukup besar, ternyata dalam dua tahun terakhir realisasi dari penerimaan retribusi pasar tersebut masih belum memenuhi target yang telah ditentukan di awal tahun anggaran. Berkaitan dengan itu, hendaknya DPP memiliki strategi yang tepat, agar penerimaan retribusi pasar dapat mencapai hasil yang optimal, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi yang optimal pula terhadap jumlah PAD yang digunakan sebagai sumber pembiayaan dalam menggerakkan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Surakarta.

Dengan mengacu pada indikator yang disebutkan Adrian Sutedi dan juga menyesuaikan dengan dokumen Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Pasar tahun 2010 – 2015, maka strategi yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam optimalisasi penerimaan retribusi pasar tahun 2011 dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : memperluas basis penerimaan, Dengan mengacu pada indikator yang disebutkan Adrian Sutedi dan juga menyesuaikan dengan dokumen Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Pasar tahun 2010 – 2015, maka strategi yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam optimalisasi penerimaan retribusi pasar tahun 2011 dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : memperluas basis penerimaan,

a. Memperluas Basis Penerimaan Menurut Adrian Sutedi (2008:100), tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain dilakukan dengan mengidentifikasi pembayar retribusi baru/potensial dan jumlah seluruh pembayar retribusi, serta memperbaiki basis data objek. Untuk memperluas basis penerimaan, DPP melaksanakan program peningkatan dan pengelolaan keuangan daerah, di mana salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah melakukan pendataan sumber-sumber potensi retribusi pasar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendataan didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan mendata; pengumpulan data; pencarian data (1996:211). Dalam kaitannya dengan retribusi pasar, pendataan dilakukan terhadap pihak-pihak yang merasakan jasa-jasa di pasar tradisional yang diberikan oleh pemerintah. Pendataan dilakukan untuk memperjelas berapa jumlah pihak-pihak yang dapat dikenakan retribusi pasar, dan juga untuk mencatat wajib retribusi baru yang sebelumnya belum termasuk. Dengan demikian, semakin banyak wajib retribusi maka semakin besar potensi retribusi yang dapat diperoleh.

Menurut T. Hani Handoko (2003:25), pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Hubungannya dengan retribusi daerah, Adrian Sutedi (2008:100) menyebutkan bahwa untuk optimalisasi pemungutan retribusi daerah, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan. Peningkatan pengawasan dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak retribusi dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran retribusi dan pelayanan yang diberikan oleh daerah.

Dalam rangka optimalisasi penerimaan retribusi daerah, pengawasan menjadi salah satu strategi yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar. Hal tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategi Dinas Pengelolaan Pasar tahun 2010-2015 yaitu :

1 Monitoring pendapatan pasar dan PKL

melalui rehabilitasi pemeliharaan pasar pedesaan (tradisional)

3 Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan melalui penyediaan

sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

4 Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh melalui

pemeliharaan pasar dan peremajaan instalasi listrik pemeliharaan pasar dan peremajaan instalasi listrik

c. Memperkuat Proses Pemungutan Menurut Adrian Sutedi (2008:100), dalam rangka optimalisasi penerimaan retribusi daerah upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan antara lain mempercepat penyusunan Perda dan mengubah tarif khususnya tarif retribusi, dan peningkatan SDM. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada upaya dalam memperkuat proses pemungutan melalui peningkatan SDM.

Dalam Gomes (1997:1), Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. SDM merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya, ratio, rasa, dan karsa.

Semua potensi SDM tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa SDM maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Betapapun bagusnya perumusan tujuan dan rencana organisasi, agaknya hanya akan sia-sia belaka jika unsur SDM-nya tidak diperhatikan, apalagi kalau ditelantarkan.

yang dikutip oleh Carole L. Jurkiewicz dalam International Journal of Public Administration Reviews (Making Privatization Work: Utilizing a Scorecard Model of Human Resource Strategy) sebagai berikut :

“Coaching activities became opportunities to clarify organizational policy and strategy, and to articulate how individual goals contributed to the overall picture. ”(2002:5)

Dari kutipan jurnal internasional tersebut dijelaskan bahwa kegiatan pembinaan menjadi kesempatan untuk menjelaskan kebijakan dan strategi organisasi, dan untuk menjelaskan bagaimana setiap individu berkontribusi dalam pencapaian tujuan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, dirasa cukup penting bagi suatu organisasi untuk melakukan peningkatan terhadap SDM-nya dalam rangka optimalisasi penerimaan dari retribusi pasar. Dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta tahun 2010-2015, strategi ini dimasukkan dalam program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui pembinaan dan DIKLAT bagi para petugas pemungut retribusi.