KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam

Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara o 110 26’14” sampai

110 o 47’51” Bujur Timur (BT) dan 7 32’19” sampai 7 48’33” Lintang Selatan (LS) dengan luas wilayah sebesar 65.556 ha. Letak Kabupaten Klaten cukup

strategis karena berbatasan langsung dengan kota Surakarta, yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar serta kota wisata.

Secara administratif Kabupaten Klaten terbagi dalam 26 kecamatan dengan 401 desa atau kelurahan. Batas-batas administratif Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut: Sebelah Utara

: Kabupaten Boyolali

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) Sebelah Barat

: Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta) Sebelah Timur

: Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang memiliki topografi atau ketinggian tempat 0 - 2.500 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Klaten dapat dibedakan menjadi lima jenis tanah antara lain : tanah Litosol, tanah Regosol Kelabu, tanah Grumusol Kelabu Tua, tanah Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua dan tanah Regosol Coklat Kekelabuan.

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun. Musim kemarau di Kabupaten Klaten biasanya pada bulan April sampai September sedangkan musim hujan terjadi bulan Oktober sampai Maret. Curah hujan rata-rata adalah 275 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 472 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 65 mm.

Temperatur udara rata-rata 28 – 30 o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya. Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah Temperatur udara rata-rata 28 – 30 o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya. Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah

B. Keadaan Penduduk

1. Perkembangan Penduduk

Perkembangan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh adanya kelahiran, kematian dan migrasi. Perkembangan penduduk di Kabupaten Klaten selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Klaten

Tahun 2004 - 2008 Tahun

Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk Persentase

4.639,4 0,36 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008)

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Klaten dari tahun ke tahun selalu meningkat. Jumlah penduduk selama lima tahun (2004-2008) terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Klaten rata-rata 4.639,4 jiwa atau 0,36 % per tahun. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk ini maka akan berpengaruh pada konsumsi bahan makanan salah satunya ikan bandeng segar akan semakin meningkat.

2. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di Kabupaten Klaten pada tahun 2008 yang tersebar di setiap kecamatan adalah 1.300.494 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Klaten berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 . Jumlah Penduduk di Kabupaten Klaten Menurut Umur dan Jenis Kelamin pada Tahun 2008

Kelompok

Jumlah Persentase Umur (th)

Jenis Kelamin

1.300.494 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008) Berdasarkan data Tabel 9 diketahui bahwa jumlah penduduk usia

produktif yaitu umur 15 - 64 tahun lebih besar daripada penduduk usia non produktif yang terdiri dari kelompok umur 0 - 14 tahun dan ≥ 65 tahun. Persentase terbesar penduduk di Kabupaten Klaten adalah kelompok usia produktif. Hal ini berarti kegiatan ekonomi dapat terlaksana dengan baik.

Untuk menghitung besarnya Angka Beban Tanggungan dapat digunakan perumusan sebagai berikut:

= 49,4 % (ABT di Kabupaten Klaten) Berdasarkan perhitungan nilai ABT di Kabupaten Klaten diketahui bahwa nilai ABT di Kabupaten Klaten sbesar 49,4 %, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 49 orang usia non produktif. Menurut Saragih (2009), semakin tinggi Angka Beban Tanggungan maka akan mengakibatkan pendapatan yang dinikmati untuk konsumsi belum maksimal. Pendapatan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat menjadi berkurang karena pendapatan tersebut harus dibagi untuk menanggung hidup penduduk untuk usia non produktif. Semakin kecil angka beban tanggungan akan memberikan kesempatan pada penduduk usia produktif untuk meningkatkan kualitas dirinya (Anonim, 2007).

Berdasarkan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Klaten pada tahun 2008 berjumlah 1.300.494 jiwa yang terdiri dari 635.528 jiwa penduduk laki- laki dan 664.966 jiwa penduduk perempuan. Untuk mengetahui besarnya sex ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan digunakan perumusan sebagai berikut:

= 95,57 % Berdasarkan perhitungan nilai sex ratio diketahui bahwa besarnya nilai sex ratio di Kabupaten Klaten adalah 95,57 %, artinya dalam 100 orang penduduk perempuan terdapat 96 orang penduduk laki-laki. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki dan dalam penelitian ini juga penduduk yang paling banyak menjadi responden adalah perempuan yaitu sebanyak 94 responden atau sebesar 94%. Menurut Sumarwan (2003), perempuan mempunyai kewenangan untuk memutuskan produk apa yang dibeli untuk dirinya dan keluarganya. Perempuan masa kini memiliki kualitas sumber daya manusia yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Dengan kualitas yang lebih baik, maka wanita sebagai konsumen memiliki daya beli yang lebih baik pula.

