Jenis dan Sumber Data Pengumpulan Data Definisi dan Batasan Operasional

Tabel 3.2. Sampel Responden Penelitian No. DesaKelurahan Penelitian Jumlah Sampel Responden 1 Prapat 25 2 Sipolha Horison 25 3 Tigaras 25 4 Haranggaol 25 Jumlah 100

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sumberdaya alam apa saja dan bagaimana masyarakat lokal tepi Danau Toba mengelola sumberdaya alam di Kabupaten Simalungun. Selain itu, dibutuhkan juga data mengenai tingkat sosial ekonomi pendapatan masyarakat lokal tepi Danau Toba. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari masyarakat responden, yakni melalui penyebaran kuisioner dan wawancara dengan pihak yang berkompeten dengan indikator pendapatan masyarakat, jumlah anggota bekerja, penguasaan lahan, jumlah jam kerja dan tingkat pendidikan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi lembagainstansi yang berhubungan dengan penelitian.

3.4. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data primer, digunakan teknik kuisioner yang disebarkan secara langsung kepada responden penelitian. Selain menggunakan kuisioner, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara terhadap pihak-pihak yang berkompeten, seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kantor Universitas Sumatera Utara Kecamatan, Kantor DesaKelurahan, untuk mendapatkan informasi tentang pengelolaan sumberdaya alam yang dilakukan masyarakat lokal tepi Danau Toba. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari buku- buku literatur maupun dokumen-dokumen resmi lain yang telah dipublikasikan pemerintah Kabupaten Simalungun. Studi dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dari variabel yang diteliti yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian dan Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Simalungun.

3.5. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif, di mana : a. Untuk menjawab perumusan masalah pertama dan kedua menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengdeskriptifkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat lokal tepi Danau Toba Kabupaten Simalungun, dengan penekanan pada konsep-konsep lokal terutama sekali pada sumberdaya alam yang berupa benda tidak bergerak seperti sumber daya lahan, hutan, danau dan lain sebagainya, serta aturan atau norma-norma yang dijadikan pedoman dalam berperilaku termasuk di dalamnya pemanfaatan ruang sebagai sumberdaya, sehingga penelitian ini dapat dilakukan secara deskriptif-eksploratif-partisipatory observation dengan metode induktif-kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk Universitas Sumatera Utara menggambarkan status fenomena yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan sumber daya oleh masyarakat lokal. b. Untuk menjawab hipotesis dan perumusan masalah ketiga, menganalisis tingkat sosial ekonomi masyarakat tepi Danau Toba dalam mengelola sumberdaya alam terhadap pendapatan masyarakat, dan variable-variabel yang diperkirakan mempengaruhi dalam hal ini digunakan model ekonometrika dengan persamaan linier berganda memakai metode Ordinary Least Square OLS. Untuk itu fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = f L, M, H,P, D …………………………………….........................1 Fungsi di atas disederhanakan dengan mengkombinasikan outputnya y atau jumlah pendapatan yang diterima oleh kepala keluarga dengan input yaitu jumlah anggota keluarga yang bekerja L, luas lahan M, jumlah hari kerja orang H dan tingkat pendidikan P serta variable dummy D. Penyelesaian hubungan antara variable dependent dan independent biasanya dengan cara regresi, di mana variabel dari Y pendapatan akan dipengaruhi oleh variable L,M,H,P,D, Dari fungsi tersebut di atas, kemudian dispesifikasikan ke dalam model sebagai berikut: Y = a + bL + cM + dH + eP + fD + µ ............................................................2 Di mana : Y = Jumlah pendapatan yang diterima oleh kepala rumah tangga Rp L = Jumlah anggota keluarga yang bekerja orang M = Luas lahan rante J = Jumlah hari kerja orang HKO Universitas Sumatera Utara P = Tingkat Pendidikan tahun D = Variabel Dummy 0 = Tidak melesatarikan lingkungan ; 1 = melestarikan lingkungan a = Intercept b,c,d, e dan f = parameter

3.5.1. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier, yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik yang terdiri dari : 1. Uji Multikolinieritas Interpretasi dari persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas, maka akan menimbulkan beberapa akibat, untuk itu perlu dideteksi multikolinieritas dengan besaran-besaran regresi yang didapat, yakni : a. Variasi besar dari taksiran OLS b. Interval kepercayaan lebar karena variasi besar maka standar error besar, sehingga interval kepercayaan lebar Universitas Sumatera Utara c. Uji-t tidak signifikan. Suatu variabel bebas yang signifikan baik secara subtansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana, bisa tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar, maka besar pula kemungkinan taksiran koefisien regresi tidak signifikan d. R 2 e. Terkadang nilai taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga tidak menyesatkan interpretasi. tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari uji-t. 2. Uji Normalitas Uji normalitas untuk mengetahui normal tidaknya distribusi faktor gangguan residual . Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik adalah dengan grafik histogram dan melihat normal probability plot yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Sedangkan uji statistik dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual .

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data time series. Sehingga terdapat saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi yang dipengaruhi oleh unsur gangguan yang Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan pengamatan lainnya. Oleh sebab itu masalah autokorelasi biasanya muncul dalam data time series, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi dalam data cross sectional. Dalam konteks regresi, model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau pengguan µi. Dengan menggunakan lambang Ε µi, µj = 0; i ≠ j. Secara sederhana dapat dikatakan model klasik mengasumsikan bahwa unsur gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh unsur disturbansi atau gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lain yang manapun. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dilihat : a Jika titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian memyempit maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Uji Kesesuaian

Suatu masalah yang erat hubungannya dengan penaksiran koefisien regresi adalah kesesuaian goodness of fit regresi sampel secara keseluruhan. Kebaikan sesuai diukur dengan koefisien determinasi R 2 , yang mengatakan proporsi variasi variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh variabel yang menjelaskan. R 2 Pengujian satistik dilakukan dengan menggunakan uji-t t-test dan uji-F F- test serta perhitungan nilai koefisien determinasi R ini mempunyai jangkauan antara 0 dan 1, semakin dekat ke 1 maka semakin baik kesesuiannya. 2 . Uji-t dimaksud untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Sedangkan uji-F dimaksudkan untuk mengetahui signikasi statistik koefisien regresi secara bersama. Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas.

3.6. Definisi dan Batasan Operasional

1. Pengelolaan berbasis masyarakat lokal merupakan pengelolaan sumberdaya alam yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tepi Danau Toba Kabupaten Simalungun. 2. Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan. 3. Pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat merupakan bentuk penguasaan ruang, dengan melakukan aktifitas-aktifitas yang Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya, sekaligus sebagai upaya untuk memproteksi sumber daya yang dimiliki. 4. Pendapatan adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga yang bekerja baik dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan yang dilakukan Rupiahbulan. 5. Anggota keluarga yang bekerja adalah jumlah anggota keluarga yang berada di suatu rumah tangga yang bekerja dan menghasilkan uang untuk kebutuhan keluarga orang. 6. Jumlah hari kerja adalah lamanya keluarga tersebut dalam pengelolaan sumberdaya alam setiap bulan HKObulan. 7. Luas lahan adalah seberapa luas lahan yang dimiliki oleh masyarakat responden dalam mengelola sumberdaya alam rante. 8. Tingkat pendidikan adalah meliputi seberapa lama kepala keluarga menamatkan pendidikannya tahun. 9. Variabel Dummy pelestarian lingkungan di mana 0 = tidak ikut melestarikan lingkungan dan 1 = ikut melestarikan lingkungan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Simalungun

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu dari KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 4.386,6 Km 2 Kabupaten Simalungun terletak antara 02 atau 6,12 dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 31 Kecamatan, 22 Kelurahan dan 345 desanagori, yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. o 19’ sampai dengan 03 o 18’ Lintang Utara dan 98 o 32’ sampai dengan 99 o 35’ Bujur Timur. Keadaan iklim bertemperatur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Mei dengan rata-rata 25,4 o C. Rata-rata suhu udara tertinggi per tahun adalah 29,7 o C dan terendah 20,4 o Secara administratif, wilayah Kabupaten Simalungun berbatasan dengan: C. Kelembaban udara rata-rata per bulan 86 dengan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan Nopember yaitu 89 dengan penguapan 3,03 mmhari. Dalam satu tahun rata-rata terdapat 16 hari hujan dengan hari hujan tertinggi terdapat pada bulan September dan Oktober sebanyak 22 hari hujan, kemudian bulan Maret sebanyak 21 hari hujan. Curah hujan terbanyak terdapat pada bulan September sebesar 574 mm. Sebelah Utara dengan Kabupaten Serdang BedagaiDeli Serdang Sebelah Selatan dengan Kabupaten Toba SamosirKabupaten Samosir Sebelah Timur dengan Kabupaten AsahanBatubara Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

18 120 118

Pengelolaan Sumberdaya Alam : Kelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal

0 12 52

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

7 38 118

Modul Pengelolaan Sederhana Keuangan Koperasi Berbasis Sumberdaya Alam Lokal

0 4 27

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 7

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 1 11

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 38

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 3

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 3