Gambaran Umum Kecamatan Kota Pinang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Kota Pinang

Kecamatan Kota Pinang dengan luas wilayah 482,40 Km 2 Sebelah Utara : Kecamatan Kampung Rakyat dan Kabupaten merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dengan rasio luas wilayah adalah 15,48 terhadap luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kecamatan Kota Pinang berbatasan dengan: Labuhanbatu Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Kanan dan Torgamba Sebelah Barat : Kecamatan Silangkitang Sebelah Timur : Kecamatan Torgamba Secara geografis wilayah Kecamatan Kota Pinang terletak antara 01 o 26’-02 o 12’ Lintang Utara dan 99 o 40’-100 o 26’ Bujur Timur. Daerah ini terletak pada ketinggian 105 m di atas permukaan laut, dengan keadaan iklim dipengaruhi oleh dua arah angin yaitu angin laut dan angin gunung dengan kelembaban dan curah hujan yang relatif tinggi. Suhu rata-rata 21 o C–32 o Wilayah pemerintahan Kecamatan Kota Pinang meliputi 10 desakelurahan dengan luas wilayah setiap Kelurahan di Kecamatan Kota Pinang dapat dilihat pada Tabel 4.1. C. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Luas Wilayah Kecamatan Kota Pinang Dirinci Berdasarkan Kelurahan Tahun 2009 No. DesaKelurahan Luas Km 2 Rasio terhadap Total 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Simatahari Pasir Tuntung Mampang Hadundung Perk. Nomark Sosopan Perk. Nagodang Kota Pinang Perk. Sei Rumbia Sisumut 46,70 55,30 35,80 32,20 30,70 30,50 30,80 40,80 46,30 133,30 9,68 11,46 7,42 6,67 6,36 6,32 6,38 8,47 9,60 27,64 Kota Pinang 482,40 100,00 Sumber: Kecamatan Kota Pinang Dalam Angka, Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Desa Sisumut memiliki luas wilayah terbesar di Kecamatan Kota Pinang yaitu 133,30 Km 2 27,64, kemudian diikuti Desa Pasir Tuntung yaitu seluas 55,30 Km 2 11,46. Sedangkan desa yang memiliki luas wilayah terkecil terdapat di Desa Sosopan yaitu 30,50 Km 2 6,32, kemudian diikuti Desa Perkebunan Nomark yaitu seluas 30,70 Km 2 6,36, dan Desa Perkebunan Nagodang yaitu seluas 30,80 Km 2 6,38. Jumlah penduduk Kecamatan Kota Pinang hingga akhir tahun 2009 sebesar 54.063 orang. Dilihat dari kepadatan penduduk, maka Kecamatan Kota Pinang memiliki kepadatan penduduk rata-rata 104,66 orangKm 2 , hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan, Kepadatan Penduduk per Km 2 Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Kota Pinang Tahun 2009 No. Kelurahan Jumlah Penduduk Orang Luas Km 2 Kepadatan PendudukKm 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Simatahari Pasir Tuntung Mampang Hadundung Perk. Nomark Sosopan Perk. Nagodang Kota Pinang Perk. Sei Rumbia Sisumut 3.499 5.047 2.691 1.399 1.110 2.469 1.674 19.512 2.761 13.951 46,70 55,30 35,80 32,20 30,70 30,50 30,80 40,80 46,30 133,30 73,85 91,27 75,8 43,45 36,16 80,95 54,35 478,24 59,63 73,85 Jumlah 54.063 482.40 104,66 Sumber: Kantor Kecamatan Kota Pinang, 2010 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Kelurahan Kota Pinang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi yaitu 478,24 orangKm 2 , diikuti dengan Desa Pasir Tuntung 91,27 orangKm 2 dan Desa Sosopan 80,95 orangKm 2 . Sedangkan kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Desa Perebunan Nomark 36,16 orangKm 2 , Desa Hadundung 43,45 orang Km 2 , dan Desa Perkebunan Nagodang 54,35 orang Km 2 . Berdasarkan angka tersebut, kepadatan penduduk Kecamatan Kota Pinang sudah cukup tinggi karena rata-rata di atas 100 orangKm 2 . Sedangkan banyaknya rumah tangga yang terdapat di Kecamatan Kota Pinang terdiri dari 12.320 rumah tangga dengan rata-rata 4,33 anggota rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Banyaknya Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Kota Pinang Tahun 2009 No. Kelurahan Jumlah enduduk Orang Rumah Tangga Rata-rataRT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Simatahari Pasir Tuntung Mampang Hadundung Perk. Nomark Sosopan Perk. Nagodang Kota