3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah untuk kemajuan dalam suatu masyarakat. Keadaan penduduk menurut pendidikan di Kabupaten Klaten ditunjukkan pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Klaten Selama Tahun 2008

No Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase(%)

1 Tidak/ Belum Pernah Sekolah

2 Tidak/ Belum Tamat SD/ MI

3 Tamat SD

4 Tamat SLTP

5 Tamat SLTA

6 Tamat SMK

7 Tamat Diploma I/II

8 Tamat Diploma III/SM

9 Tamat Sarjana/S2

3,94 Jumlah

100 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008) Berdasarkan data Tabel 10 diketahui bahwa sebagian besar

penduduk Kabupaten Klaten berpendidikan tamat Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 381.435 jiwa atau sebesar 29,33 % dari total penduduk. Sedangkan penduduk yang berpendidikan tamat Diploma I dan Diploma II adalah yang paling sedikit jumlahnya yaitu 15.216 jiwa atau sebesar 1,17 % dari total penduduk.

Tingkat pendidikan semakin tinggi merupakan modal dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan berpengaruh dalam pembangunan di Kabupaten Klaten. Secara umum dapat dikatakan bahwa penduduk Kabupaten Klaten memiliki pendidikan yang masih rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perbandingan jumlah penduduk yang belum memenuhi wajib belajar dan yang sudah memenuhi wajib belajar yaitu 55 % dan 45%. Dengan pendidikan yang masih rendah ini diharapkan pemerintah lebih memberikan perhatian dalam pendidikan sehingga dapat meningkat. Tingkat pendidikan yang tinggi juga akan mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang suatu hal, termasuk pengetahuan dalam mempertimbangkan atribut-atribut ikan bandeng segar yang akan dikonsumsi.

C. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonmian di Kabupaten Klaten dapat tercermin salah satunya dari mata pencaharian penduduknya. Mata pencaharian penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang ada. Keadaan penduduk menurut lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Klaten ditunjukkan Tabel 11 berikut ini: Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2008

No Lapangan Pekerjaan Utama

Jumlah (jiwa)

1,37 Listrik, Gas dan Air Bersih

2. Pertambangan dan Galian,

100 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008)

Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa 26,41% penduduk Kabupaten Klaten mempunyai mata pencaharian di sektor perdagangan yaitu sebanyak 150.080 jiwa, sedangkan sektor pertanian menempati urutan kedua sebagai lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Klaten yaitu sebanyak 145.514 jiwa (25,61 %). Sektor industri menempati urutan ketiga sebagai lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Klaten yaitu sebanyak 115.580 jiwa (20,35 %).

Menurut Supriyati dkk. (2007), penurunan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Klaten disebabkan oleh beberapa faktor, setidaknya ada tiga hal kemungkinan penyebabnya yaitu (1) lahan pertanian yang sempit, sehingga tidak mampu dijadikan mata pencaharian utama untuk anggota keluarga sehingga terpaksa menganggur atau mencari pekerjaan di luar Menurut Supriyati dkk. (2007), penurunan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Klaten disebabkan oleh beberapa faktor, setidaknya ada tiga hal kemungkinan penyebabnya yaitu (1) lahan pertanian yang sempit, sehingga tidak mampu dijadikan mata pencaharian utama untuk anggota keluarga sehingga terpaksa menganggur atau mencari pekerjaan di luar

No. Jenis Sarana Perekonomian Jumlah

48 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008) Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa sarana perdagangan yang

4. Bank Umum, BPR dan BUMD

terdapat di Kabupaten Klaten cukup banyak dan menandai bahwa sektor perdagangan cukup berkembang di Kabupaten Klaten. Selain kelima sarana perekonomian di atas, terdapat juga sarana perhubungan sebagai penunjang dalam kegiatan perekonomian yaitu salah satunya sektor perdagangan. Tabel 13. Sarana Perhubungan Kendaraan Bermotor di Kabupaten Klaten

Tahun 2008 No.

Jenis Sarana Perhubungan Jumlah

1. Sepeda Motor 268.678

2. Mobil Penumpang 15.553

3. Mobil Barang 10.149

4. Mobil Bus 1.230

5. Kendaraan Khusus/ Alat Berat

6. Mobil Penumpang Umum 141 Sumber : BPS Kabupaten Klaten (2008) Banyaknya kendaraan yang terdapat di Kabupaten Klaten maka

masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan mobilitas. Dimana mobilitas penduduk tidak hanya dilakukan dengan kendaraan pribadi tetapi juga dengan kendaraan umum yang ada. Dengan banyaknya kendaraaan umum yang terdapat di Kabupaten Klaten, berarti masyarakat tidak akan mengalami masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan mobilitas. Dimana mobilitas penduduk tidak hanya dilakukan dengan kendaraan pribadi tetapi juga dengan kendaraan umum yang ada. Dengan banyaknya kendaraaan umum yang terdapat di Kabupaten Klaten, berarti masyarakat tidak akan mengalami

No. Jenis Sarana Perhubungan Panjang Jalan (km) Persentase (%)

1. Jenis Permukaan

a. Aspal

b. Kerikil

c. Tanah

d. Tidak Dirinci

2. Kondisi Jalan

a. Baik

b. Sedang