Pinang Perk. Sei Rumbia Sisumut 3.499 5.047 2.691 1.399 1.110 2.469 1.674 19.512 2.761 13.951 796 1.184 632 324 271 569 409 4.122 664 3.359 4,33 4,26 4,26 4,32 4,10 4,34 4,09 4,75 4,16 4,33 Jumlah 54.063 12.320 4,33 Sumber: Kantor Kecamatan Kota Pinang, 2010 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dirinci menurut Kelurahan berbanding lurus dengan jumlah rumah tangga, di mana DesaKelurahan Universitas Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi maka jumlah rumah tangga juga juga tinggi. Bila dilihat komposisi jumlah penduduk antara penduduk laki-laki dengan penduduk wanita terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besardibandingkan jumlah penduduk wanita. Di mana jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Kota Pinang adalah 27.479 orang dan penduduk wanita adalah sebanyak 26.584 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Kota Pinang Tahun 2009 Jenis Kelamin Jumlah Orang Sex Rasio No. Kelurahan Laki-laki Orang Wanita Orang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Simatahari Pasir Tuntung Mampang Hadundung Perk. Nomark Sosopan Perk. Nagodang Kota Pinang Perk. Sei Rumbia Sisumut 1.701 2.551 1.335 693 576 1.267 878 9.865 1.411 7.202 1.748 2.496 1.356 706 534 1.202 796 9.674 1.350 6.749 3.449 5.047 2.691 1.399 1.110 2.469 1.674 19.512 2.761 13.95 0,973 1,022 0,984 0,981 1,078 1,054 1,103 1,019 1,045 1,067 Jumlah 27.479 26.584 54.063 Sumber: Kecamatan Kota Pinang Dalam Angka, Tahun 2010 Struktur umur penduduk akan menentukan angkatan kerja dan tingkat ketergantungan penduduk. Banyaknya penduduk pada usia anak-anak di bawah usia 10 tahun dan penduduk usia tua di atas 65 tahun akan menambah beban atau Universitas Sumatera Utara tingkat ketergantungan penduduk, karena secara ekonomi dianggap tidak produktif. Struktur umur penduduk di Kecamatan Kota Pinang dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan Kota Pinang Tahun 2009 Kelompok Umur Jumlah Orang 0 – 4 5 – 9 10 – 44 45 – 64 ≥ 65 6.913 8.187 33.464 4.433 1.066 12,78 15,14 61,90 8,20 1,98 Jumlah 54.063 100 Sumber: Kecamatan Kota Pinang Dalam Angka, Tahun 2010 Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa 37.897 orang 70,10 penduduk di Kecamatan Kota Pinang masih produktif yaitu umur antara 10 tahun sampai 64 tahun dan 20.599 orang 29,90 tidak produktif yaitu umur dibawah 10 tahun dan 65 tahun ke atas. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kota Pinang yang paling dominan adalah bekerja di sektor pertanian, yaitu mencapai 78,21, diikuti mata pencaharian lainnya selain pertanian, industri, PNSABRI 8,72, industri 2,68, dan PNSABRI 1,4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Persentase Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Kota Pinang Tahun 2009 No. Mata Pencaharian Jumlah Orang 1. 2. 3. 4. Pertanian Industri PNSABRI Lainnya 26.379 904 472 5.977 78,21 2,68 1,40 8,72 Jumlah 33.731 100 Sumber: Kecamatan Kota Pinang Dalam Angka, Tahun 2010 Keadaan angkatan kerja dapat diperhitungkan berdasarkan konsep yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, yaitu penduduk berusia 10 tahun hingga 64 tahun merupakan tenaga kerja. Konsep ini berasumsi bahwa penduduk Indonesia pada usia ini sudah dapat menghasilkan barang dan jasa. Dengan demikian jumlah penduduk yang bekerja di Kecamatan Kota Pinang sebanyak 33731 dari ± 37.897 orang angkatan kerja di daerah penelitian. Dengan demikian terdapat ± 4.166 orang 10,97 penduduk usia kerja yang tidak bekerja, yaitu masih sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain. 4.2. Gambaran Umum Kebijakan Alokasi Dana Desa Program pemerintah dalam mempercepat pembangunan khususnya di perdesaan adalah program Alokasi Dana Desa. Melalui Alokasi Dana Desa, desa berpeluang untuk mengelola pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan desa secara otonom. Alokasi Dana Desa adalah dana yang diberikan kepada desa yang berasal dari dana perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang Universitas Sumatera Utara diterima oleh KabupatenKota, hal ini diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa di mana Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Desa yang menjadi Kewenangan Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Bantuan Pemerintah Desa sesuai dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 140640SJ tanggal 22 Maret 2005 tentang Pedoman Alokasi Dana Desa dari pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Adanya program Alokasi Dana Desa memberi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan. Ruang partisipasi yang lebih terbuka mendorong masyarakat untuk bergerak bersama dalam menyampaikan aspirasinya. Pendekatan top-down dan bottom up yang didasari partisipasi aktif masyarakat sesuai UU Nomor 25 Tahun 2004 terwujud dalam bentuk rangkaian Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang yang dilakukan secara berjenjang dari mulai tingkat desa yaitu Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Musrenbangdes, sedangkan untuk tingkat kecamatan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan Musrenbang Kecamatan dan Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten Musrenbang Kabupaten. Rangkaian forum ini menjadi bagian dalam menyusun sistem perencanaan dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap tahun. Melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang, masyarakat berpeluang menyampaikan aspirasi mereka dan berparatisipasi dalam menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Musrenbangdes kemudian ditindaklanjuti bersama antara Pemerintah dan Badan Permusyawaratan Desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dengan membuat Peraturan Desa. Bantuan langsung Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana bantuan langsung yang dialokasikan kepada Pemerintah Desa digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, kelembagaan dan prasarana desa yang diperlukan serta diprioritaskan oleh masyarakat, yang pemanfaatan dan administrasi pengelolaannya dilakukan dan dipertanggung jawabkan oleh Kepala Desa. Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa ADD dimaksudkan sebagai bantuan stimulant atau dana perangsang untuk mendorong dalam membiayai program pemerintah desa yang ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan. Tujuan diberikannya Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa ADD antara lain meliputi: a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakat sesuai dengan kewenangannya. b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta partisipatif sesuai dengan potensi yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa dalam rangka pengembangan social ekonomi masyarakat. d. Mendorong peningkatan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat. Penggunaan Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa ADD dibagi menjadi 2 dua komponen, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sebesar 30 dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa, digunakan untuk Biaya Operasional Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa. b. Sebesar 70 dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa, digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan masyarakat. Biaya Operasional Pemerintah Desa di antaranya dipergunakan untuk: 1. Tunjangan Penghasilan Aparat Desa, meliputi: a Kades b Sekdes c Kepala Urusan d Kepala Dusun 2 Biaya Operasional Pemerintah Desa, meliputi: a Biaya Alat Tulis Kantor b Pos Lainnya 3. Biaya Akomodasi dan Transportasi meliputi: a Jamuan Rapat Universitas Sumatera Utara b Perjalanan Dinas 4. Operasional BPD, meliputi: a Honor BPD b Biaya ATK BPD c Perjalanan Dinas BPD d Pembelian Kursi Plastik e Rapat BPD Biaya kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat, di antaranya digunakan untuk: 1. Bantuan Opersional Tim PKK a Biaya Rapat PKK b Biaya Transportasi 2. Bantuan Opersional LKMD LPM a Honor LKMD LPM b ATK KLMD c Pembelian Kursi Plastik d Rapar bulanan LKMD 3. Bantuan Pengembangan Sosial a Kebudayaan Keagamaam Safari Ramadhan b Pembinaan Generasi Muda Pembelian bola volly dan net bola volly c Sosial Kebudayaan Bantuan PHBI Universitas Sumatera Utara 4. Bantuan Peningkatan Ekonomi Masyarakat a Bantuan Modal Usaha Kelompok Masyarakat Penerima BLT b Bantuan Kegiatan Posyandu pembelian bahan makanan tambahan gizi Balita c Bantuan Penyaluran Raskin biaya bantuan transportasi raskin Biaya kegiatan pembangunan infrastruktur pedesaan, di antaranya digunakan untuk: 1. Biaya Umum biaya administrasi dan dokumentasi 2. Bahan Material Program ADD di Kecamatan Kota Pinang berlangsung pada tahun 2009 dengan program anggaran keluar tahun 2010, di mana kegiatan sebelum adanya ADD disebut dengan Bantuan Anggaran Desa. Adapun kegiatan sebelum adanya Program ADD dapat dilihat pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa program Bantuan Anggaran Desa belum mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini disebabkan anggaran dana yang diterima masing-masing desa belum bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Kota Pinang Kecamatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sedangkan kegiatan setelah adanya Program ADD dapat dilihat pada Tabel 4.8. Pada Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar dalam progam ADD adalah prasarana pemerintahan pedesaan dengan kegiatan: tunjangan penghasilan aparat desa, biaya opersional pemerintah desa, biaya akomodasi dan transportasi dan opersional BPD yang manfaatnya untuk meningkatkan Universitas Sumatera Utara penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya. Tabel 4.7. Aktivitas Sebelum Menerima ADD Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan No Nama Program Dana Rp Bentuk Kegiatan Lokasi Capaian Manfaat Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1 Prasarana Pemerintahan 1.000.000 Tunjangan Penghasilan Aparat Desa Biaya Operasional Pemerintah Desa Biaya Akomodasi Transportasi Operasional BPD Desa di Kecamatan Kota Pinang 65 Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya belum tercapai Penguatan Kelembagaan Desa 2 Pemberdayaan Masyarakat 1.000.000 Bantuan Oprasional Tim PKK Bantuan Operasional LKMD LPM Bantuan Pengembangan Sosial Bantuan Modal Usaha Kelompok Masyarakat Miskin Desa di Kecamatan Kota Pinang 60 Kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta partsipatif sesuai dengan potensi yang dimiliki belum tercapai Belum terciptanya pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa Kegiatan Ekonomi 3 Sarana dan Prasarana Pedesaan 1.000.000 Rehabilitasi Jalan setapak Desa di Kecamatan Kota Pinang 40 Berlum memperlancar kegiatan perekonomain masyarakat Sumber: Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Aktivitas Setelah Menerima ADD Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan No Nama Program Dana Rp Bentuk Kegiatan Lokasi Capaian Manfaat Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1 Prasarana Pemerintahan 42.568.500 Tunjangan Penghasilan Aparat Desa Biaya Operasional Pemerintah Desa Biaya Akomodasi Transportasi Operasional BPD Desa di Kecamatan Kota Pinang 95 Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya semakin meningkat Penguatan Kelembagaan Desa 2 Pemberdayaan Masyarakat 29.797.900 Bantuan Oprasional Tim PKK Bantuan Operasional LKMD LPM Bantuan Pengembangan Sosial Bantuan Modal Usaha Kelompok Masyarakat Miskin Desa di Kecamatan Kota Pinang 90 Kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta partsipatif sesuai dengan potensi yang dimiliki semakin meningkat Terciptanya pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa Kegiatan Ekonomi 3 Sarana dan Prasarana Pedesaan 63.529.200 Pembangunanperbaikan jalan setapak Pembangunanperbaikan drainase Pembangunanpengadaan tiang besi listrik Pembangunan perbaikan kantor desa Pemberian modal usaha Desa di Kecamatan Kota Pinang 90 Memperlancar kegiatan perekonomain masyarakat Terciptanya pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa dalam rangka pengembangan sosial ekonomi masayarakat Sumber: Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Labuhanbatu Selatan, 2011 Universitas Sumatera Utara Penguatan kelembagaan desa dalam program ADD adalah pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan kegiatan: bantuan operasional Tim PKK, bantuan operasional LKMD LPM, bantuan pengembangan sosial, dan bantuan peningkatan ekonomi masyarakat yang manfaatnya meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta partsipatif sesuai dengan potensi yang dimiliki dan meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat desa. Kegiatan ekonomi dalam program ADD adalah sarana dan prasarana pedesaan dengan kegiatan pembangunan infrastruktur pedesaan yang manfaatnya memperlancar perekonomian masyarakat dan terciptanya pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat desa dalam rangka pengembangan sosial ekonomi masyarakat desa. Pengelolaan Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa ADD harus berpedoman pada prinsip-prinsip pengelolaan, yang meliputi: a. Penyaluran dana harus langsung ditujukan kepada pengelolapenerima. b. Rencana kegiatan dilakukan dengan tertib dan harus dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka. c. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis maupun administrasi. d. Pelaksanaan ADD harus sudah selesai pada akhir bulan Desember tahun anggaran yang sedang berjalan. Universitas Sumatera Utara e. Apabila sampai akhir bulan Desember belum dapat selesai atau belum mencapai 100 dan terdapat sisa dana, maka sisa dana tersebut dikembalikanke Kas Daerah. f. Hasil kegiatanproyek yang dibangun menjadi milik desa dan dapat dilestarikan serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pengelola Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa ADD adalah dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Bantuan Langsung ADD, terdiri dari: a. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan adalah Kepala Desa. b. Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan adalah Sekretaris Desa. c. BendaharaPemegang Kas adalah Kepala Urusan Keuangan atau Bendahara Desa. Apabila Kepala Desa dijabat oleh Sekretaris Desa, maka Sekretaris Desa yang bersangkutan menjadi Penanggung Jawab Operasional Kegiatan, sedangkan Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan dijabat oleh Kepala Urusan Pembangunan Desa yang bersangkutan. Personalia Tim Pelaksana Bantuan Langsung ADD tersebut, secara teknis dalampelaksanaankegiatan fisik proyek ADD dibantu oleh Lembaga Kemasyarakatan Desa LKMD, BPD, PKK, Lembaga lain yang dibutuhkan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pengelolaan ADD dibentuk Tim Pembina Tingkat Kabupaten dan Tim Pengendali Tingkat Kecamatan. Tim Pembina Tingkat Kabupaten terdiri dari: a. Sekretaris Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Ketua Tim. b. Kepala Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Wakil Ketua. Universitas Sumatera Utara c. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Sekretaris Tim. d. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Anggota Tim. e. Kepala Bagian Keuangan Setda Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Anggota Tim. f. Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Anggota Tim. g. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai Anggota Tim. Tim Pengendali Tingkat Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Seksi Pemerintahan, UPTD Terkait, Tooh Masyarakat, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Staf Kecamatan yang terkait, ditetapkan oleh Bupati atas usul Camat. Struktur Organisasi Personalia PengelolaTim Pelaksana ADD dapat dilihat dalam Gambar 4.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Struktur Organisasi Tim Pelaksana ADD

4.3. Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Pertanggungjawaban ADD